Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Toksisitas Limbah Cair Tepung agar Hasil Perlakuan Konsorsia Bakteri dengan Organisme Uji Daphnia Sp. Wasiatus Sa'diyah; Endang Suarsini; I Ibrohim
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.152 KB)

Abstract

Upaya dalam mencagah pencemaran logam berat limbah cair industri salah satunya dapat dilakukan dengan memanfaatkan bakteri indigen. Penggunaan konsorsia bakteru terbukti dapat mengurangi kandungan logam berat pada limbah cair tepung agar. Kadar aman limbah hasil perlakuan perlu diuji lebih lanjut dengan menerapkan uji toksisitas. Uji toksisitas digunakan untuk mengetahui respon organisme terhadap semua kandungan senyawa di dalam limbah cair. Salah satu organisme yang bisa digunakan sebagai hewan uji adalah Daphnia sp.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan toksisitas limbah hasil perlakuan limbah cair tepung agar dengan konsorsia bakteria pada LC50 dalam 48 jam. Penentuan konsentrasi berdasarkan range finding test, hingga ditentukan 5 serial konsentrasi sebagai uji utama yaitu 50%,40%, 30%, 20%, dam 10% dan dibandingkan dengan kontrol (0%). Analisis yang digunakan menggunakan probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai toksisitas LC50-48 jam limbah cair tepung agar menggunakan hewan uji Daphnia sp. adalah sebesar
Uji Toksisitas Akut Limbah Industri Pengolahan Ikan di Muncar Kabupaten Banyuwangi terhadap Mortalitas Artemia Salina Winda Anista; I Ibrohim; Hadi Suwono
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah hasil industri perikanan di Muncar Kabupaten Banyuwangi merupakan permasalahan lokal yang hingga saat ini sulit untuk ditangani. Limbah hasil industri perikanan di Muncar Kabupaten Banyuwangi dapat diketahui tingkat pencemarannya dengan cara mengukur parameter fisik, kimia, dan juga biologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan uji toksisitas akut air sungai yang tercemar limbah hasil industri perikanan di Muncar Kabupaten Banyuwangi terhadap mortalitas Artemia salina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimetal laboratoris dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian inimenggunakan sampel air sungai yang tercemar limbah hasil industri perikanan di Muncar yang terkonsentrasi di Sungai Kalimati. Penelitian ini diawali dengan uji pendahuluan untuk menentukan lima serial konsentrasi yang akan digunakan dalam uji toksisitas akut. Uji toksisitas akut menggunakan lima serial konsentrasi air sungai yang tercemar limbah yang telah ditentukansebelumnya dan satu kontrol dengan pengulangan sebanyak tiga kali. Uji toksisitas akut dilakukan selama 24 jam dengan melihat jumlah kematian sebanyak 50% Artemia salina. Hasil uji toksisitas akut menunjukkan konsentrasi yang dapat menyebabkan 50% kematian pada Artemia berada di kisaran 7,5% - 10%. Selanjutnya data hasil uji toksisitas dianalisis dengan menggunakan analisisprobit. Hasil analisis probit menunjukkan LC50-24 jam dari air sungai Kalimati yang tercemar limbah industri pengolahan ikan di Muncar adalah 8,4%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sungai Kalimati yang tercemar limbah industri bersifat toksik bagi organisme perairan. Aliran sungai Kalimati yang bermuara di pantai Muncar dapat mengalirkan limbah cemaran industri pengolahan ikan ke perairan laut dan akan menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menetapkan kriteria kualitas limbah yang dapat dibuang ke badan sungai dan perlunya strategi pengolahan limbah sebelum dibuang ke perairan untuk mengurangi efek toksiknya.
Efektivitas Konsorsia Bakteri Indigen dalam Mereduksi Logam Berat Merkuri (Hg) Limbah Cair Tepung Agar Septiana Wulandari; Endang Suarsini; I Ibrohim
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.121 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian laboratorium untuk menguji efektivitas konsorsia bakteri indigen dalam mereduksi logam Hg pada limbah cair industri tepung agar. Penelitian dilakukan berdasarkan hasil observasi awal, bahwa terkandung logam berat Hg sebesar 1,1093 mg/L dalam limbah tepung agar. Nilai tersebut melebihi batas minimal yang ditetapkan pemerintah PP No.82 Th. 2001 yakni kadar Hg minimal 0,002 mg/L. Kadar Hg yang tinggi akan bersifat toksik bagi kehidupan makhluk hidup. Proses pengolahan limbah melalui pendekatan Biologi dapat dilakukan dengan memanfaatkan bakteri indigen pereduksi Hg. Bakteri indigen paling potensial yang diperoleh adalah Pseudomonas stutzeri dan Actinomyces viscosus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas konsorsia bakteri dalam mereduksi logam berat Hg. Uji reduksi dilakukan dengan berbagai konsentrasi isolat yakni 3%, 4%, 5%, 6%, dan 7% dari 100ml limbah yang terdiri dari isolat A:Pseudomonas stutzeri, B: Actinomyces viscosus dan konsorsia AB: gabungan dariPseudomonas stutzeri dan Actinomyces viscosus. Data efektivitas konsorsia bakteri dalam mereduksi Hg dianalisis menggunakan uji statistik anava dua jalur. Konsorsia bakteri indigen konsentrasi 7% mampu menurunkan kadar Hg sebesar 74,5%.
Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri dan PJBL Berbahan Ajar Potensi Lokal Materi Fungi A Akhiruddin; Herawati Susilo; I Ibrohim
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.434 KB)

