R. M. Rustamaji, R. M.
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH SIKLUS BASAH KERING PADA SAMPEL TANAH TERHADAP NILAI ATTERBERG LIMIT Wardani, Shinta Pramudya; Rustamaji, R. M.; Aprianto, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.954 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.22732

Abstract

Perubahan cuaca mengakibatkan terjadinya siklus pembasahan dan pengeringan secara berulang-ulang, sehingga tanah akan mengalami perubahan volume tanah akibat perubahan kadar air dan menurunnya faktor-faktor pendukung parameter tanah. Didalam penelitian ini diambil tanah lempung yang plastisitas tinggi (CH) dan plastisitas rendah (CL), dimana kedua tanah ini akan di berikan perilaku siklus basah kering berulang dengan pembasahan yaitu penambahan kadar air 40% dan kadar air 60%, untuk pengeringannya yaitu dengan tiga metode diantarnya metode kering udara, metode oven 110° dan metode 60°. Dengan hal itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh siklus basah kering berulang terhadap nilai parameter Atterberg Limit. Dimana batas Atterberg Limit diperkenalkan oleh Albert Atterberg pada tahun 1911 dengan tujuan untuk mengklasifikasikan tanah berbutir halus dan menetukan sifat indeks property tanah, pengujiannya meliputi batas cair (LL), batas plastis (PL), dan batas susut (SL). Dalam menentukan batas Atterberg Limit ini proses pengujian menggunakan metode BS1377 : 1990 dan metode ASTM D423-66. Pada proses siklus basah kering terhadap nilai parameter Atterberg Limit tanah lempung ditunjukkan perbedaan hasil nilai batas cair (LL), batas plastis (PL). Dari tiga metode pengeringan pada siklus basah kering, nilai batas cair (LL) tertinggi didapatkan pada metode oven 60° sebesar 60,577%, diikuti oleh nilai batas cair (LL) dengan metode kering udara sebesar 36,211%, dan nilai batas cair (LL) terkecil didapatkan pada metode oven 110° sebesar -15,647%. Sedangkan untuk nilai batas plastis (PL), nilai tertinggi didapatkan pada metode oven 110° sebesar 19,107%, diikuti metode oven 60° dengan nilai batas plastis (PL) sebesar 13,319%, dan nilai batas plastis (PL) terendah didapatkan pada metode kering udara dengan nilai sebesar -26,402%. Kata kunci : Siklus pembasahan dan pengeringan, Batas Atterberg limits, Tanah lempung
MODIFIKASI TANAH DENGAN CAMPURAN KAOLINITE DAN BENTONITE DALAM MENGURANGI NILAI PERMEABILITAS (K) Lestari, Dita Indah; Rustamaji, R. M.
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.453 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.16137

Abstract

Peningkatan pertumbuhan penduduk di Kota Pontianak akan mempengaruhi perilaku dan gaya hidup serta pola konsumsi masyarakat. Perubahan tersebut akan berpengaruh pula pada volume dan jenis sampah yang dihasilkan. Tumpukan sampah tersebut juga akan menghasilkan limbah cair yang disebut air lindi yang menimbulkan bau tak sedap. Pengumpulan air lindi dilakukan menggunakan saluran di sekeliling sel sampah. Apabila sistem drainase ini kurang dikelola dan dikontrol dengan baik, maka beberapa bagian drainase akan tersumbat/terhalang oleh sampah terutama pada musim hujan dimana air lindi akan tumpah dan masuk ke dalam parit buatan yang ada didekat TPA dan pada akhirnya masuk dan mencemari sungai, air tanah, dan lingkungan disekitar TPA tersebut. Banyak teknik yang dapat digunakan untuk mencegah penyebaran air lindi ke dalam permukaan/air tanah. Salah satu diantaranya adalah konstruksi penghalang lempung (clay barrier) dengan memperhatikan nilai koefisien permeabilitas dari penghalang lempung itu sendiri. Dengan hal itu, penelitian dilakukan dalam rangka untuk mendapatkan nilai koefisien permeabilitas dalam modifikasi tanah menggunakan campuran bentonite dengan permeabilitas menggunakan campuran kaolinite pada benda uji tanah jenuh agar berguna sebagai salah satu upaya dalam menghambat dan mengurangi pencemaran air lindi terhadap permukaan/air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan meningkatnya kadar kaolinite dan bentonite pada suatu tanah maka akan semakin kecil nilai permeabilitas yang didapatkan, dalam arti air akan semakin sulit untuk melewati pori-pori yang terdapat didalam tanah tersebut.   Kata kunci :permeabilitas, penghalang lempung, sel rowe.
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH BATU BARA (FLY ASH) TERHADAP UJI KUAT TEKAN BEBAS (UCS) PADA TANAH TIMBUNAN BIASA Triadi, Dede; Rustamaji, R. M.; Aprianto, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42578

