Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Implementasi Teori Belajar Konstruktivisme bagi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Remegises Danial Yohanis Pandie; Yunardi Kristian Zega; Desetina Harefa; Stefanus Meo Nekin; Rini Sumanti Sapalakkai; Selvyen Sophia
REAL DIDACHE: Journal of Christian Education Vol 2, No 1: Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3007.202 KB) | DOI: 10.53547/rdj.v2i1.150

Abstract

The implementation of teaching and learning activities becomes more effective if you pay attention to the use of learning theory in the classroom environment. However, the fact is that there are still some learning implementations that ignore this, so that learning outcomes are not in accordance with the achievement targets. One of the learning theories that is often used is constructivism learning theory. This learning theory gives students the freedom to build their own knowledge according to what is learned in the learning environment. The means of supporting the implementation of constructivism learning theory is technology. Technology makes it easy for educational practitioners to explore innovative patterns and materials to make an impact on students. Therefore, the purpose of writing this article is to explain the application of constructivism learning theory in Christian religious education in schools. The method in this research is a literature study method which refers to data or references related to the topic raised. Researchers collect various theories and information from library materials and conduct analytical studies of various written sources that can be justified academically. The results of this study are constructivism learning theory plays an important role in Christian religious education in schools, because it can provide space for students to easily learn by using technology, and make it easier for students to get opportunities to learn more independently.Keywords: Christian Religious Education; School; Technology; Constructivism Learning Theory Abstrak Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif jika memperhatikan penggunaan teori belajar dalam lingkungan kelas. Namun, faktanya masih terdapat beberapa pelaksanaan belajar yang mengabaikan hal tersebut, sehingga hasil belajar tidak sesuai dengan target pencapaian. Salah satu teori belajar yang sering digunakan adalah teori belajar konstruktivisme. Teori belajar ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri sesuai dengan apa yang dipelajari dalam lingkungan belajar. Sarana pendukung implementasi teori belajar konstruktivisme adalah teknologi. Teknologi memberikan kemudahan bagi praktisi pendidikan untuk mengeksplorasi pola dan materi yang inovatif agar memberikan dampak bagi siswa. Oleh sebab itu, tujuan dari penulisan artikel ini untuk menjelaskan tentang penerapan teori belajar konstruktivisme dalam pendidikan agama Kristen di sekolah. Metode dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka yang mengacu pada data atau referensi yang berkaitan dengan topik yang diangkat. Peneliti mengumpulkan berbagai teori dan informasi dari bahan kepustakaan dan melakukan kajian analitis terhadap berbagai sumber tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Hasil dari penelitian ini adalah teori belajar konstruktivisme berperan penting dalam pendidikan agama Kristen di sekolah, karena dapat memberikan ruang kepada siswa untuk mudah belajar dengan menggunakan teknologi, serta memudahkan siswa untuk mendapatkan kesempatan belajar secara lebih mandiri. Kata Kunci: Pendidikan Agama Kristen; Sekolah; Teknologi; Teori Belajar Konstruktivisme
Pengaruh Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Terhadap Pembentukan Karakter Siswa Yaaman Gulo; Dewi Lidya S; Yowenus Wenda; Yunardi Kristian Zega
REAL DIDACHE: Journal of Christian Education Vol 2, No 2: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1894.592 KB) | DOI: 10.53547/rdj.v2i2.169

Abstract

This paper departs from the problems of moral decline that occur among students, such as smoking, drunkenness, pornography, getting pregnant out of wedlock, fighting teachers and parents. To overcome this problem, Christian religious education in schools is the right solution in shaping the character of students for the better. Therefore, this study aims to determine the influence of Christian religious education on the formation of student character.  This study used a descriptive quantitative method with data processing using SPSS version 26. The number of samples in this study was 33 people. After processing and analyzing the data, it was obtained that there was an influence of Christian religious education in schools on the formation of student character by 45.3 percent.Keywords: student character, Christian religious education, schoolAbstrakTulisan ini berangkat dari masalah kemerosotan moral yang terjadi di kalangan siswa, seperti merokok, mabuk, pornografi, hamil di luar nikah, melawan guru dan orang tua. Untuk mengatasi masalah tersebut, pendidikan agama Kristen di sekolah merupakan solusi yang tepat dalam membentuk karakter siswa menjadi lebih baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Kristen terhadap pembentukan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pengolahan data menggunakan SPSS versi 26. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 33 orang. Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data, maka diperoleh terdapat pengaruh pendidikan agama Kristen di sekolah terhadap pembentukan karakter siswa sebesar 45,3 persen.Kata kunci: karakter siswa, pendidikan agama kristen, sekolah
Contextual Mission Construction according to the Jubata Concept in the Kanayatn Dayak Tribe in Introducing the Triune God Ceria Ceria; Yunardi Kristian Zega; Fransiskus Irwan Widjaja; Jamin Tanhidy
International Journal of Indonesian Philosophy & Theology Vol 3, No 2 (2022): December
Publisher : Asosiasi Ahli Filsafat Keilahian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47043/ijipth.v3i2.34

