Muhammad Tisna Nugraha, Muhammad Tisna
State Islamic Institute of Pontianak

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Transformasi Identitas Etnis Melalui Konversi Keyakinan di Masyarakat Pontianak Kalimantan Barat Nugraha, Muhammad Tisna
RELIGIA Vol 21 No 2: Oktober 2018
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.759 KB) | DOI: 10.28918/religia.v21i2.1504

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena rapuhnya konsep identitas etnis dalam masyarakat multikultural. Identitas bukan sebatas menunjuk pada sesuatu yang melekat secara permanen pada individu, tetapi juga pada sesuatu yang terus mengalami perkembangan dan transformasi melalui dasar keyakinan (reiligi). Identitas etnis memang seringkali dikaitkan dengan perbedaan ras, agama, tanah kelahiran, dan latar belakang historis. Perbedaan ini, meskipun demikian, tidak menjadi sesuatu yang dipermasalahkan ketika individu berpindah agama ke Islam. Konversi agama lain ke Islam sebagai konsekuensinya mempengaruhi sejauhmana seseorang diakui sebagai bagian dari etnis tertentu. Studi ini dilakukan pada etnis Dayak, Melayu dan Tionghoa di Pontianak, Kalimantan Barat dengan pengumpulan informasi melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil studi menunjukkan bahwa latar belakang etnis cenderung tidak berperan dalam praktik interaksi sosial yang bersifat multilateral. Dalam konteks ini, kelompok-kelompok etnis beserta anggotanya, justru lebih mudah dipersatukan oleh kesamaan etnis-keagamaan (etno-religius) dibandingkan faktor-faktor lainnya. Disinilah siklus etnisitas telah kembali pada fase klasik dimana pembentukan etnis tidak hanya ditentukan oleh latar belakang historis, wilayah, dan pertalian darah melainkan juga agama.
The History and Values Contained in Corak Insang Weave in Pontianak Malay’s Nugraha, Muhammad Tisna; Kartini, Kartini
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 16 No 1 (2018): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1904.942 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v16i1.1388

Abstract

Pontianak Malay’s society is not only limited to the Malay ethnic group who lives near the Kapuas River, but they also have a tradition that is created from the habit and Islamic learning. This paper is initiated by the study that has been conducted by the researchers in 2016 implementing qualitative descriptive method. The data collection tools consist of observation, documentation and interview. The reason for choosing this method is to discover and reveal the meaning or the ideology of the symbols contained in the corak insang weave. Based on the results of this study, it is concluded as the first conclusion that the process to make corak insang weave needs sufficient time about one week. Corak insang weave can be formed in the manufacture of other woven fabrics, through the patches weave method, songket and bundle weave. The second conclusion shows that it is unfounded that a lot of physical evidence and historical documents or from sources are related to the meanings contained in Pontianak corak insang weave motive.