Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBERDAYAN EKONOMI PETANI LELE DALAM MENUJU IKON DESA LELE (KASUS DESA SENGGOWAR, KEC. GONDANG) KABUPATEN NGANJUK Nugroho, Sigit Dwi; -, Purwadi; sulistyowati, lisa
Jurnal Bisnis Indonesia 2020: Jurnal Bisnis Indonesia Edisi Khusus Pengabdian Masyarakat
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Senggowar Village is a part of Gondang sub-district, Nganjuk district, a village that wishes to become a village with a “catfish” icon. Economic problems cause many parents to work outside the home, so that their children are less attention and get along with the environment that is not true. Some people work in agriculture as agricultural laborers, especially primary products with inadequate income. Village officials and community leaders look for solutions in various opportunities by introducing villages with the icon "Lele Village". Because Catfish is now an animal necessity at a price that is quite affordable by the wider community. The Village Government formed 2 Farmer Groups namely: Mina Tirta 1 and Mina Tirta 2. The activities of these farmer groups are still limited to exhibition activities held by the Nganjuk District Government related to village potential. Sustainability activities have not been carried out optimally, due to the limited knowledge and technology of the community about catfish cultivation and diversification of food made from raw catfish. For this reason, a program of activities for the "Lele Village" was considered. The solution offered by making artificial ponds with tarpaulins that can be done in a narrow yard. Post-harvest handling of processed products from catfish include: Abon Catfish, Catfish Meatballs, Catfish Chips, Catfish Flour, Catfish Dumplings. Marketing with an online model, accounting books, and empowerment of farmer group cooperatives. Keywords: Empowerment, tarpaulin ponds, catfish   Abstrak Desa Senggowar adalah bagian dari kecamatan Gondang, kabupeten Nganjuk, merupakan desa yang berkeinginan menjadi desa berikon “lele”.  Permasalahan ekonomi mengakibatkan banyak orang tua bekerja di luar rumah, sehingga  anak anaknya  kurang diperhatikan  dan bergaul dengan lingkungan yang kurang benar. Sebagian masyarakat  bekerja pun dibidang pertanian sebagai buruh tani khususnya produk primer dengan pengahasilan yang kurang memadai. Perangkat desa dan  tokoh masyarakat mencari solusi diberbagai kesempatan dengan mengenalkan desa ber ikon “Desa Lele”. Karena Lele sekarang menjadi kebutuhan hewani dengan harga yang cukup terjangkau oleh masyarakat secara luas. Pemerintah Desa membentuk 2 Kelompok Tani yaitu : Kelompok Mina Tirta 1 Mina Tirta 2 Senggowar. Kegiatan kelompok tani ini masih terbatas pada kegiatan pameran yang diadakan Pemerintah Kabupaten Nganjuk terkait potensi desa. Keberlanjutan kegiatan belum dilakukan secara optimal, karena keterbatasan pengetahuan dan teknologi masyarakat tentang budidaya lele dan diversifikasi pangan berbahan baku dari Lele.  Untuk itu dipikirkan program kegiatan menuju “Desa Lele”. Solusi yang ditawarkan dengan pembuatan kolam buatan dengan terpal yang bisa lakukan di pekarangan yang sempit. Penanganan pasca panen produk olahan dari lele diantaranya : Abon Lele,Bakso Lele, Kripik Lele, Tepung Lele, siomay lele.  Pemasaran dengan model on line, pembukuan akuntansi, serta pemberdayaan koperasi kelompok tani. Kata Kunci : Pemberdayaan, kolam terpal, lele
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemasaran Pada Toko Sayuran Online Di Kota Surabaya Dimas Huddan Kuswanto; Sigit Dwi Nugroho; Nuriah Yuliati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 8, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v8i2.5276

Abstract

Sayuran merupakan salah satu komoditas pertanian yang berpotensi tinggi pada masa pandemi Covid-19 karena manfaatnya dalam meningkatkan imunitas. Ditinjau dari karakteristiknya sayuran mempunyai risiko yang tinggi, khususnya jika dipasarkan secara online. Toko sayuran online harus meningkatkan kinerja pemasarannya agar dapat bertahan di tengah persaingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemasaran pada toko sayuran online di Kota Surabaya. Metode analisis yang digunakan adalah Stuctural Equation Modeling berbasis Partial Least Square (SEM-PLS). Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara. Sampel berjumlah 33 toko sayuran online di Kota Surabaya yang ditentukan melalui teknik sampling kuota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran online dan orientasi pasar mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Sedangkan kapabilitas pemasaran mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja pemasaran. Toko sayuran online di Kota Surabaya perlu meningkatkan kapabilitas pemasaran terutama terkait penginderaan pasar agar dapat menghadapi perubahan lingkungan.
Analisis Jaringan Distribusi Komoditas Strategis Sebagai Upaya Mewujudkan Stabilitas Harga di Kabupaten Bekasi Didan Januar; Sigit Dwi Nugroho; Nuriah Yuliati
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.048 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6343