Abstract

The purpose of this research is to describe the contextual mission construction using the concept of Jubata to introducing the concept of the Trinity in a biblical view to Dayak Tanayatn people This study uses a qualitative descriptive approach to identify how the Kanayatn Dayak understand the Jubata figure. The results show that through the adaptative method and using the seven Jubata names in the Kanayatn Dayak language to understanding the concept of the Triune God in biblical view and change the understanding of the survivors' sacrifices to be understood as worldly salvation, not eternal in nature through the image of Jubata (which is equated with the spirit of the ancestors) but is directed to one of God's persons in the Trinity of God the Son (Jesus Christ) as the Savior of mankind. Thus, the contextual mission construction of the Jubata concept in the introduction of the Gospel of the Triune God can be a reference material for carrying out outreach missions to remote tribes and building contextual mission studies that are culturally appropriate to spread the Gospel among  the Kanayatn Dayak tribe in Landak, West Kalimantan.
Strategi Berapologetika Kristen untuk Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Esra Zos Samosir; Yunardi Kristian Zega; Talizaro Tafonao
THEOLOGIA INSANI (Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif) Vol. 1 No. 2 (2022): Juli
Publisher : STAK Reformed Remnant Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.025 KB) | DOI: 10.58700/theologiainsani.v1i2.21

Abstract

The rigidity of apologists in defending the Christian faith within the scope of religious pluralism has become a discourse. Pluralism of theology of religions creates a feeling of reluctance for apologists in defending the Christian faith so that not a few believers neglect their responsibilities in defending the Christian faith. The author tries to describe how important it is to equip and empower the laity as a strategy that can be applied in Christian apologetics to deal with pluralism of theology of religions. The purpose of writing this article is to provide awareness to community leaders and academic theologians to empower the laity in apologizing, as a strategy in dealing with attacks on Christian faith in the sphere of religious pluralism. This research was written using content analysis method. In making the laity become apologists, it is necessary to equip the congregation to have spiritual maturity, form the right motivation in conveying God's word contextually, and make disciples to the congregation.
Pembinaan Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga: Upaya Membentuk Karakter Remaja di GIA Pringgading Yunardi Kristian Zega; Talizaro Tafonao; Hendrik Bernardus Tetelepta; Otieli Harefa; Joni Gultom; Dewi Lidya S; Go Heeng
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2.1 Desember (2022): SPECIAL ISSUE
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.953 KB)

Abstract

Keluarga merupakan tempat terbaik dalam memberikan pendidikan karakter bagi setiap anak, khususnya bagi remaja Kristen di era digital. Alasan mengapa kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di Gereja Isa Almasih Pringgading Cabang Belakang Padang, yakni karena pemahaman orang tua mengenai Pendidikan Agama Kristen (PAK) keluarga dalam membentuk karakter remaja masih sangat kurang. Hal ini terlihat dari sebagian besar anak-anak remaja Kristen di gereja tersebut kecanduhan gadget, suka melawan, dan membantah nasehat dari orang tuanya. Oleh sebab itu, kegiatan PkM ini dipandang penting oleh Program Studi Doktor Teologi, Sekolah Tinggi Teologi (STT) Real Batam. Tujuannya ialah agar melalui kegiatan PkM ini para orang tua Kristen di gereja tersebut mampu menyususun strategi PAK keluarga yang dapat menolong pertumbuhan kerakter remaja yang berlandaskan ajaran iman Kristen. Hasil dari kegiatan PkM ini adalah para orang tua dapat menerapkan strategi PAK keluarga yang mampu membentuk karakter remaja yang tangguh dan bertanggungjawab dalam menghadapi setiap masalah, menjadi berkat bagi sesama, menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan, serta mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dengan bijak.
Membangun Lingkungan Hidup Melalui Tanaman Hidroponik di SMP Eppata 2 Batu Aji Yunardi Kristian Zega; Haposan Simanjuntak; Puja Maharani Sijabat; Medi Hutabarat; Romaulina Sinaga; Sukma Togatorop; Sofia Harefa
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2.2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.531 KB)

