Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Fermentasi Tahu Susu Sapi Yang Disubtitusi Sebagian Dengan Tahu Kedelai Mansyur, Mariani Haji
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 2 Nomor 2 October 2019
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4710.796 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v2i2.725

Abstract

Tahu susu dibuat dengan cara memanaskan susu segar dengan menambahkan getah pepaya. Untuk mendapatkan cita rasa yang berbeda dari tahu susu konvensional dilakukan modifikasi pada proses pembuatan tahu susu dengan cara fermentasi dan disubtitusi tahu kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan fermentasi tahu susu yang disubtitusi sebagian dengan tahu kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan perlakuan tahu susu sapi 85% : tahu kedelai 15%, tahu susu sapi 80% : tahu kedelai 20%, tahu susu sapi 75% : tahu kedelai 25% dan difermentasi dengan penambahan Lactobacillus lactis sebanyak 2% dan disimpan selama 3 minggu dan setiap minggunya dilakukan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahu kedelai dan proses fermentasi berpengaruh terhadap kekenyalan dan uji organeleptik tahu susu sapi yang dihasilkan.
NILAI TAMBAH EKONOMI TEPUNG BERAS INSTAN Mariani Mansyur
Jurnal Agrokompleks Vol 4 No 9 (2015): Desember
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.641 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung nilai tambah ekonomi produk tepung beras biasa dan tepung beras instan.. Data yang diperlukan dalam penelitian ini terbagi atas dua kategori, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan di lapangan. Data sekunder berupa segala bahan tertulis yang memiliki kaitan dengan daerah produksi beras, teknologi pengolahan tepung beras, produk pangan dari tepung beras dan nilai tabah ekonomi. Proses pembuatan tepung beras instan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu, Penyortian dan pencucian, pemasakan, Pengeringan, Penyangraian, Penggilingan /Penghalusan, dan Pengemasan. Nilai tambah ekonomi tepung beras biasa adalah 16.47% atau Rp 1,713,-/kg, sedangkan nilai tambah ekonomi tepung beras instan 20.49% atau Rp 2,613/kg.
Tingkat Kesukaan Sambal Ikan Teri (Stolephorus sp) Secara Organoleptik Mariani Haji Mansyur
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 4 Nomor 2 Oktober 2021
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.892 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v4i2.1815

Abstract

Sambal merupakan produk olahan dari cabai (Capsicum sp) yang menyerupai bubur dan  biasanya ditambahkan bahan – bahan tambahan lainnya seperti garam, bawang merah, bawang putih, dan gula pasir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap sambal ikan teri (Stolephorus sp) selama penyimpanan secara organoleptik. Perlakuan pada penelitian ini adalah penambahkan ikan teri dengan berbagai tingkat konsentrasi, (A) Konsentrasi ikan teri 10%, (B) Konsentrasi ikan teri 15%, (C) Konsentrasi ikan teri 20%, (D) Konsentrasi ikan teri 25%, dan (E) Konsentrasi ikan teri 30%. Hasil uji penerimaan panelis berdasarkan organoleptik sambal ikan teri yang disimpan selama 3 minggu berdasarkan tingkat warna berkisar 1,32-1,55 atau mulai dari sangat suka hingga suka, tingkat aroma berkisar 1,41-1,85 atau mulai dari sangat suka hingga suka dan tingkat rasa berkisar 1,52-176, atau mulai dari sangat suka hingga suka. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat penerimaan panelis pada produk sambal ikan teri selama 3 minggu penyimpanan masih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisa tingkat kesukaan panelis terhadap sambal yang disimpan selama 3 minggu berdasarkan organoleptik baik tingkat warna, aroma maupun rasa  menunjukan hasil yang sangat disukai hingga suka.
Analisis Fisikokimia Sambal Ikan Teri (Stelephorus sp) Mariani Haji Mansyur; Sri Hajriani A.R
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.614 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i2.1210

Abstract

Sambal adalah produk olahan dari cabai (Capsicum sp) yang dilumatkan dan ditambahkan bahan tambahan lainnya yang memiliki cita rasa pedas dan berfungsi sebagai pelengkap dalam menyantap makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi sambal ikan teri yang terbaik, berdasarkan karakteristik fisikokimia (kadar air, vitamin C, dan pH) produk sambal ikan teri yang disimpan selama 3 minggu Tahapan metodologi penelitian ini dimulai dengan melakukan formulasi produk sambal yang ditambahkan ikan teri kemudian di lakukan analisis fisikokimia. Formulasi perlakuan yang dilakukan adalah : A. Konsentrasi ikan teri 10%, B. Konsentrasi ikan teri 15%, C. Konsentrasi ikan teri 20%, D. Konsentrasi ikan teri 25%, dan E. Konsentrasi ikan teri 30%. Hasil dari penelitian Formulasi sambal ikan teri yang terbaik berdasarkan hasil analisa vitamin C, pH dan kadar air adalah pada formulasi (A) yaitu penambahan ikan teri 10% yang disimpan selama 3 minggu. Rata-rata hasil analisa karakteristik vitamin C adalah 0,12%, pH adalah 5,96 dan kadar air adalah  35,16% yang disimpan selama 3 minggu.
Aplikasi Xanthan Gum Pada Pengolahan Susu Tempe Asniwati Zainuddin; Mariani H. Mansyur; Cocan Djibu Moha
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.502 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i2.1180