Abstract

Undang-Undang No 18 tahun (2012) tentang pangan, khususnya pada pasal tertera pada pasal 46 ayat (1) pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab dalam mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan. Tujuan penelitian yaitu menganalisis stabilitas harga pangan pada pasar tradisional di Kabupaten Bekasi dan menganalisis pengaruh jaringan distribusi pangan dan komoditas pangan strategis terhadap stabilitas harga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode non-probabilty sampling, dengan teknik Snowball sampling. Analisa yang digunakan adalah Standar deviasi untuk menentukan sebaran data dalam sampel, dan penentuan stabilitas harga dapat diukur dengan menggunakan coevisiens variation (CV), serta pengujian regresi linier berganda. Stabilitas harga ditentukan dengan persentase berjumlah 10%, yaitu Beras Medium, Jagung, Bawang Putih, Daging sapi, Daging Ayam Ras, Telur Ayam Ras dan Gula Pasir Lokal, bahwa harga stabil sedangkan diatas 10% yaitu Cabai Merah Besar, Cabai Kering, Cabai Rawit Merah dan Bawang Merah, bahwa harga tidak stabil. Nilai F hitung sebesar 29,965 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai F hitung > F tabel (25,965 > 3,24) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H1) diterima dengan arti Jaringan Distribusi Pangan (X1) dan Komoditas Pangan Strategis (X2) berpengaruh secara bersama sama terhadap Stabilitas Harga Pangan (Y) dan variabel yang sudah diujikan memilki keterbatasan sehingga belum dapat membuktikan secara menyeluruh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas harga pangan.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SUSU SAPI PERAH DI UD. ROJO SUSU SAPI KOTA SURABAYA Dhamayanti Mutiara Putri; Sigit Dwi Nugroho; Teguh Soedarto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i3.8349

Abstract

Keberadaan UD. Rojo Susu Sapi dikenal sebagai daerah penghasil susu sapi perah, karena berkompeten menghasilkan produk susu segar walaupun usaha sapi perah berskala kecil dengan kepemilikan sapi 6–20 ekor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, menganalisis keragaan usaha meliputi biaya, penerimaan, dan pendapatan, menyusun strategi pengembangan usaha susu sapi perah. Responden terdiri dari 3 pihak internal dan 3 pihak eksternal dengan teknik purposive sampling. Metode analisis data menggunakan analisis SWOT dan analisis usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal dari kekuatan dan kelemahan yaitu pengalaman produksi susu sapi penggunaan modal usaha kualitas produk akses pemasaran saluran distribusi sarana dan prasarana menunjang, kurangnya SDM, daya tahan susu teknologi administrasi keuangan kemasan produk dan promosi. Faktor eksternal dari peluang dan ancaman yaitu terjalinnya hubungan baik dengan stakeholder loyalitas pelanggan agen memperluas pasar daya beli konsumen dan kemitraan banyaknya pesaing munculnya usaha produk sejenis berkembangnya produk susu dengan berbagai inovasi harga relatif tinggi dan adanya produk subtitusi di pasar, penerimaan usaha diperoleh sebesar Rp 17.640.000/bulan dengan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 1.269.383/bulan. Strategi pengembangannya melalui terletak pada Kuadran II yang berarti situasi ini menggunakan strategi diversifikasi atau strategi ST. 
Analisis Usahatani Bandeng dan Udang Vaname pada Masa Pandemi Covid 19 di Desa Duduk Sampeyan Nadya Salma Aisyah; Sigit Dwi Nugroho; Mirza Andrian Syah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.901 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara maritim yang tidak bisa lepas dari budaya perikanan. Kabupaten Gresik merupakan salah satu produsen ikan bandeng di Indonesia. Faktor covid-19 ini diyakini mempengaruhi pendapatan nelayan dan petambak.Berdasarkan rumusan masalah tersebut diperoleh tujuan penelitian ialah, analisis usaha tani bandeng dan udang vaname pada masa pandemi covid 19 di Desa Duduk Sampeyan Gresik. Kegiatan penelitian dilakukan dengan kajian awal untuk memperoleh masalah empiris dengan cara melakukan riset ke website Kementrian Kelautan dan Perikanan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan, bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Usahatani Bandeng dan Udang Vaname adalah Luas lahan, Modal, dan Pengalaman Berusahatani. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak covid-19 adalah menekan modal dengan menggunakan pupuk organik baik pupuk kandang/ pupuk buatan sendiri, menggunakan bibit yang murah dan tetap memperhatikan kualitas bibit dengan melakukan uji coba dalam kolam kecil.
Analisis Posisi Komoditas Jahe Indonesia di Pasar Internasional Novia Ely Mazzlin; Sri Widayanti; Sigit Dwi Nugroho
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol. 7 No. 6 (2022)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.526 KB) | DOI: 10.37149/jimdp.v7i6.89

