This Author published in this journals
All Journal Deskripsi Bahasa
Andini Khoirunisa
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Perempuan dalam Berita Pelecehan Seksual pada Jakarta detik.com Andini Khoirunisa
Deskripsi Bahasa Vol 1 No 1 (2018): 2018 - Issue 1
Publisher : Department of Languages and Literature, Faculty of Cultural Sciences, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.901 KB) | DOI: 10.22146/db.v1i1.311

Abstract

Penelitian ini memebahas peran wanita pada berita pelecehan seksual di JAKARTA DETIK.COM. Dalam pemberitaan ini dijelaskan bagaimana asal mula terjadinya pelaporan pelecehan seksual pada korban, di dalam berita yang berjudul “Pengakuan Wanita Korban Pelecehan Seksual di Malaysia Airlines” ada beberapa pilihan kata yang disengaja atau tidak menunjukkan betapa wanita dipandang sebelah mata dan dimarginalkan. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teori pendekatan Sarah Mills karena menjadikan wacana feminisme sebagai pusaran kajiannya. Sara Mills menerabas isu-isu perempuan seperti bagaimana perempuan ditampilkan dalam teks, gambar, foto serta dalam berita. Hal ini yang menjadi dasar sehingga pendekatan teori wacana Sara Mills dikenal pula dengan wacana persektif feminis. Terkait dengan posisi aktor dalam teks, maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana subyek-obyek menempatkan representasi sebagai bagian terpenting. Dengan demikian hal ini mengarah kepada bagaimana satu pihak, kelompok, orang, gagasan dan peristiwa direpresentasikan dengan teknik tertentu dalam wacana dan menghadirkan makna kepada publik. Setelah dilakukan kajian-kajian seputar bagaimana seorang wanita disuarakan dalam berita ini, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah JAKARTA DETIK.COM tidak begitu menyuarakan sang korban pelaku pelecehan seksual (wanita), karena dalamberita ini menggunakan beberapa kata yang cenderung memihak pelaku pelecehan seksual bukan malah membela si korban.