Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengontrolan Aktivitas Masyarakat pada Masa Pandemi melalui Penataan Ruang dan Furniture (Studi Kasus: Summarecon Mall Serpong) Riski Dwi Saputra; Nur Rahmawati Syamsiyah
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2021: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.74 KB)

Abstract

Masyarakat pada masa pandemi saat ini dipaksa untuk hidup berdampingan dengan Virus Covid-19 dan harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang sudah ditetapkan oleh WHO. Pola penataan ruang serta furniture dalam suatu bangunan pun turut dipaksa untuk beradaptasi dengan kebutuhan manusia dalam beraktivitas mengikuti prokes pada masa pandemi. Penataan ruang serta furniture pada masa pandemi ini bisa menjadi agen rekayasa yang bisa membantu mengubah kebiasaan masyarakat untuk mengikuti aturan 5M; menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, memakai masker dan mencuci tangan dengan air mengalir. Studi ini bertujuan untuk melihat sejauh mana penataan ruang dan furniture dapat mengontrol aktivitas masyarakat, dalam studi kasus Summarecon Mall Serpong Tangerang Banten. Studi ini menggunakan pengamatan secara mendalam selama empat hari, baik pengamatan penataan elemen prokes di dalam mall maupun pengamatan perilaku masyarakat pengguna bangunan. Studi ini menghasilkan kriteria penataan ruang yang mendukung efektivitas terlaksananya prokes adalah: 1] penataan lay out meja kursi pada sitting area, yang awalnya 4 kursi untuk 1 meja, menjadi 1-2 kursi untuk 1 meja; 2] Signage untuk titik berdirinya pengunjung di sekitar area display barang. Kedua prokes ini adalah yang paling mudah dilakukan oleh pengguna mall, karena paling mudah ditangkap atau eye catching dan paling aman. 3] Pengaturan sirkulasi ruang dengan mengatur entrance dan exit yang awalnya menggunakan sirkulasi terbuka, menjadi sirkulasi tertutup. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, penataan lay out, penggunaan signage, dan pengaturan sirkulasi ruang sudah berjalan dengan baik, akan tetapi masih cukup banyak pengunjung yang melanggar seperti memindahkan meja yang sudah diatur, tidak berdiri pada signage yang ditentukan serta masuk dan keluar melalui jalur yang tidak sesuai. Untuk kedepannya diharapkan pengunjung bisa lebih meningkatkan kesadaran agar penerapan protokol kesehatan bisa berjalan dengan baik.