Abstract

Indonesia ranks fifth for the world’s most significant ginger production in 2020 after India, Nigeria, China, and Nepal. However, this does not make Indonesia a major ginger exporter in the international market. This study analyzes the position of Indonesian ginger in the global market compared to its competitors based on comparative advantage, competitive advantage, and trade specialization. The research methods used Revealed Comparative Trade Advantage (RTCA), Export Competitiveness Index (XCi), and Trade Specialization Index (ISP). The data used in this study is secondary data for the period 2006-2020 obtained from the Food and Agriculture Organization (FAO) with item code 720 (ginger), which consist of the export and import value of ginger from the country concerned, the export and import value of world ginger, and also the export and import value of all goods from the country affected. The result showed that the Indonesian ginger commodity has comparative competitiveness, competitive competitiveness, and trade specialization as an exporter of ginger in the international market. RCTA analysis shows an average value of 0,538, making Indonesia the country with the lowest comparative competitiveness among other competitors. XCi analysis indicates that Indonesia has the highest competitive competitiveness compared to its competitors, with an average value of 1,351. ISP analysis shows that Indonesia tends to be an exporter of ginger with an average value of 0,29 and is in the growth stage. Indonesia has the potential to develop the competitiveness of ginger exports in the international market by optimizing the utilization of existing resources and improving the quality of ginger. The competition for ginger exports in the global market is currently very tight, so for further research, it is recommended to analyze non-traditional markets that can be used as a potential to develop the Indonesian ginger export market.
Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Food Truck di Yamaha Land Surabaya Natasya Fadilah; Sigit Dwi Nugroho; Dona Wahyuning Laily
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i1.2825

Abstract

Yamaha Land is a place of business for food truck entrepreneurs who were born in Surabaya. Customer satisfaction is important for the company because it can also be a marketing tool. One effort to increase consumer satisfaction is to determine the level of consumer preference for the characteristics of a product or service. The purpose of this study was to determine the characteristics of consumers, the process of consumer purchasing decisions, and customer satisfaction at Yamaha Land Surabaya. The number of respondents in the study were 96 respondents. The analytical methods used in this research are descriptive analysis, Importance Performance Analysis (IPA), and Customer Satisfaction Analysis (CSI). Based on the results of the study, it can be seen that the majority of Yamaha Land consumers are male, with an age range of 22-27 years, monthly income of Rp. Yamaha Land consumers go through five stages in their purchase decision process, namely the need recognition stage, information search, alternative evaluation, purchase decision and post-purchase. The results of Importance Performance Analysis (IPA) of attributes contained in quadrant I are taste and speed, Quadrant II is cleanliness, friendliness, politeness, and tidiness, Quadrant III is price, color and texture, and Quadrant IV is aroma. While the value on the Customer Satisfaction Index (CSI) is 75.6 percent. Judging from the consumer satisfaction index, it can be said that consumers who come to Yamaha Land for all tested attributes are in the satisfied category.
Dampak Sosial Media Marketing Melalui Instagram terhadap Minat Beli Konsumen Coklat Majapahit Mojokerto Alifiah Putty Agustia; Sri Tjondro Winarno; Sigit Dwi Nugroho
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i1.3089

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of context through Instagram social media on the buying interest of Majapahit Chocolate Consumers in Mojokerto, to determine the effect of communication through Instagram social media on the buying interest of Majapahit chocolate consumers in Mojokerto, to determine the effect of collaboration through Instagram social media on the buying interest of Majapahit chocolate consumers in Mojokerto. , to find out the effect of collaboration through Instagram social media on Mojokerto Majapahit Chocolate Consumer Buying Interest and to determine the effect of connections through Instagram social media on Majapahit Mojokerto Chocolate Consumer Buying Interest. The research hypothesis was tested using a Structural Equation Model (SEM) approach based on Partial Least Square (PLS). PLS is a component or variant-based structural equation model (SEM). Hypothesis testing is done by testing Variance-based SEM or Partial Least Square (SEM-PLS) with the warppls program. SEM-PLS is used for exploratory research. In other words, the PLS approach is more suitable for prediction purposes. Context variables have a real and positive and significant effect on consumer buying interest in Mojokerto Majapahit Chocolate. Communication variable has no significant effect on consumers' buying interest in Chocolate Majapahit Mojokerto. Collaboration variable has a significant and positive effect on consumers' buying interest in Chocolate Majapahit Mojokerto. The Connection variable has a significant and positive effect on consumer buying interest in Mojokerto Majapahit Chocolate.