Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Efektivitas Pembinaan Kemandirian Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta Muhammad Ali Equatora
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 1 (2018): Empati Edisi Juni 2018
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v7i1.9648

Abstract

Abstract. Research on the effectiveness in coaching independence prisoners in Wirogunan Yogyakarta has begun and aims to determine the effectiveness in coaching independence inmates start with the implementations aimed at the realization of prisoners who have self-reliance skills. This study used a qualitative descriptive approach, where the primary data found by asking questions of the officials on issues related to assimilation processing job (coaching independence) from both structural field officials. Base on the research, it is known that the effectiveness of coaching independence inmates still not optimal condition apart from several factor, including the human factor other support, human resources, process guidance, available budget and bureaucracy. Effort needs to be done to overcome obstacles in coaching independence inmates were cooperating with the government agencies and institutions in an effort to increase public guidance to prisoners; strong motivation from the persons with the principles of morality and idealist; the effort to improve the walfare agency officials to increase the loyality of officers in carrying out the existence of moral. Researchers sugget the necessity of an understanding of the responsibilities in coaching independent prisoners with all parties, especially the components in the criminal justice system such as police, prosecutors, and court to actively enroll people, and the government and the private sector in efforts to confront obstacles in the face of prison. Abstrak. Penelitian tentang efektifitas pembinaan pada para narapidana yang bebas di Wirogunan Yogyakarta bertujuan guna menentukan efektifitas pembinaan atas mereka yang dimulai dengan berbagai implementasi untuk mewujudkan tahanan yang memiliki keterampilan kemandirian diri. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif di mana data primer diperoleh dengan mengajukan pertanyaan pada petugas resmi terkait isu pekerjaan proses asimilasi (melatih tahanan yang bebas) dari petugas yang terbagi secara struktural. Berdasarkan riset ini, diketahui bahwa efektifitas pembinaan narapidana jauh dari kondisi optimal terkait beberapa faktor yang meliputi faktor kemanusiaan, seperti dukungan, sumber daya manusia, pembinaan, ketersediaan anggaran, dan birokrasi. Upaya yang diperlukan untuk mengatasi tantangan pembinaan narapidana yang bebas adalah bekerjasama dengan agen-agen pemerintah dan berbagai lembaga guna meningkatkan peningkatkan pembinaan narapidana, motivasi yang kuat dari orang-orang beserta prinsip-prinsip moralitas dan idealisme, upaya meningkatkan kesejahteraan oleh petugas guna meningkatkan loyalitas dalam mengemban eksistensi moral. Peneliti menyarankan perlunya pemahaman tanggung jawab dalam membina narapidana bebas dengan seluruh bagian-bagiannya khususnya komponen-komponen di dalam sistem keadilan hukum seperti polisi, jaksa, dan pengadilan agar secara aktif mendaftarkan masyarakat, pemerintah dan sektor privat dalam upaya mengatasi tantangan menghadapi narapidana.
Women Farmers as Entrepreneur in the Sebatik-Nunukan Border, North Kalimantan Province Endang Rudiatin; Abdul Rahman; Muhammad Ali Equatora; Sulhan Sulhan
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 9 No 3 (2021): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/peuradeun.v9i3.625

Abstract

Policies in the economic and development sector still place men as the main actors, women only as “task assistants” in economic activities. The women of Liang Bunyu village in West Sebatik District make Seaweed farming a source of household income and become a leading commodity in village economic development. The women in the village bind seaweed farming for the nursery. A job that men are reluctant to do, but the most important part of the production process. This paper discussed how Sebatik women play a crucial role in making seaweed cultivation a household business. It will be an essential input for the local government policy of developing a household business driven by housewives. The research method used was a qualitative description with an ethnographic approach to make participant observations and in-depth interviews are accurate in collecting data and field findings. The research found that Sebatik women had the prospect to be an entrepreneur. It's just that Sebatik's economic development does not necessarily increase women's empowerment. Not many Sebatik women farmers think about selling seaweed as a processed product, which is more economically valuable and profitable. Education and community culture were the main causes, even though kinship and ethnic networks could function as economic capital. Sebatik woman farmers need government support in both policy regulation and practical assistance, especially in entrepreneurial training.
Psychological stressors and life satisfaction among university students during the Second Wave of covid-19: Moderating role of resilience Tania Qamar; Saralah Devi Mariamdaran Chethiyar; Muhammad Ali Equatora
Journal of Advanced Guidance and Counseling Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jagc.2021.2.2.9321

