Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN KARAKTERISTIK PENGARUH CAMPURAN ASPAL DENGAN BAN BEKAS MENGGUNAKAN METODA PENGUJIAN BINA MARGA Anggun Pratiwi JF; Mis bah; Randa Yulistira
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.02 KB) | DOI: 10.21063/jts.2018.V502.085-95

Abstract

Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang berperan strategis dalam bidang sosial, ekonomi, budaya dan hankam. Jalan melayani 80-90% dari seluruh angkutan barang dan orang. Sehingga pembangunan prasarana transportasi jalan raya merupakan sektor pembangunan yang diprioritaskan. Jenis konstruksi perkerasan jalan pada umumnya adalah perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Konstruksi perkerasan lentur adalah jenis konstruksi yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan banyak digunakan saat ini, di Indonesia, khususnya wilayah provinsi Sumatra Barat setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah kendaraan. Maka dari itu, jalan yang ada di provinsi Sumatera Barat seharusnya lebih ditingkatkan, baik dalam bentuk kapasitas atau pun dari perkerasanya. Metoda yang digunakan untuk menentukan karakterisktik Aspal berdasarkan Spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 3 yaitu, penetrasi,titik nyala,titik lembek,kehilangan berat,daktilitas dan berat jenis. Hasil penelitian pada pengujian penetrasi,titik lembek,titik nyala,daktilitas dan berat jenis mengalami peningkatan secara signifikan dalam pengujian yang telah dilakukan tersebut, sehingga didapat kesimpulan sebagai berikut:Penambahan limbah ban bekas pada presentase 5% dengan durasi pengadukkan 60 menit pada pengujian penetrasi secara keseluruhan meningkatkan nilai penetrasinya. Pada pengujian berat jenis penambahan limbah ban bekas presentase 20%,15%,10%, dan 5% dengan aspal meningkatkan nilai berat jenisnya. Presentase pencampuran aspal dengan limbah ban bekas 20%,15%, dan 10% meningkatkan nilai titik lembeknya menjadi di atas nilai maksimum titik lembek aspal yaitu 56°C. Hasil dari pengujian berat kehilangan aspal pada presentase limbah ban 20%,15%,10%, dan 5% masih dibawah nilai maksimum dari standar persyaratan aspal keras dari Bina Marga dengan nilai maksimum 0,4% dari beratnya. Sehingga hasil pengujian yang dilakukan masih memenuhi persyarat untuk syarat aspal keras. Hasil pengujian daktilitas dengan pencampuran limbah ban bekas dengan aspal meningkatkan nilai daktilitasnya sehingga aspal tersebut tidak daktail. Hasil dari pengujian titik nyala dengan menambahkan limbah ban bekas meningkatkan nilai dari titik nyala nya.