Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEPATUHAN PEDAGANG PASAR PADA HIMBAUAN PEMERINTAH TENTANG BAHAYA COVID-19 MELALUI PENDAMPINGAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Jamaluddin Hos; Sarpin Sarpin; Syaifudin S. Kasim; Megawati Asrul Tawulo; Darmin Tuwu; Harnina Ridwan
Jurnal Pengabdian NUSANTARA Vol 1, No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.856 KB) | DOI: 10.33772/jpnus.v1i1.18293

Abstract

Corona virus outbreak (covid-19) is now not only a problem of the Indonesian people, but has become a global problem. The Indonesian government formally declared the corona virus outbreak (Covid-19) as a National Disaster through Presidential Decree Number 12 of 2020. A number of government appeals have been made regarding the handling of the covid-19 pandemic, the aim of which is to break the chain of transmission of the virus so that it does not spread large. Appeals include physical distancing, which was before social distancing or keeping a distance from others, wearing masks when leaving the house, always washing hands with soap. This paper seeks to describe the forms of market traders 'understanding of government appeals and market traders' adherence to government appeals after technology-based assistance through community service activities integrated with Thematic College Real Work (KKN). The results of the activity indicate that there has been a change in understanding among some market traders regarding the danger of co-19 so that it gave birth to compliance in the form of the use of personal protective equipment (PPE), especially for traders who have the ability to use technology in accessing information related to the covid-19 outbreak. Compliance has not been maximized for some traders due to the limited ability to use technology (social media) for most traders, so that access to information on covid-19 hazards and ways to overcome them are also limited. Based on these findings, intensive socialization is needed by involving various parties and utilizing various media.
UPAYA MENINGKATKAN KEHARMONISAN KELUARGA PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG BELUM MEMILIKI ANAK (Studi Di Desa Gerak Makmur Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan) Rista Rista; Jamaluddin Hos; Sarpin Sarpin
SOCIETAL Vol 9, No 2 (2022): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi pasangan suami istri yang belum memiliki anak Di Desa Gerak Makmur Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan. (2) Untuk mengetahui Upaya pasangan suami istri yang belum memiliki anak dalam meningkatkan keharmonisan keluarga Di Desa Gerak Makmur Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini dilakukan Di Desa Gerak Makmur Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini merupakan penelitian  deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis model interaktif menggunakan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa masalah-masalah yang dihadapi pasangan suami istri yang belum memiliki anak dalam meningkatkan keharmonisan keluarga terdiri dari beberapa masalah yang hadapi yaitu adanya rasa tidak percaya diri, yang dialami oleh pasangan suami istri yang belum memiliki anak membuat pasangan suami istri merasa dirinya tidak sempurna untuk pasangan dan keluarganya serta rasa malu yang dialami pasangan suami istri yang belum memiliki anak membuat pasangan suami istri merasa dirinya malu untuk bertemu keluarga atau kerabat-kerabat dekat, mendapatkan cemohan dari keluarga dan lingkungan masyarakat, sedih, dan cemburu/iri. Adapun upaya pasangan suami istri yang belum memiliki anak dalam meningkatkan keharmonisan keluarga terdiri dari beberapa upaya yaitu adanya saling pengertiaan, saling menerima kenyataan, memupuk rasa cinta dan kebahagiaan saling melakukan penyesuaian diri dan suka memaafkan.
Pelaksanaan Modal Sosial Dalam Penanggulangan Bencana Banjir (Studi di Desa Rante Gola Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara) Etradis Muhtama; Jamaluddin Hos; Tanzil Tanzil
SOCIETAL Vol 10, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain: Untuk Mengetahui (1) pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir di Desa Rante Gola Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara. (2) faktor-faktor penghambat pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir di Desa Rante Gola Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan 1. Pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir (a) modal sosial bonding, bencana banjir yang terjadi berulang kali, bukan lagi merupakan suatu hal yang “tidak biasa” bagi masyarakat di Desa Rante Gola, seringnya terkena dampak dari bencana banjir menjadikan masyarakat terbiasa dan sadar akan pentingnya saling tolong-menolong di dalam menghadapi bencana banjir. (b) Modal sosial bridging, adanya bridging ini memanfaatkan koneksi sebagai upaya pemulihan yang lebih cepat dan baik. Analisis bridging pada Desa Rante Gola dilihat dari keterlibatan selama evakuasi, penyelamatan, dan pencarian, mematuhi peraturan, menolong sesama masyarakat tanpa membedakan agama ataupun suku.(c) Modal sosial linking, Bentuk dari Linking social capital yang terdapat di Desa Rante Gola adalah kerjasama masyarakat dengan pemerintah dalam penanggulangan bencana banjir. Pemerintah berhubungan langsung dengan masyarakat tanpa melalui perantara dalam menyampaikan informasi. 2. Faktor penghambat pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir yaitu(a) Kedudukan Dan Peranan Individu, (b) Pendidikan yang rendah, (c) Kelas sosial dan kesenjangan ekonomi, (d) Nilai-nilai personal.
Fungsi Modal Sosial Dalam Sistem Produksi Gula Aren (Studi Kasus di Desa Rahadopi Kecamatan Kabaena Kabupaten Bombana) Fera Yuniar; Jamaluddin Hos; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 5, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v5i1.35183