Abstract

Dalam dunia pendidikan, sekolah tidak cukup hanya memperhatikan tentang hasil akademik dari siswa-siswi saja, melainkan guru dan pihak sekolah perlu dapat menumbuhkan rasa peduli siswa-siswi terhadap lingkungannya. Menyadari hal tersebut penting dan merupakan tanggungjawab bersama untuk menjaga lingkungan, maka tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Sekolah Tinggi Teologi Real Batam, Program Sarjana Pendidikan Agama Kristen bermaksud untuk melakukan pelatihan tanaman hidroponik di SMP Eppata II Batu Aji. Dengan tujuan memberikan kesadaran kepada siswa-siswi dan guru di SMP Eppata II mengenai cara melestarikan lingkungan hidup. Adapun manfaat dari kegiatan PkM ini adalah sebagai bekal bagi siswa-siswi dan guru untuk dapat membangun lingkungan hidup di sekitar pekarangan sekolah. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan PkM ini dapat menjadi sarana untuk melatih keterampilan dan rasa kepedulian siswa-siswi dan guru terhadap lingkungan agar tetap hijau dan nyaman untuk di tempati.
Gereja menghadapi fenomena Transnasionalisme: Sebuah tawaran konstruksi pendidikan kristiani bagi remaja yang berbasis pada pelestarian budaya lokal Talizaro Tafonao; Yunardi Kristian Zega
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 8, No 2: Oktober 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v8i2.558

Abstract

In the era of information technology today, ease of access becomes a chance for the phenomenon of transnationalism develops. There??"s concern about Indonesian local cultural values shifted by ideologies from other countries which is inappropriate with the nation's philosophy of life. with the intention of counteracting the negative influence of this transnational ideology, the church is expected to play its actual role, especially for youth people. This study aims to offer the construction of Christian education for youth in the church to deal with the negative effects of this transnational phenomenon. By applying a qualitative approach and using descriptive analysis methods in the literature review, a construction of Christian education based on the preservation of local culture is obtained. This leads to the conclusion that Christian education that preserves local culture can dynamize youth character in dealing with the phenomenon of transnationalism.AbstrakDi era kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini, kemudahan untuk memperoleh akses menjadi peluang berkembangnya fenomena transnasionalisme. Ada kekhawatiran terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya lokal Indonesia oleh ideologi dari negara lain yang tidak sesuai dengan falsafah kehidupan bangsa. Dalam rangka menangkal pengaruh negatif ideologi transnasional ini, gereja diharapkan dapat berperan nyata, secara khusus terhadap kaum muda. Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan konstruksi pendidikan kristiani bagi remaja di gereja dalam rangka menghadapi pengaruh negatif fenomena transnasional ini. Dengan menerapkan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode analisis deskriptif pada kajian literatur, diperoleh sebuah konstruksi pendidikan kristiani yang berbasis pada pelestarian budaya lokal. Hal ini mengantar pada kesimpulan bahwa pendidikan kristiani yang mampu melestarikan budaya lokal dapat menjadi penyeimbang karakter remaja dalam menghadapi fenomena transnasionalisme.
Diagnostik Kesulitan Belajar dan Perilaku Bermasalah Siswa Solmeriana Sinaga; Fredik Melkias Boiliu; Yunardi Kristian Zega; Rini Sumanti Sapalakkai
REAL DIDACHE: Journal of Christian Education Vol 3, No 1: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/rdj.v3i1.365

Abstract

This research aims to analyze students' learning difficulties and problematic behaviors in learning Christian religious education in schools. Student learning difficulties and problematic behavior in learning are causative factors that hinder the teaching and learning process so that it does not achieve predetermined goals. Therefore, teachers of Christian religious education must diagnose students to identify any problems experienced in them. This will help teachers so that the teaching and learning process is adjusted to existing situations and conditions or needs. For this reason, the research uses descriptive qualitative methods using secondary data, namely data collection referring to scientific articles and books related to this discussion. The results in this research will analyze the factors causing students' learning difficulties and problematic behavior in learning Christian religious education. In addition, the role of Christian religious education teachers in dealing with student learning difficulties and problematic behaviors in Christian religious education.Keywords: learning difficulties; Christian religious education; problematic behavior AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan belajar siswa dan perilaku bermasalah dalam pembelajaran pendidikan agama Kristen di sekolah. Kesulitan belajar siswa dan perilaku bermasalah dalam belajar merupakan faktor penyebab yang menghambat proses belajar mengajar sehingga tidak mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, guru pendidikan agama Kristen harus mendiagnosis siswa untuk mengidentifikasi setiap permasalah yang dialami dalam dirinya. Hal ini akan menolong guru sehingga dalam proses belajar mengajar disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau kebutuhan yang ada. Untuk itu, penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan data sekunder yakni pengambilan data merujuk pada artikel-artikel ilmiah dan buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan ini. Hasil dalam penelitian ini akan menganalisis faktor penyebab kesulitan belajar siswa dan perilaku bermasalah dalam belajar pendidikan agama Kristen. Selain itu, peran guru pendidikan agama Kristen dalam menghadapi kesulitan belajar siswa dan perilaku bermasalah dalam pendidikan agama Kristen.Kata Kunci: kesulitan belajar; pendidikan agama kristen; perilaku bermasalah
Perspektif Pendidikan Agama Kristen Terhadap Pendidikan Progresivisme Go Heeng; Antonius Sinaga; Yunardi Kristian Zega; Megariana Megariana; Efvi Noyita
REAL DIDACHE: Journal of Christian Education Vol 3, No 1: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/rdj.v3i1.373