Abstract

Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 mengamanatkan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstul dan saintifik. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di SMAN 1 Suralaga Lombok Timur, diperoleh proses pembelajaran masih bersifat teacher oriented and text book oriented, bahan ajar yang digunakan belum sepenuhnya memanfaatkan laboratorium dan lingkungan sekitar yang dimiliki siswa untuk memahami konsep biologi. Hal-hal tersebut berdasarkan analisis kebutuhan sekolah dipandang sebagai suatu permasalahan yang harus diatasi. Diperlukan adanya metode-metode pembelajaran yang dapat memanfaatkan potensi lokal sebagai sumber belajar yang dirangkum dalam sebuah modul untuk memahami konsep biologi. Modul yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah perpaduan metode pembelajaran inkuiri dan pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran biologi materi Fungi. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan (Research and Development), dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation). Akan tetapi dalam penelitian ini hanya dilakukan tiga tahap yakni sampai pada tahap Development. Hasil validasi modul oleh dua orang ahli pembelajaran yang menunjukkan bahwa klasifikasi modul valid dan dilakukan revisi ringan, sehingga modul siap diterapkan dalam pembelajaran.
Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Sidoarjo Chandra Adi Prabowo; I Ibrohim; Murni Saptasari
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.115 KB)

Abstract

Pembelajaran abad 21 bertujuan mempersiapkan siswa agar mampu memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi pada masa yang akan datang. Pembelajaran abad 21 menuntut siswa untuk menjadi pelajar aktif (active learners). Dalam konteks pembelajaran sains, pembelajaran berorientasi untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam mendapatkan dan mengolah informasi melalui pola berpikir yang sistematis. Siswa dituntut untuk memiliki keterampilan terintegrasi dalam melakukan proses sains seperti mengidentifikasi variabel, menafsirkan data, merumuskan hipotesis, mendefinisikan secara operasional, dan melakukan percobaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan proses sains terintegrasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Sidoarjo. Subjek penelitian ini adalah siswa jurusan MIA kelas X SMA Negeri 4 Sidoarjo yang berjumlah 229 siswa. Keterampilan proses sains diukur dengan menggunakan tes keterampilan proses sains terintegrasi yang meliputi lima aspek keterampilan proses sains terintegrasi. Hasil analisis keterampilan proses sains siswa menunjukkan pencapaian keterampilan proses sains siswa masih tergolong rendah dan perlu untuk ditingkatkan.
Pengembangan Blended Learning di Pendidikan Biologi FKIP UMS: Prospek dan Tantangannya Bowo Sugiharto; Duran Corebima Aloysius; Herawati Susilo; I Ibrohim
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.699 KB)

Abstract

Keterampilan abad-21 merupakan keterampilan yang dibutuhkan oleh manusia untuk dapat hidup layak di abad-21. Salah satu keterampilan abad-21 adalah penguasaan Teknologi Infomasi dan Komunikasi (TIK). Implikasi strategis TIK di dunia pendidikan adalah pada proses pembelajaran baik sebagai wahana maupun model pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi-kan peluang pengembangan blended learning sebagai salah satu implementasi TIK dalam pem-belajaran di Pendidikan Biologi FKIP UMS. Penelitian survey dilakukan terhadap mahasiswa Pendidikan Biologi UMS sebanyak 116 mahasiswa. Analisis dilakukan secara deskriptif yaitu menggambarkan keadaan sesungguhnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa blended learning (BL) berpotensi untuk dikembangkan di Pendidikan Biologi FKIP UMS. Pengembangan BL didukung oleh kondisi bahwa sebagian besar mahasiswa sudah terbiasa berinteraksi dengan internet khususnya dalam penggunaan media sosial serta sebagian mata kuliah sudah memanfaatkan internet sebagai wahana perkuliahan. Tantangan yang dihadapi dalam rangka pengembangan ini adalah penyediaan server yang memadai serta penguasaan teknis bagi dosen.