Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Pakan Kentang terhadap Laju Pertumbuhan Benih Ikan Sapu–Sapu (Pterygoplichthys pardalis) dan Kualitas Air Akuarium Pemeliharaan Sheren Nur Amalia; Dewi Elfidasari; Irawan Sugoro
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2020: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.308 KB)

Abstract

Ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) merupakan ikan air tawar yang mampu bertahan hidup di lingkungan apapun. Ikan ini memiliki potensi untuk dibudidayakan, karena selain dapat digunakan sebagai pembersih akuarium juga bisa digunakan sebagai bahan pangan. Sejauh ini, bahan baku pakan yang digunakan untuk budidaya ikan masih mengandalkan impor. Pakan kentang digunakan oleh pembudidaya ikan sebagai alternatif untuk mengurangi bahan pakan impor, karena merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang memiliki kandungan nutrisi baik. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk menganalisa pengaruh pemberian pakan kentang terhadap laju pertumbuhan benih ikan sapu-sapu dan kualitas air akuarium pemeliharaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan kentang terhadap laju pertumbuhan benih ikan sapusapu dan kualitas air akuarium pemeliharaan. Metode kegiatan kerja praktik yang dilakukan meliputi pengambilan sampel ikan, pemberian pakan, pengukuran kualitas air dan analisis proksimat pakan. Hasil penelitian selama 1 bulan menunjukkan bahwa pemberian pakan kentang tidak menyebabkan peningkatan berat badan ikan, persentase mortalitas sebesar 20% dan kualitas air akuarium masih dalam kisaran optimal. Sementara itu, hasil analisis proksimat kentang diperoleh kadar lemak 26.36%, kadar abu 5.39%, kadar protein 0.14% dan kadar air 83.02%. Kadar lemak dan abu kentang telah memenuhi persyaratan pakan ikan dalam SNI 7473.2009, sedangkan kadar protein dan air pada kentang belum memenuhi persyaratan SNI.