Abstract

The correlation between progressivism education and Christian education lies in the same importance, namely producing students who have the ability and expertise from extracting students' talents and interests to the maximum in the learning process. Progressivism born with DNA necessitates a change in a more progressive direction. The values brought by progressivist education when faced with Christian religious education need to go through a selective process. This is because the basis for the development of this education system has differences. Progressivism education is built with the worldly concept of achieving world achievements, while Christian education is built with the concept of eternity because it is related to faith in Christ. The analysis found by the author regarding the perspective of Christian education on progressivism education, among others: 1) dynamic truths for progressivist education do not apply to Christian education because the truth in Christian education is final, 2) too giving freedom to students without providing clear boundaries, while for Christian education freedom is limited by the values of Christ. 3) the role of teachers is very important for students in Christian education because in addition to providing knowledge, teachers must also provide examples of living in accordance with Christ.Keywords: Christ; christian religious education; progressivism education AbstrakKorelasi antara pendidikan progresivisme dengan pendidikan agama Kristen terletak pada kepentingan yang sama yaitu melahirkan peserta didik yang memiliki kemampauan dan keahlian dari penggalian bakat dan minat peserta didik secara maksimal dalam proses pembelajaran. Progresivisme terlahir dengan DNA mengharuskan sebuah perubahan ke arah yang lebih maja kemajuan. Nilai-nilai yang dibawa oleh pendidikan progresivisme ketika diperhadapkan dengan pendidikan agama Kristen perlu melalui proses yang selektif. Hal ini karena dasar pembangunan sistem pendidikan ini memiliki perbedaan. Pendidikan progresivisme dibangun dengan konsep duniawi yaitu terletak kepada pencapain pencapain dunia, sementara pendidikan agama kristen dibangun dengan konsep kekekalan karena berkaitan dengan iman di dalam Kristus. Analisis yang ditemukan penulis perihal perspektif pendidikan agama kristen terhadap pendidikan progresivisme, antara lain: 1) kebenaran yang bersifat dinamis bagi pendidikan progresivisme tidak berlaku bagi pendidikan agama Kristen karena kebenaran pada pendidikan agama Kristen sudah final, 2) terlalu memberikan kebebasan pada peserta didik tanpa memberikan batasan-batasan yang jelas, sementara bagi pendidikan agama Kristen kebebasan dibatasi dengan nilai-nilai Kristus. 3) peran guru sangat penting bagi peserta didik dalam pendidikan agama Kristen karena selain memberikan ilmu guru juga harus memberikan teladan hidup yang sesuai dengan Kristus.Kata kunci: Kristus; pendidikan agama kristen; pendidikan progresivisme
Membumikan Kesetaraan Gender dalam Perspektif Alkitab Bagi Siswa/I SMK Management Training Systems Batam Yunardi Kristian Zega; Josanti C. Huwae Kaidoen; Moralman Gulo; Dewi Fortuna; Ruth Kristina Simangunsong; Naomi Manurung; Matias Christuver; Vanbe Toven Hulu; Melly Sari Harefa; Jesik M Hutabarat; Mawardina Rajagukguk; Rini Herniati Panjaitan; Rani Sumanti Pandiangan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i2.983

Abstract

Isu-isu kesetaraan gender merupakan fenomena yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, di mana perempuan masih sering dianggap memiliki posisi di bawah laki-laki. Lebih lanjut, konsep kesetaraan gender seolah-olah dianggap sebagai tindakan menomorsatukan perempuan. Oleh sebab itu, tim PkM STT Real Batam merasa perlu memberikan pembinaan kesetaraan gender yang benar khususnya bagi siswa-siswi di SMK Management Trayning Systems Batam. Berdasarkan hal tersebut tim PkM STT Real Batam mengadakan kegiatan seminar di SMK Management Trayning System Batam dengan tujuan memberikan pembinaan bahwasannya perempuan dan laki-laki mempunyai kesempatan yang sama dalam mengambil perannya di tengah-tengah masyarakat seperti dalam pengambilan keputusan, kehidupan berpolitik, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan PkM ini antara lain diskusi, tanya jawab, dan tes menggunakan from evaluasi (google from). Hasil yang diperoleh dalam kegiatan PkM ini adalah tewujudnya kesetraan gender yang adil, bebas dari kesenjangan, terciptanya rasa saling menghargai dan menghormati di lingkungan siswa-siswi SMK Management Trayning System Batam.