Ni Made Sri Rahyanti
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Beban Orang Tua dalam Merawat Anak Berkebutuhan Khusus di Bali Anak Agung Istri Wulan Krisnandari; Ni Made Sri Rahyanti; Ni Kadek Sriasih; Ni Made Candra Citra Sari
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 4 (2023): Volume 5 Nomor 4 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i4.9585

Abstract

ABSTRACT Children with special needs (ABK) are children who experience limitations both physically, mentally-intellectually, socially, and emotionally. So that these children tend to require special care from their parents. Where this often creates a burden for parents.This research aims to describe the burden on parents as the main caregiver in caring for children with special needs in Bali. The design used in this research is descriptive quantitative with a cross sectional approach. The research was conducted in August-September 2022 at 2 State SLNs in Bali. The inclusion criteria in this study were parents of children with special needs who were active as students at SLB Negeri 1 and SLB Negeri 3 Denpasar. Using purposive sampling method, the sample used was 97 people. The instrument used is the Zarit Burden Interview (ZBI). The data were then analyzed by using descriptive analysis test (frequency and percentage). The results showed that 51.5% of parents had little or no burden, 39.2% had a light-moderate burden, 7.2% had a moderate-severe burden, and 2.1% had a heavy burden in caring for children with needs special. Even though the majority of parents are known to have a minimal burden, efforts are still needed to help ease the burden that parents feel in caring for children with special needs. Keywords: Burden, Parent, Children with Special Needs  ABSTRAK Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang mengalami keterbatasan baik dari segi fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional. Sehingga anak-anak ini cenderung memerlukan perawatan khusus dari orang tua. Dimana hal tersebut acapkali menimbulkan adanya beban bagi orang tua. Penelitian ini untuk bertujuan untuk menggambarkan beban orang tua sebagai caregiver utama dalam merawat anak berkebutuhan khusus di Bali. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada Agustus-September 2022 di 2 SLB Negeri di Bali. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah orang tua pada anak berkebutuhan khusus yang tercatat aktif sebagai siswa di SLB Negeri 1 dan SLB Negeri 3 Denpasar.  Menggunakan metode purposive sampling, sampel yang digunakan berjumlah 97 orang. Instrumen yang digunakan adalah Zarit Burden Interview (ZBI). Data kemudian dianalisis dengan uji analisis deskriptif (frekwensi dan persentase). Hasil penelitian didapatkan 51,5% orang tua memiliki beban sedikit atau tidak ada beban, 39,2 % memiliki beban ringan-sedang, 7,2%  memiliki beban sedang-berat, dan 2,1 % memiliki beban yang berat dalam merawat anak berkebutuhan khusus. Walaupun mayoritas orang tua diketahui memiliki beban yang minimal, namun masih diperlukan upaya-upaya untuk membantu meringankan beban yang dirasakan orang tua dalam merawat anak berkebutuhan khusus Kata Kunci: Beban, Orang Tua, Anak Berkebutuhan Khusus
Self Care Agency Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Luar Biasa Ni Kadek Sriasih; Anak Agung Istri Wulan Krisnandari D; Ni Made Sri Rahyanti; Ni Wayan Erviana Puspita Dewi
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v7i2.524

Abstract

Latar Belakang: Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya secara signifikan mengalami kelainan fisik, mental-intelektual, sosial dan emosional dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya Masalah ketergantungan melakukan perawatan diri sering terjadi pada kelompok anak (orang yang sangat muda), orang yang sakit atau orang yang cacat. Hal ini menjadi salah satu perhatian khusus perawat tentang kemampuan perawatan diri pada anak berkebutuhan khusus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan perawatan diri (self care agency) pada anak pada anak berkebutuhan khusus. Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode descriptive cross sectional. Penelitian dilakukan pada Juli - September 2022 di 2 SLB Negeri di Bali. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah orang tua pada anak berkebutuhan khusus yang tercatat aktif sebagai siswa di SLB Negeri 1 dan SLB Negeri 3 Denpasar. Menggunakan metode purposive sampling, sampel yang digunakan berjumlah 111 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner self care agency. Data kemudian dianalisis dengan uji analisis deskriptif. Hasil: dari 111 responden sebanyak 86 orang (77,5%) kemampuan melakukan perawatan diri (self care agency) dalam  kategori baik, kategori cukup sebanyak 17 orang (15,3%) dan kategori kurang sebanyak 8 orang (7,2%). .  Kesimpulan: Kemampuan perawatan diri (self care agency) pada anak berkebutuhan khusus dalam pemenuhan kebutuhan dasar mayoritas kategori kemampuan yang baik, namun masih ada anak dengan kemampuan cukup dan kurang. Oleh karena itu dibutuhkan upaya dalam peningkatan kemandirian anak berkebutuhan khusus.  Kata Kunci: Anak berkebutuhan khusus, kemandirian, Perawatan diri
Sleep Hygiene Counseling During the Covid-19 Pandemic To The Community In the Marga Tabanan village Ni Made Sri Rahyanti; Ni Kadek Sriasih
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Abdimas ITEKES Bali September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v1i1.398

