Artawan, I.K
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana, Indonesia

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Gambaran asuhan Keperawatan Gawat darurat Pada Pasien Infark Miokard akut Dengan Nyeri Akut di Ruang Emergency Cardio RSUP. Sanglah Denpasar Artawan, I Kadek; Wijaya, I Made Sukma; Arini, L.A; Sunirda, I.N
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol 5 No 01 (2019)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.497 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Acute Myocardial Infarction (AMI) is one of the cardiovascular emergency diseases. Sign and symptoms of IMA that accompany patients coming to the Emergency departement are complaints of chest pain. Chest pain is a response that occurs due to ischemia in the myocardium. Untrained chest pain more than 20 minutes will result in irreversible heart damage. The purpose of this case study is to describe emergency nursing care in IMA patients with acute pain Method: The method used in this paper is a descriptive method with a case study approach that describes the condition of two patients suffering from IMA with acute pain. The tools used to retrieve data are IMA observation checklists and interview sheets. The data obtained were analyzed by narrating the data obtained and comparing the existing theory. Results: The IMA patient assessment focused on secondary assessment of SAMPLE. Chest pain data were obtained through the PQRST approach so that the main nursing problem was acute pain. Emergency measures performed by oxygen delivery as nonpharmacological therapy and administration of anti-ischaemic therapy and fibrinolysis as pharmacological therapy. Evaluation performed for 1 hour, the results obtained are reduced pain from the weight scale to moderate. Conclusions: As emergency nurses should pay attention to IMA assessment on secondary assessment and collaborate with medical personnel to reduce pain with pharmacological and nonpharmacological therapies.    ABSTRAK Latar belakang: Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu penyakit kegawatdaruratan kardiovaskuler. Tanda gejala IMA yang menyertai pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat adalah keluhan nyeri dada. Nyeri dada merupakan respon yang terjadi akibat iskemia pada miokard. Nyeri dada yang tidak tertangani lebih dari 20 menit akan mengakibatkan kerusakan jantung yang bersifat irreversible. Tujuan dari studi kasus ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien IMA dengan nyeri akut. Metode: Metode yang digunakan pada karya tulis ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang menggambarkan kondisi dua pasien yang menderita IMA dengan nyeri akut. Alat yang digunakan untuk mengambil data adalah checklist observasi IMA dan lembar wawancara. Data yang didapatkan dianalisis dengan menarasikan data yang diperoleh dan membandingkan pada teori yang sudah ada. Hasil: Pengkajian pasien IMA difokuskan pada pengkajian sekunder SAMPLE yaitu data nyeri dada. Data nyeri dada diperoleh melalui pendekatan PQRST sehingga masalah keperawatan utama adalah nyeri akut. Tindakan kegawatdaruratan yang dilakukan dengan pemberian oksigen sebagai terapi nonfarmakologi serta pemberian anti-ischaemic therapy dan fibrinolysis sebagai terapi farmakologi. Evaluasi dilakukan selama 1 jam, hasil didapatkan yaitu nyeri berkurang dari skala berat menjadi sedang. Simpulan: Sebagai perawat kegawatdaruratan harus memperhatikan pengkajian IMA pada pengkajian sekunder yaitu SAMPLE dan melakukan kolaborasi dengan tenaga medis untuk mengurangi nyeri dengan terapi farmakologi dan nonfarmakologi.
PHENOMENOLOGY.STUDY : THE MEANING OF THE EXPERIENCE OF NURSES PERFORM EMERGENCY PHASE OF BURN CARE IN THE EMERGENCY ROOM Artawan, I Kadek; Winarni, Indah; Kristianto, Heri
Jurnal Keperawatan Vol 8, No 1 (2017): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1809.406 KB) | DOI: 10.22219/jk.v8i1.4011