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain:(1) Untuk mengetahui bentuk-bentuk modal sosial dalam usaha produksi gula aren di desa Rahadopi Kecamatan Kabaena Kabupaten Bombana (2)Untuk mengetahui fungsi modal sosial dalam sistem produksi gula aren di desa Rahadopi Kecamatan Kabaena Kabupaten Bombana.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi modal sosial dalam sistem produksi gula aren di Desa Rahadopi terdapat beberapa Bentuk-bentuk modal sosial (kepercayaan, norma, dan jaringan) saling terkait satu sama lain, terdapat satu bentuk-bentuk sosial yang mendominasi dalam menjalankan produksi gula aren yaitu kepercayaan. Adanya tingkat kepercayaan yang tinggi dan di dasari dengan adanya jaringan yang kuat antar pelaku produksi, maka dalam proses produksinya pengrajin dapat dengan mudah mengakses modal, bahan baku dan para pekerja gula aren. Fungsi modal sosial (kerja sama, ketersediaan bahan atau keberlanjutan usaha dan penyaluran atau distribusi hasil produksi gul aren) semua ini sama-sama memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk suatu kerja sama dalam Desa Rahadopi sehingga bisa melakukan keberlanjutan usaha satu sama lain dan sampai di distribusi suatu usaha sehingga bisa di yakini untuk melibatkan orang lain di dalam kehidupan produksi masyarakat Rahadopi sehingga dapat memberi informasi langsung bagi masyarakat dalam menghubugkan untuk melibatkan produksi ke tengkulak.
Makna Sosial Tradisi Tebus Kembar Mayang Pada Proses Pernikahan Suku Jawa (Studi Kasus di Desa Lawoila Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan) Parti Ningsih; Jamaluddin Hos; Dewi Anggraini
Gemeinschaft Vol 5, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v5i2.45356

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain:(1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses tradisi tebus kembar mayang pada pernikahan Suku Jawa di Desa Lawoila Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan(2)Untuk mengetahui makna sosial tradisi tebus kembar mayang pada pernikahan Suku Jawa di Desa Lawoila Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa makna sosial tradisi tebus kembar mayang pada proses pernikahan Suku Jawa di Desa Lawoila Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Terdapat proses tradisi tebus kembar mayang pada pernikahan suku jawa.(persiapan, pelaksanaan dan penutup). Kembar mayang merupakan simbol yang berbentuk bunga yang dirangkai menggunakan janur atau daun kelapa dan memiliki fungsi sebagai petunjuk dan nasehat bagi pengantin dalam menjalani kehidupan baru, lebih lanjut tradisi kembar mayang dalam pernikahan merupakan suatu keharusan yang harus dilaksanakan disetiap pernikahan, karena adat istiadat serta kebiasaan atau kepercayaan yang berkembang di tengah masyarakat mengenai nilai-nilai, norma-norma, hukum dan aturan-aturan yang menjadi bagian aspek kehidupan yang berasal dari masa lalu dan dilakukan berulang kali secara turun-temurun sehingga menjadi warisan yang dilestarikan, di percaya hingga saat ini. Makna sosial tradisi tebus kembar mayang pada pernikahan suku jawa, (solidaritas, empati dan perlindungan sosial) dalam melihat tradisi tebus kembar mayang kita tidak bisa melihat pada satu sisi individual saja melainkan pada tindakan bersama yang bergerak dalam melaksanakan tradisi tebus kembar mayang serta memahami dan memiliki peran penting dalam membangun hubungan sosial yang telah terbentuk dikehidupan masyarakat yang saling membutuhkan dan saling melindungi satu sama lain
Pola-Pola Gerakan Sosial Petani Dan Nelayan Yang Terdampak Aktivitas Pertambangan (Studi di Desa Lahuafu Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali) Risna Risna; Jamaluddin Hos; Syaifudin Suhri Kasim
Gemeinschaft Vol 5, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v5i2.45127

