Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Kaum Awam dalam Pengembangan Pelayanan Gereja untuk Mewartakan Kabar Keselamatan Ayub Rusmanto; Bambang Dewandaru
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 2, No 2 (2022): Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.434 KB) | DOI: 10.52879/didasko.v2i2.50

Abstract

This article presents facts about the dichotomy of ecclesiastical ministry perspective between the ordained (Pastors, Bible teachers and those with theological education background) and the laity (ordinary church members). The church is present in the midst of the world as an announcer of salvation and must convey references and attributes in its mission so that it can organize and help humans to experience the existence and existence of God in an ever-changing world. The church must be responsive and capable of responding to the challenges that become obstacles in carrying out missions in this world. In significance, the dichotomy between the ordained and the laity (ordinary church members) continues to be pursued and fought for in the ministry of the church to proclaim salvation. The method used in this paper is a qualitative descriptive analysis method with a library approach, related literature, journals as the basis for a descriptive discussion to examine the empowerment of the laity in the development of church services to proclaim the message of salvation. The results of this paper prove that the involvement of the laity is very effective and relevant in the vocation and struggle of the ministry in proclaiming the message of salvation in the midst of the congregation and in the field of work. Thus, empowering the laity becomes a call and a continuous struggle that continues to process and can be implemented in real life in the midst of the development of ministry in the church and has an impact in the field of work.AbstrakArtikel ini menyajikan fakta dikotomi cara pandang pelayanan gerejawi antara kaum tertahbis (Pendeta, Guru Injil dan mereka yang berlatar belakang pendidikan teologi) dan kaum awam (anggota-anggota gereja biasa). Gereja hadir ditengah-tengah dunia sebagai pewarta keselamatan harus menyampaikan referensi dan atribut di dalam misinya sehingga dapat menyelenggarakan dan menolong manusia untuk mengalami eksistensi dan keberadaan Allah di dunia yang selalu berubah. Gereja harus tanggap dan cakap menjawab tantangan yang menjadi kendala dalam menjalani misi di dunia ini. Dalam signifikansi dikotomi antara kaum tertahbis dan kaum awam (anggota-anggota gereja biasa) terus diupayakan dan diperjuangkan dalam pelayanan gereja untuk mewartakan keselamatan. Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode kualitatif deskriptif analisis dengan pendekatan kepustakaan, literature, jurnal yang berhubungan sebagai landasan pembahasan secara deskriptif menelisik tentang pemberdayaan kaum awam dalam perkembangan pelayanan gereja untuk mewartakan kabar keselamatan. Hasil karya tulis ini membuktikan keterlibatan kaum awam sangat efektif dan relevan dalam panggilan dan perjuangan pelayanan dalam mewartakan kabar keselamatan di tengah-tengah jemaat dan di lapangan pekerjaan. Dengan demikian, pemberdayaan kaum awam menjadi panggilan dan perjuangan yang berkesinambungan terus berproses dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata di tengah-tengah perkembangan pelayanan dalam gereja dan berdampak di lapangan pekerjaan. 
Rancang Bangun Prototipe Sistem Kontrol Tangki Air Otomatis Sederhana untuk Aplikasi Mesin Pencuci Komponen Industri SASFITRA DECKY AFRISTANTO; BAMBANG DEWANDARU; FAISAL SAMSURI; JONI WELMAN SIMATUPANG; RESMANA LIM
Jurnal Elkomika Vol 11, No 1 (2023): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektr
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v11i1.256

Abstract

ABSTRAKDalam industri manufaktur, salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi sebelum barang dikirim ke pelanggan adalah kebersihan barang sebelum dibungkus. Metode yang paling banyak digunakan adalah dengan mencuci barang. Prototipe yang mesin pencuci otomatis yang dibuat pada perancangan menggunakan komponen standar industri seperti PLC, HMI, proximity sensor untuk mengukur level ketinggian air, katup solenoida, dan juga pompa air. Prototipe tersebut kemudian diuji durabilitas dan stabilitasnya. Uji durabilitas dilakukan dengan pengoperasian mesin hingga 1400 cycle tanpa masalah, sementara untuk uji stabilitas dilakukan dengan mengoperasikan mesin hingga 200 cycle tanpa fault yang diakibatkan oleh sensor LOW yang menandakan kehabisan air. Setelah melewati kriteria uji dengan hasil yang sesuai ekspektasi, diharapkan mesin ini mampu menjadi alternatif baru untuk mesin pencuci skala industri dengan beberapa pengembangan tambahan seperti diintegrasikan dengan IoT.Kata kunci: PLC, HMI, sensor proksimitas, level ketinggian air, durabilitas, stabilitas ABSTRACTIn the manufacturing industries, one of the mandatory requirements that should be fulfilled is the product's hygiene before packaging. The most commonly used method is to wash the goods. The automatic washer prototype constructed during this observation uses industry-standard components such as PLC, HMI, proximity sensor for measuring the water level, solenoid valve, and water pump. The prototype then is examined for its durability and stability. The durability test is done by a 1400 cycles trial without any problem, while the stability test is done by a 200 cycles trial without a fault triggered by a LOW sensor that indicates the lack of water. After passing the test criteria as expected, the prototype should be able to be a new alternative for industrial-scale washer machines, surely after some improvement such as being integrated with an IoT system.Keywords: PLC, HMI, proximity sensor, water level, durability, stability