Abstract

Di Indonesia penggunaan batu bara sebagai bahan baku untuk industri PLTU semakin meningkat, sehingga meningkatkan limbah yang bisa mencemari lingkungan berupa abu terbang (fly ash). Untuk mengurangi pencemaran lingkungan maka limbah fly ash digunakan untuk bahan campuran stabilisasi untuk tanah timbunan biasa. Tanah di jalan karet kecamatan Pontianak Barat setelah dilakukan uji fisis dan mekanis memenuhi spesifikasi bina marga divisi 3 pekerjaan tanah dan geosintetik termasuk sebagai tanah timbunan biasa. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah batu bara berupa fly ash sebagai bahan stabilisasi dapat meningkatkan daya dukung tanah terhadapa uji kuat tekan bebas. Dari hasil pengujian penambahan fly ash terhadap tanah timbunan biasa dapat meningkatkan nilai kuat tekan bebas dari tanah asli sebesar 4,389 kg/cm2 menjadi 11,600 kg/cm2 pemeraman selama 28 hari pada campuran fly ash 5%, sehingga penggunaan fly ash dapat digunakan untuk stabilisasi pada tanah timbunan biasa.Untuk campuran tanah dengan fly ash pada variasi  campuran fly ash sebesar 5%, 10%,20% dan 40% berturut-turut adalah 11,600 kg/cm2, 11,337 kg/cm2, 10,148 kg/cm2 dan 6,223 kg/cm2 pada pemeraman 28 hari dan dilakukan curring time (pemeraman) 0, 7, 14, 21 dan 28 hari menunjukan adanya peningkatan nilai kuat tekan bebas berturut-turut adalah 10,278 kg/cm2, 10,681 kg/cm2, 11,004 kg/cm2, 11,159 kg/cm2 dan 11,600 kg/cm2 pada campuran fly ash 5%. Nilai kuat tekan bebas yang terbesar terjadi pada campuran fly ash 5% dengan pemeraman 28 hari yaitu sebesar 11,600 kg/cm2.Kata kunci : fly ash, timbunan biasa, tanah, kuat tekan bebas
ANALISIS KOMBINASI PRE-LOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP KUAT GESER TANAH LUNAK PONTIANAK Siahaan, Jhon Ulik; Rustamaji, R. M.; Priadi, Eka
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49054

Abstract

Melakukan Uji geser kipas pada tanah disekitar tiang baja yang di pancang dengan perlakuan elektroosmosis arus konstan dipancang dengan dengan variabel kuat arus 5 A, 20 A, 20 A + air garam dengan waktu tunggu hingga tanah mencapai konsolidasi maksimal 90% pada kedalaman 50 - 400 cm di titik anoda. Kuat geser undrained (cu) pada tanah setelah perlakuan elektrokinetik pada zona anoda memiliki nilai yang lebih besar daripada nilai kuat geser undrained (cu) tanah pada kondisi awal. Hasil kuat geser arus konstan terbesar ada pada kedalaman 4 meter pada perlakuan Kondisi awal sebesar 0,641 Kg/cm2, Preloading 1 ton/1,49 m2 sebesar 0,686 Kg/cm2, Preloading + arus konstan 5A (titik 1) sebesar  0,714 Kg/cm2, Preloading + arus konstan 5A (titik 2) sebesar 0,692 Kg/cm2, Preloading + arus konstan 20A (titik 1) sebesar 0,763 Kg/cm2, Preloading + arus konstan 20A (titik 2) sebesar 0,776 Kg/cm2, Preloading + arus konstan 20A dengan air garam (titik 1) sebesar 0,808 Kg/cm2, Preloading + arus konstan 20A dengan air garam (titik 2) sebesar 0,801 Kg/cm2. Dari hasil pengujian ini menunjukan bahwa semakin besar kuat arus konstan yang diberikan, semakin besar juga nilai kuat geser undrainded pada titik anoda di lapangan, menunjukkan bahwa proses electroosmosis terjadi di lapangan.Kata kunci: elektrokinetik, kuat geser undrained, sifat fisis tanah, vane shear test
ANALISA PENGARUH KUAT ARUS PADA FENOMENA ELEKTROKINETIK TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL Riustopo, G.; Rustamaji, R. M.; Bachtiar, V.
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.28335