Abstract

Susu tempe merupakan produk hasil ekstraksi tempe dengan air sehingga diperoleh larutan dengan komponen padatan terlarut. Pada proses pembuatan susu tempe, ditambahkan bahan penstabil yaitu xanthan gum. Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil analisis stabilitas, kadar protein, dan kadar air pada susu tempe dengan penambahan xanthan gum dan mengetahui hasil analisa organoleptik pada susu tempe dengan penambahan xanthan gum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil analisa yang diperoleh adalah kadar air P0 = 80,58%, P1 = 78,64%, P2 = 78,18%, P3 = 77,24%, dan P4 = 76,87%. Kadar protein P0 = 8,86%, P1 = 14,2%, P2 = 14,2%, P3 = 13,01%, dan P4 = 9,56%. Stabilitas P0 = 96,00%, P1 = 96,52%, P2 = 97,01%, P3 = 97,51%, dan P4 = 98%. Jumlah xanthan gum pada perlakuan P2 (0,25 g xanthan gum) lebih diterima panelis uji organoleptik baik aroma dan rasa.
Daya Terima Nugget Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dengan Penambahan Kacang Merah Mariani Haji Mansyur
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 5 Nomor 1 April 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gatj.v5i1.2478

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu sumber protein dan lemak yang relatif murah dibandingkan dengan daging. Dengan kelebihan kandungan ikan lele tersebut tidak serta merta membuat masyarakat mau menkonsumsi ikan lele khususnya anak-anak. Untuk itu maka perlu adanya penganekaragaman bentuk olahan ikan lele sehingga lebih menarik untuk dikonsumsi, diantaranya dengan pembuatan nugget ikan lele dengan penambahan bubur kacang merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan nugget ikan lele dengan penambahan bubur kacang merah, dan untuk mengetahui tingkat kesukaan nugget ikan lele yang ditambahkan bubur kacang merah secara organoleptik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan 3 perlakuan (A. ikan lele 75%; kacang merah 25%, B. ikan lele 50% ; kacang merah 50% dan C. ikan lele 25% ; kacang merah 75%) dengan 3 kali ulangan. Temuan menunjukkan bahwa nugget ikan lele yang ditambahkan bubur kacang merah secara organoleptik menunjukkan panelis suka pada perlakuan A dan C sedangkan perlakuan B sangat disukai oleh panelis baik dari segi warna, aroma, rasa, dan tekstur.
The Effect of the Old Fermentation of Liquid Organic Fertilizer with Rice Waste on Nitrogen Content, Phosphorus, and Potassium With the Addition of Human Urine Fadhilah Achmad; Mariani H. Mansyur
International Journal of Science and Environment (IJSE) Vol. 1 No. 1 (2021): November 2021
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.44 KB) | DOI: 10.51601/ijse.v1i1.5

Abstract

One source of organic fertilizer that is abundantly available in the environment is urine from humans. Urine is believed to affect the quality of the soil as a plant growing media. In addition, fertilizers are processed from stale rice waste too widely used by farmers in increasing crop productivity. In general, this research was conducted to produce liquid organic fertilizer made from waste rice and human urine. In particular this research implemented to determine the length of fermentation of liquid organic fertilizer made from the best waste of rice and human urine based on chemical content analysis (nitrogen, phosphorus, and potassium) and look for the concentration of waste rice and urine humans are good for fertilization. The stage of this research methodology began by performing a liquid organic fertilizer formulation made from rice waste human urine is added and stored in a closed container for 4, 6, and 8 days then chemical analysis was carried out. The result show that the longer the fermentation of liquid organic fertilizer, the higher the content of N, P, and K produced. The 8-day fermentation time with a human urine concentration of 250 ml produced the best content with a nitrogen content of 3.17%, a phosphorus content of 2.68%, and a potassium content of 3.48%. Therefore, it is expected that the use of stale rice waste with the addition of human urine as a source of liquid organic fertilizer which is abundant in everyday life is easier to apply by the community and can contribute to entrepreneurship.