Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KADAR BORAKS PADA TAHU PUTIH YANG DI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis Cut Bidara Panita Umar; Mylene Latumahina
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Vol. 1 No. 1 (2022): April :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.622 KB) | DOI: 10.55606/jurrike.v1i1.476

Abstract

Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam proses produksi pangan perlu diwaspadai. Boraks dilarang digunakan dalam BTP karena dapat menyebabkan gangguan otak, hati dan ginjal, penggunaan boraks dalam jangka panjang dapat menyebabkan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya kadar boraks dalam tahu yang diproduksi diberbagai tempat dikota Ambon. Sampel tahu yang diteliti adalah sampel A (Pabrik tahu sumber rezeki) dan Sampel B (Pabrik tahu A sukarti), kemudian kadar boraks diamati menggunakan metode uji nyala, metode uji kertas tumerik dan metode spektrofotometri UV-Vis. Pada uji nyala, sampel di katakan mengandung boraks jika memberi nyala api berwarna hijau. Untuk uji warna kertas tumerik, sampel di katakan mengandung boraks jika kertas tumerik berubah warna menjadi merah kecoklatan. Metode spektrofotometri di lakukan dengan penentuan panjang gelombang, pembuatan kurva standar boraks dan penetapan kadar boraks dalam sampel. Hasil penelitian percobaan identifikasi boraks dalam sampel tahu dengan uji nyala dan uji warna kertas tumerik diketahui bahwa kedua sampel yang diuji tidak mengandung bahan pengawet berbahaya yaitu boraks. Hasil analisis boraks menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa kadar boraks pada sampel A (Pabrik tahu sumber rezeki) adalah 0,07% dan sampel B (Pabrik tahu A sukarti) adalah 0,09 %
Penyuluhan Tentang Kandungan Bahan Kimia Berbahaya Pada Makanan Di Desa Wakal Mylene Latumahina
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2021): November: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v1i3.1408

Abstract

Penduduk dunia semakin meningkat, sehingga kebutuhan makanan akan semakin meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. perumbuhan penduduk akan bertambah menurut deret ukur sedangkan pertumbuhan pangan akan meningkat menurut deret hitung. Berbagai cara fisik dan zat kimia telah dikembangkan dan digunakan untuk meningkatkan pasokan makanan. Bahan tambahan makanan adalah bahan kimia yang terdapat dalam makanan yang ditambahkan secara sengaja atau yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku, untuk mempengaruhi dan menambah cita rasa, warna, tekstur, dan penampilan dari makanan. Penyuluhan ini merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan bahan kimia berbahaya atau zat aditif pada makanan. Sasaran kegiatan ini adalah masyarkat desa wakal. metode penyuluhan yaitu dengan cara presentasi materi menggunakan power point dan LCD yang terdiri dari Zat aditif pewarna, pemanis, penyedap rasa dan pengawet. Materi ini meliputi pengertian, jenis, contoh, dampak dan upaya mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Setelah pemberian materi dilanjutkan dengan tanya jawab kepada peserta dalam hal ini masyarakat dan pengisian angket untuk melihat pemahaman masyarakat tentang materi yang diberikan. . Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat tentang materi yang diberikan terlihat pada hasil pengisian lembar angket. Kesimpulan kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan tentang Bahaya Bahan Kimia Pada Makanan oleh masyarakat Desa Wakal.