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pola Perubahan Sosial Masyarakat dan Bentuk-Bentuk Gerakan Sosial Petani dan Nelayan Yang Terdampak Negatif Pertambangan di Desa Lahuafu Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali” Penelitian ini dilakukan di Desa Lahuafu Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali dengan menggunakan metode deskriptif kualitatatif dengan tehnik pengumpulan data yaitu wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat di ketahui bahwa, (1) Pola perubahan sosial masyarakat di Desa Lahuafu yaitu : pola linier yang terdiri atas pergeseran mata pencahrian penduduk, pergeseran penggunaan lahan menjadi area pertambangan, dan pola hubungan sosial. (2) Bentuk-bentuk gerakan sosial petani dan nelayan yang terdampak negatif aktivitas pertambangan yaitu: gerakan alternatif dan gerakan sosial demonstrasi yang terdiri atas ketidakadilan dan ketidaksukaan
FUNGSI LOKA REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA (LRSLU) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN LANSIA DI KOTA KENDARI (Studi di Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Minaula Kendari) Olivia Rusmin Liambo; Jamaluddin Hos; Sarmadan Sarmadan
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 1, No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.935 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v1i2.16739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (LRSLU) Minaula Kendari dalam meningkatkan kesejahteraan lansia, dan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan yang ada di Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (LRSLU) Minaula Kendari. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah petugas sosial di LRSLU Minaula Kendari dan klien lanjut usia yang berada di LRSLU Minaula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Fungsi Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (LRSLU) Minaula Kendari terdiri dari Pelaksanaan Registrasi Dan Assesmen, Pelaksanaan Advokasi Sosial, Pelaksanaan  Resosialisasi, Bimbingan Lanjut, Terminasi lanjut usia, dan Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia. Adapun Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Lanjut Usia (LRSLU) Minaula Kendari terdiri dari Perawatan Lanjut Usia, Terapi, dan Bimbingan Spiritual.
DAMPAK KONTESTASI WACANA PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PEMBANGUNAN DESA (Studi di Desa Lamooso Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan) Niatin Niatin; Jamaluddin Hos; Megawati Asrul Tawulo
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui strategi produksi wacana pemekaran wilayah dan mengetahui apa yang menjadi Formasi wacana pemekaran wilayah. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi (Arsip), wawancara dan observasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive Sampling (Disengaja). Teknik analisis data yang digunakan yaitu terdapat tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi produksi wacana pemekaran wilayah yakni terdapat dua startegi produksi yang pertama adalah strategi resistansi atas wacana pemekaran wilayah, dan yang kedua adalah strategi persistensi ata wacana pemekaran wilayah. Sedangkan yang menjadi formasi wacana pemekaran wilayah antara lain formasi wacana kesejahteraan dan formasi wacana risisko.
PROBLEMATIKA RUMAH TANGGA YANG MENIKAH USIA MUDA (Studi Di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah) Narni Narni; Jamaluddin Hos; Peribadi Peribadi
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab problem rumah tangga pada pasangan usia muda di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah serta menemukan solusi alternatif dalam menyelesaikan masalah rumah tangga pasangan usia muda di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah, jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kajian pustaka dan penelitian lapangan, kajian pustaka meliputi keputusan konseptual dan keputusan penelitian lapangan meliputi teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa problematika rumah tangga yang menikah usia muda di Kelurahan Bombonawulu Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah adalah ketidakmapanan ekonomi keluarga (finansial), yaitu pasangan usia muda mengalami masalah ekonomi/keuangan setelah menikah dan kebutuhan sehari-hari kurang tercukupi dikarenakan penghasilan yang minim sehingga menjadi hambatan utama dalam membina keharmonisan keluarga. Kepribadian dan kematangan emosional, yaitu keadaan emosi pasangan usia muda yang masih labil dalam menghadapi masalah rumah tangga. Ketergantungan pada orang tua, yaitu pasangan usia muda belum mandiri dalam membangun rumah tangga terutama dalam hal kebutuhan dan pengasuhan anak. Kurangnya pemahaman agama, yaitu sangat mudah terjadinya kekerasan didalam rumah tangga (KDRT),perselingkuhan, dan pecandu minuman alkohol dikarenakan pemikiran yang belum dewasa dalam memikul tanggung jawab baik sebagai suami maupun istri. Adapun solusi dalam menyelesaikan masalah rumah tangga pasangan usia muda adalah adanya nasehat orang tua dan dari pasangan itu sendiri, yaitu mereka saling mengintropeksi diri masing-masing kemudian setelah itu saling meminta maaf satu sama lain tentang kesalahan yang dibuat dan ketika permasalahan tersebut tidak dapat diatasi maka orang tua yang menjadi penasehat. Adanya Motivasi dan bantuan keluarga, yaitu dengan adanya bantuan keluarga seperti pekerjaan agar pasangan suami istri tersebut dapat mengatasi permasalahan perekonomian mereka. Aktif mengikuti kajian