Abstract

Purpose -  The purpose of the research was to examine the relationship between psychological distress and life satisfaction among university students during the second wave of COVID-19, also to assess the moderating role of resilience.  Method - The population of this study is university students. The selection of samples in the current research using purposive sampling strategy and selected 200 students. The data were analyzed using correlation analysis,  hierarchical regression analysis, and path analysis.Result - The results show the psychological distress has a significant negative relationship with life satisfaction and resilience has a significant positive relationship with life satisfaction. Regression findings reveal that psychological distress and resilience were significant predictors of life satisfaction. Moderation findings show the resilience plays a significant moderating role between psychological distress and life satisfaction.Implications – The current research suggests improving the skills performance in the life of students. The present study helps to understand the importance of life satisfaction, especially among university students.Originality – This is the first study that used intervening variables psychological distress, resilience, and life satisfaction. It is not only particular for professionals or students to be aware of psychological distress toward life satisfaction in the Pakistani society but also to be educated about the culture itself and clinical area.***Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara tekanan psikologis dengan kepuasan hidup mahasiswa selama gelombang kedua COVID-19, serta menilai peran moderasi resiliensi.Metode - Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan strategi purposive sampling dan dipilih 200 siswa. Analisis data menggunakan analisis korelasi, analisis regresi berjenjang, dan analisis jalur.Hasil - Hasil penelitian menunjukkan tekanan psikologis memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kepuasan hidup dan resiliensi memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kepuasan hidup. Temuan regresi mengungkapkan bahwa tekanan psikologis dan ketahanan merupakan prediktor signifikan dari kepuasan hidup. Temuan moderasi menunjukkan ketahanan memainkan peran moderasi yang signifikan antara tekanan psikologis dan kepuasan hidup.Implikasi - Penelitian saat ini menyarankan peningkatan kinerja keterampilan dalam kehidupan siswa. Studi ini membantu untuk memahami pentingnya kepuasan hidup, terutama di kalangan mahasiswa.Originalitas - Ini merupakan penelitian pertama yang menggunakan variabel intervening tekanan psikologis, resiliensi, dan kepuasan hidup. Tidak hanya bagi para profesional atau pelajar untuk menyadari tekanan psikologis terhadap kepuasan hidup dalam masyarakat Pakistan tetapi juga untuk dididik tentang budaya itu sendiri dan area klinis.
Evaluasi Perilaku Kekerasan Narapidana oleh Petugas Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Syahrial Yuska; Muhammad Ali Equatora; Mitro Subroto; Imaduddin Hamzah
Society Vol 10 No 1 (2022): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.653 KB) | DOI: 10.33019/society.v10i1.284

Abstract

There have been several violent incidents in the Correctional Unit. One of them in West Sumatra, where the Legal Aid Institute in Padang recorded three cases during the current year in 2019, occurred in Pariaman Class II-B of Correctional Institution. Similar incidents occurred in 2018 in which children in correctional institutions were recorded as experiencing physical, psychic, and sexual violence. The Indonesian Commission for the Protection of Children found that 26.8 percent of children in Special Children’s Prison were victims of violence in 2018. There has been widespread media coverage of officers’ violence and complex correctional problems in the last three years. Based on the literature study and unstructured interviews with correctional officers, several factors cause officers’ violence to prisoners. The following factors are the punitive attitude of correctional officers to prisoners and the lack of human rights knowledge, Standard Minimum Rules (SMR), and correctional officers’ correctional technicalities. In this study, the method used was descriptive qualitative research. Descriptive qualitative research is a form of research that includes a case study of an event. This study uses a qualitative method with a case study approach. Case studies are intended to test research questions and problems in which there is no separation of phenomena and context in the spectacle. This study explores the factors that trigger officers to commit violence against correctional inmates. Many things cause violent behavior, such as stress, psychic problems, and soon.
UPAYA PENINGKATAN BIMBINGAN KEMANDIRIAN KLIEN PEMASYARAKATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (CUKLI) DALAM PENINGKATAN EKONOMI PRODUKSI KLIEN (Studi Kasus di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram) Irawan Hardi; Muhammad Ali Equatora
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.222 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.11391

Abstract

Penelitian ini menggambarkan secara menyeluruh bagaimana kegiatan Bim-bingan Kemandirian produksi Cukli di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram dapat meningkatkan perekonomian Klien Pemasyarakatan Peserta Bimbingan Kemandirian Cukli. Penelitian berikut menggunakan metode Kualitatif deskrip yaitu dengan mendeskripsikan masalah-masalah didalam judul penelitian serta terjun langsung ke lapangan dengan mengusung teori Manajemen (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dan teori motivasi untuk meneliti sejauh mana Bimbingan Kemandirian Cukli di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram dapat meningkatkan perekonomian Klien Pemasyarakatan. Kegiatan Bimbi-ngan Kemandirian bagi Klien Pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram dilakukan agar Klien tersebut mendapat keterampilan yang mumpuni dalam bekerja maupun bersikap serta keahlian untuk membuat hasil karya yang bernilai jual tinggi yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan optimisme dan juga perekonomian Klien tersebut sehingga hasil yang didapat dari pene-litian kegiatan Bimbingan Kemandirian produksi Cukli di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram yaitu dengan adanya kegiatan produksi Bimbingan Keman-dirian Cukli di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram, Klien Pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram mendapatkan penghasilan yang mencukupi sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarganya.
PERANAN PEMBIMBING KEMASYARAKATAN DALAM PELAKSANAAN DIVERSI BAGI ANAK BERKONFLIK DENGAN HUKUM (Studi Kasus Pada Balai Pemasyarakatan Garut) Eneng Imas Yusmiati; Muhammad Ali Equatora
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.915 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.11503