Abstract

Fondasi tiang pancang yang terletak di tanah lunak pada umumnya menghadapi permasalahan serius yang berkaitan dengan rendahnya daya dukung tanah dan besarnya penurunan yang terjadi. Salah satu metode perbaikan tanah lunak yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan daya dukung tanah lunak dengan cepat adalah metode elektrokinetik. Metode ini dilakukan dengan memberikan tegangan pada elektroda yang ditanam di tanah untuk memperbaiki karakteristik geoteknik dari tanah lunak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa daya dukung tiang pancang sebelum dan sesudah proses elektrokinetik guna mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan dari pemberian variabel kuat arus pada fenomena elektroosmosis terhadap daya dukung tiang pancang baja tunggal. Secara umum penelitian ini merupakan studi lapangan menggunakan data loading test tiang tunggal hasil penelitian di lapangan dengan membandingkan daya dukung tiang tanpa perlakuan dengan tiang yang dialiri listrik searah. Berdasarkan analisa data dari hasil penelitian, pemberian kuat arus listrik pada perlakuan elektrokinetik mampu meningkatkan daya dukung tiang pancang hingga 45% dengan dialiri listrik searah dengan kuat arus 320 mA selama 7 hari. Hal ini menunjukkan bahwa metode elektrokinetik ini dapat dijadikan sebagai alternatif perbaikan tanah lunak yang inovatif dan menjanjikan. Kata-kata kunci: fenomena elektrokinetik, fenomena elektroosmosis
ANALISIS KOMBINASI PRE-LOADING MEKANIS DAN ELEKTROKINETIK TERHADAP SIFAT FISIS TANAH Hasibuan, Chari Asroy; Rustamaji, R. M.; Priadi, Eka
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49144

Abstract

Tanah lunak memiliki karakteristik yang buruk untuk pembangunan suatu konstruksi, dikarenakan umumnya menghadapi masalah dengan daya dukung yang rendah, dan tingginya kadar air. Untuk menangani permasalahan tersebut, dapat digunakan metode perbaikan secara hidrolis, yaitu dengan mengeluarkan air dari pori tanah. Perbaikan tanah secara hidrolis salah satunya adalah dapat dilakukan dengan cara pembebanan (preloading) dan dapat pula dilakukan dengan metode elektrokinetik, dimana metode ini memanfaatkan fenomena elektroosmosis. Pada penelitian ini dilakukan uji sifat fisis (kadar air, berat volume, berat jenis, permeabilitas, batas atterberg, dan analisa hidrometer)  dan mekanis (geser langsug) dengan beberapa perlakuan, diantaranya: preloading tanpa elektrokinetik, preloading kombinasi elektrokinetik dengan arus 5 ampere, preloading kombinasi elektrokinetik dengan arus 20 ampere, dan preloading kombinasi elektrokinetik dengan arus 20 ampere + air garam. Hasil penelitian menunjukan perubahan terhadap sifat tanah sebelum dan sesudah perlakuan. Kadar air tanah mengalami penurunan, berat volume kering mengalami peningkatan, terjadi penurunan pada nilai koefisien permeabilitas dan angka pori serta terjadi peningkatan pada kuat geser dan kohesi tanah.  Dari pengujian dengan penambahan air garam dapat memberikan nilai signifikan dalam membantu untuk memperkecil hambatan dan membuat arus listrik bertahan dengan stabil. Hal ini menunjukan bahwa metode elektrokinetik ini dapat dijadikan sebagai alternatif perbaikan tanah lunak yang inovatif dan menjanjikan.Kata Kunci: elektrokinetik, elektroosmosis, preloading, dan sifat fisis.