Abstract

WHO has declared Covid-19 to be a global pandemic that has occurred in many countries around the world. Clean and healthy living behavior is the key to preventing the transmission of Covid-19. PHBS consists of hand washing, consumption of healthy food, exercise and adequate rest. Adequate rest can be obtained through healthy sleep (Sleep Hygiene). Healthy sleep education is also one of the interventions in fatigue management that is useful for improving the ability to move. Based on the above, the authors are interested in doing community service in the form of healthy sleep counseling or Sleep Hygiene. The purpose of this counseling is to increase public knowledge about healthy sleep. Counseling was given to 35 people in the community. Based on the results of data analysis, it was found that there was an increase in public knowledge about healthy sleep from before and after being given counseling. The median knowledge of the community before counseling was 16.00 with a minimum value of 5 and a maximum of 15. The median knowledge after counseling was 19 with a minimum value of 16 and a maximum of 20. Based on this, promotive and preventive efforts to reduce fatigue and improve functional status must continue to be carried out so that endurance the body of the community is maintained and protected from the disease covid-19.
Kualitas Hidup Caregiver dalam Merawat Anak dengan Kebutuhan Khusus Ni Made Sri Rahyanti; Anak Agung Istri Wulandari; Ni Kadek Sriasih; Gst. Kade Adi Widyas Pranata
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 4 (2024): Volume 6 Nomor 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i4.12373

Abstract

ABSTRACT Child with special needs in a family can affect the normal life of parents both physically, psychologically, socially and environmentally. This condition will affect the quality of life of parents. Optimizing the development of children with special needs depends on the parent’s quality of life.  This study aims to describe the parent’s quality of life as care givers in caring for children with special needs. Research. The design used in this research is descriptive analytical cross sectional. The research was conducted in January 2023 at SLB No. 1 and 3 Denpasar. The sampling technique used was purposive sampling. The inclusion criteria  sample were parents of children with special needs who were actively attending school at SLB No. 1 and 3 Denpasar and were willing to fill out the questionnaire completely. The instrument used was the WHO Quality of Life Questionnaire - BREF. Data were analyzed using SPSS with univariate tests (frequency and percentage). In this study data was found that as many as 1% of parents had poor quality of life, 54.6% had moderate quality of life and 43.3% had good quality of life. In this study, data was found that the majority of parents had a moderate quality of life. Parents with children with special needs must always be optimistic in caring for their children and living their lives so parents can achieve a better quality of life. A good parent’s quality of life can support children developmental optimally.  Keywords: Quality, Care Giver, Children with Special Needs  ABSTRAK kehadiran anak berkebutuhan khusus dalam keluarga dapat mempengaruhi kehidupan normal dari orang tua baik dari segi fisik, psikologis, sosial dan lingkungannya. Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas hidup orang tua. Optimalisasi perkembangan anak berkebutuhan khusus bergantung dari kualitas hidup yang dijalani orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas hidup orang tua sebagai care giver dalam merawat anak berkebutuhan khusus.  Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Januari 2023 di SAL No1 dan 3 denpasar. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria inklusi sampel yaitu orang tua dengan anak berkebutuhan khusus yang aktif bersekolah di SLB No 1 dan 3 Denpasar dan bersedia mengisi kuesioner dengan lengkap. Instrumen yang digunakan Kuesioner WHO Quality of Life -BREF.Data dianalisis dengan SPSS dengan uji univariat (frekuensi dan prosentase). Pada penelitian ini ditemukan data bahwa sebanyak 1% orang tua memiliki kualitas hidup buruk, 54,6% dengan kualitas hidup sedang dan 43,3% dengan kualitas hidup baik. Pada penelitian ini ditemukan data bahwa sebagian besar orang tua memiliki kualitas hidup sedang.  Orang tua dengan anak berkebutuhan khusus harus selalu optimis dalam merawat anak dan menjalani kehidupan sehingga kualitas hidup yang lebih baik dapat tercapai. Kualitas hidup yang baik dari orang tua akan memberikan dampak perkembangan yang baik terhadap anak. Kata Kunci: Kualitas, Care Giver, Anak Berkebutuhan Khusus