Abstract

Penelitian ini mengupas topik Peranan Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Pelaksanaan Diversi bagi Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum. Tugas dan fungsi Balai Pemasyarakatan sebagaiman dijabarkan pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, serta berkaitan peran Balai Pemasyarakatan dipertegaskan sejak di berlakukannya Undang Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Tugas dan fungsi pembimbing kemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan (BAPAS) meliputi menyusun penelitian kemasyarakatan (LITMAS), mendampingi klien baik dewasa, pembimbing klien dan melakukan supervisi terhadap kliennya.  Pembimbing kemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan menjadi sangat penting dalam diversi dimana pembimbing kemasyarakatan harus mengupaya-kan penyelesaian perkara pidana diluar pengadilan untuk kepentingan Anak melalui upaya Diversi. Dalam penelitian ini  mengunakan pedekatan Metode Kualitatif, dengan deskriptif dimana hasil penelitian akan memberikan gambaran secara valid terkait peranan pembimbing kemasyarakatan dalam pelaksanaan diversi bagi anak yang berkonflik dengan hukum dengan pendekatan motivasi wawancara.  Hasil penelitian ini memberikan gambaran peranan pembimbing kemasyarakatan dimana pendekatan teknik motivasi wawancara yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan telah mem-berikan kemajuan atas keberhasilan diversi anak dengan menwujudkan empat prinsip meliputi terselenggarakan dalam mengeksperikan sikap empati, pengembangan sikap diskrepansi, mengembangkan sikap peneriman atas resis-tensi serta terlaksananya dukungan efikasi diri dapat menjadi pendorong dalam keberhasilan diversi anak.
Perceived stress, emotional intelligence and psychological wellbeing of mental health professionals puring covid-19 in Pakistan Tania Qamar; Saralah Devi Mariamdaran Chethiyar; Muhammad Ali Equatora
Journal of Advanced Guidance and Counseling Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jagc.2022.3.1.9320

Abstract

AbstractPurpose - The aim of the research was to assess the relationship between perceived stress, emotional intelligence and psychological wellbeing of mental health professionals during Covid-19 in Pakistan.Method - The population of this study is (n=150) mental health professionals (psychologists, psychiatrists, psychiatry nurses). Data was collected through purposive sampling strategy.Result - The results showed that perceived stress has significant negative association with psychological wellbeing, however, emotional intelligence has significant positive association with psychological wellbeing. Regression findings revealed that perceived stress and emotional intelligence were significant predictors of psychological wellbeing among mental health professionals. ANOVA findings showed psychological wellbeing score was high in psychiatrists then other mental health professionals.Implication – This research guided to enhance the emotional intelligence skill. The present study will help to understand the importance of psychological wellbeing especially among mental health professionals.Originality - The present study has great importance for mental health professionals. The results of the current study have suggestions for theories in the field of socialization to understand the perceived stress, emotional intelligence and psychological wellbeing mostly experienced, which increase our knowledge.***Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara stres yang dirasakan, kecerdasan emosional, dan kesejahteraan profesional kesehatan mental selama Covid-19 di Pakistan.Metode - Populasi penelitian ini adalah (n=150) tenaga kesehatan jiwa (psikolog, psikiater, perawat psikiatri). Data dikumpulkan melalui strategi purposive sampling.Hasil - Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi stres memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kesejahteraan, namun kecerdasan emosional memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kesejahteraan. Temuan regresi mengungkapkan bahwa stres yang dirasakan dan kecerdasan emosional merupakan prediktor signifikan kesejahteraan di kalangan profesional kesehatan mental. Temuan ANOVA menunjukkan skor kesejahteraan lebih tinggi pada psikiater daripada profesional kesehatan mental lainnya.Implikasi - Penelitian ini dipandu untuk meningkatkan keterampilan kecerdasan emosional. Studi ini akan membantu untuk memahami pentingnya kesejahteraan, terutama di kalangan profesional kesehatan mental.Originalitas - Penelitian ini sangat penting bagi para profesional kesehatan mental. Hasil penelitian saat ini memiliki saran untuk teori di bidang sosialisasi untuk memahami stres yang dirasakan, kecerdasan emosional, dan kesejahteraan sebagian besar dialami, yang meningkatkan pengetahuan kita.
BIMBINGAN SOSIAL INDIVIDU DENGAN PENDEKATAN MOTIVASI INTERVIEW DALAM TAHAP PEMBIMBINGAN AWAL KLIEN ANAK Lediana Tia Mutiara; Muhammad Ali Equatora; Qisthina Aulia; Herry Fernandes Butar Butar
Jurnal Komunikasi Hukum Vol 9 No 1 (2023): Februari, Jurnal Komunikasi Hukum
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the problems of children facing the law is the child's lack of confidence in continuing his life after completing coaching at the Special Child Development Institution. The technique used to motivate child clients is to use interview motivation techniques. The use of this technique aims to motivate children to change. This study aims to determine the attitude of child clients after completing coaching at LPKA who later become Bapas clients. By using motivational interview techniques to see the process of interview motivation techniques. The data of this research is qualitative and the subjects of this study are two community counselors, two child clients, and two parents/guardians of child clients. The data in this study were taken from interviews, observation, and documentation. Sources of data taken from this research are primary and secondary. Qualitative data analysis techniques consist of four stages, namely data reduction, data presentation, drawing conclusions, and verification. From the results of the study, it was found that children have self-confidence in their abilities, confidence to continue their education. Where before carrying out motivational interviews, children were more quiet, less communicative, introverted, felt afraid, still had negative thoughts about themselves, children lacked confidence because they thought that after completing coaching they could not continue their education and could not reach their goals, and believe in the abilities that are in him. Interview motivation techniques are one way to motivate clients, especially child clients. Motivational interviews are one of the most effective techniques for changing the attitudes, behaviors and perspectives of child clients. After the motivational interview technique was carried out, the child clients were more open, less afraid, more confident in their abilities, more expressive than before, who looked gloomy, not stiff, were able to think positively, were more enthusiastic, and had a picture of the achievements they wanted to achieve.
Perubahan Perilaku Anak Tindak Pidana Pelecehan Seksual Dengan Pendekatan Family Support (Studi Kasus Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang) Yulita Angraini; Muhammad Ali Equatora; Qishtina Aulia; Herry Fernandes Butar Butar
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2143

Abstract

Permasalahan dihadapi anak tindak pidana pelecehan seksual dalam menjalani pembinaan di LPKA berpengaruh pada kondisi psikisnya yang berdampak buruk terhadap pola perilaku. Pendekatan family support melibatkan peran keluarga untuk memberikan dukungann sosial berupa dukungan emosional bertujuan mengubah perilaku anak dan kondisi psikisnya menjadi lebih baik saat menjalani pembinaan di LPKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku anak tindak pidana pelecehan seksual serta kendalanya dengan pendekatan familly support di LPKA. Data penelitian diambil dari metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang diambil adalah data primer dan sekunder. Teknik analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ialah dengan pendekatan family support memberikan perubahan perilaku terhadap anak tindak pidana pelecehan seksual, yang sebelumnya cenderung berperilaku tidak sesuai selama menjalani pembinaan di LPKA seperti lebih banyak menutup diri, sehingga adanya pendekatan family support berbentuk motivasi terdapat perubahan perilaku terhadap anak tindak pidana pelecehan seksual di LPKA.
Bimbingan Sosial Individu Dengan Pendekatan Teknik Parenting Sebagai Upaya Menurunkan Resiko Residivisme Anak Binaan (Studi Kasus Lpka Kelas I Tangerang) Lorinda Kresti; Muhammad Ali Equatora; Imaddudin Hamzah; Umar Anwar
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5081

Abstract

Teknologi berkembang pesat pada masa ini, dan globalisasi juga berdampak signifikan pada masyarakat dan generasi muda khususnya para remaja pada saat ini. Salah satu yang sangat mudah terpengaruh oleh pengaruh globalisasi terutama dampak negatifnya adalah remaja. Karena pada masautransisi atau peralihanudari masa kanak-kanak menuju dewasa. Banyak kejadian kenakalan remaja yang terjadi di berbagai daerah. Berbagai macam tindakan negatif atau perilaku menyimpang yang dilakukan oleh sebagian remaja meresahkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan, perubahan perilaku dan mengetahui faktor penghambat dalam pelaksanaan bimbingan sosial individu dengan pendekatan teknik parenting. Data penelitian diambil dari metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Teknik analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ialah dengan pendekatan Teknik parenting memberikan perubahan perilaku terhadap anak binaan, yang sebelumnya cenderung berperilaku tidak sesuai selama menjalani pembinaan di LPKA seperti lebih banyak menutup diri, sehingga dengan adanya bimbingan sosial individu dengan pendekatan Teknik parenting sebagai Upaya menurukan resiko residivisme anak binaan. Kata Kunci: Bimbingan sosial individu, residivisme, teknik parenting.