Abstract

STUDI FENOMENOLOGI: MAKNA PENGALAMAN PERAWATDALAM MERAWAT PASIEN LUKA BAKAR FASE EMERGENCY DIINSTALASI GAWAT DARURAT RSUP SANGLAHPhenomenology.Study : The Meaning of the Experience of Nurses Perform EmergencyPhase of Burn Care in the Emergency RoomI Kadek Artawan1, Indah Winarni2, Heri Kristianto31,2,3Program Studi Magister Keperawatan Gawat Darurat Fakultas KedokteranUniversitas BrawijayaJalan Veteran Malang 651451e-mail : kadekartawan27@gmail.comABSTRAKLuka bakar merupakan salah satu jenis trauma dengan masalah yang kompleks. Permasalahanpada luka bakar menimbulkan kebingungan dan kesulitan pada perawat dalam memberikanperawatan. Perawat juga menjadi kewalahan dalam melakukan tindakan keperawatan dalammerawat pasien luka bakar. Kompleknya masalah luka bakar juga menimbulkan perubahan emosiperawat dalam memberikan perawatan sehingga berdampak pada distres emosional dan perawatanyang kurang optimal pada pasien. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi maknapengalaman perawat melakukan perawatan luka bakar fase emergency di IGD. Desain penelitianmenggunakan kualitatif fenomenologi interpretatif. Data dikumpulkan dengan melakukaninterview mendalam (in depth interview) pada 7 partisipan dengan panduan wawancara semiterstruktur. Kemudian dianalisis menggunakan analisishermeneutics menurut Streubert &Carpertner.Penelitian ini menghasilkan beberapa tema dalam merawat pasien luka bakar faseemergency. Tema-tema tersebut yaitu; 1)memiliki kesigapan dalam memberikan perawatan 2)berkolaborasi menentukan keselamatan pasien, 3) melayani dalam situasi kacau balau, 4)mengalami tekanan batin dalam bekerja.Merawat sebagai sebuah perjuangan merupakan makapengalaman perawat dalam memberikan perawatan luka bakar fase emergency. Makna initerbentuk karena penuh perjuangan dalam memberikan perawatan dengan situasi yang banyaktekanan, pelayanan yang terbatas, tetapi dapat memberikan perawatan optimal dan mampumenstabilkan kondisi pasien.Kata Kunci: Pengalaman perawat, luka bakar, emergencyABSTRACTBurns is one type of traumahave a complex problem. Problems in burns cause confusion anddifficulty in nurses in providing care. Nurses also be overwhelmed in a nursing action in treatingburn patients. Complexity of the problem of burns also cause emotional changes of nurses inproviding care so the impact on emotional distress and less than optimal care for patients. Thepurpose of this study is to explore the meaning of the experience of nurses perform emergencyphase of burn care in the ER. The study design using qualitative interpretive phenomenology. Datawere gathered through in-depth interviews (in-depth interviews) at 7 participants with a semistructuredinterview guide. Then analyzed using analysis of hermeneutics according Streubert &Carpertner. The study produced several themes in treating burn patients. These themes namely; 1)had the alacrity in providing care, 2) collaborating determine patient safety, 3) caring inovercrowding situation, 4) feeling high stressor in work. Nursing as a struggle is the experience ofnurses in providing emergency treatment of burns phase. This meaning is formed because of strifein providing care to the situation that a lot of pressure, limited service, but it can provide optimalcare and is able to stabilize the patient's condition.Keywords : Nurse experiences, burn, emergency
Phenomenology.Study : The Meaning of the Experience of Nurses Perform Emergency Phase of Burn Care in the Emergency Room I Kadek Artawan; Indah Winarni; Heri Kristianto
Jurnal Keperawatan Vol. 8 No. 1 (2017): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1809.406 KB) | DOI: 10.22219/jk.v8i1.4011

Abstract

STUDI FENOMENOLOGI: MAKNA PENGALAMAN PERAWATDALAM MERAWAT PASIEN LUKA BAKAR FASE EMERGENCY DIINSTALASI GAWAT DARURAT RSUP SANGLAHPhenomenology.Study : The Meaning of the Experience of Nurses Perform EmergencyPhase of Burn Care in the Emergency RoomI Kadek Artawan1, Indah Winarni2, Heri Kristianto31,2,3Program Studi Magister Keperawatan Gawat Darurat Fakultas KedokteranUniversitas BrawijayaJalan Veteran Malang 651451e-mail : kadekartawan27@gmail.comABSTRAKLuka bakar merupakan salah satu jenis trauma dengan masalah yang kompleks. Permasalahanpada luka bakar menimbulkan kebingungan dan kesulitan pada perawat dalam memberikanperawatan. Perawat juga menjadi kewalahan dalam melakukan tindakan keperawatan dalammerawat pasien luka bakar. Kompleknya masalah luka bakar juga menimbulkan perubahan emosiperawat dalam memberikan perawatan sehingga berdampak pada distres emosional dan perawatanyang kurang optimal pada pasien. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi maknapengalaman perawat melakukan perawatan luka bakar fase emergency di IGD. Desain penelitianmenggunakan kualitatif fenomenologi interpretatif. Data dikumpulkan dengan melakukaninterview mendalam (in depth interview) pada 7 partisipan dengan panduan wawancara semiterstruktur. Kemudian dianalisis menggunakan analisishermeneutics menurut Streubert &Carpertner.Penelitian ini menghasilkan beberapa tema dalam merawat pasien luka bakar faseemergency. Tema-tema tersebut yaitu; 1)memiliki kesigapan dalam memberikan perawatan 2)berkolaborasi menentukan keselamatan pasien, 3) melayani dalam situasi kacau balau, 4)mengalami tekanan batin dalam bekerja.Merawat sebagai sebuah perjuangan merupakan makapengalaman perawat dalam memberikan perawatan luka bakar fase emergency. Makna initerbentuk karena penuh perjuangan dalam memberikan perawatan dengan situasi yang banyaktekanan, pelayanan yang terbatas, tetapi dapat memberikan perawatan optimal dan mampumenstabilkan kondisi pasien.Kata Kunci: Pengalaman perawat, luka bakar, emergencyABSTRACTBurns is one type of traumahave a complex problem. Problems in burns cause confusion anddifficulty in nurses in providing care. Nurses also be overwhelmed in a nursing action in treatingburn patients. Complexity of the problem of burns also cause emotional changes of nurses inproviding care so the impact on emotional distress and less than optimal care for patients. Thepurpose of this study is to explore the meaning of the experience of nurses perform emergencyphase of burn care in the ER. The study design using qualitative interpretive phenomenology. Datawere gathered through in-depth interviews (in-depth interviews) at 7 participants with a semistructuredinterview guide. Then analyzed using analysis of hermeneutics according Streubert &Carpertner. The study produced several themes in treating burn patients. These themes namely; 1)had the alacrity in providing care, 2) collaborating determine patient safety, 3) caring inovercrowding situation, 4) feeling high stressor in work. Nursing as a struggle is the experience ofnurses in providing emergency treatment of burns phase. This meaning is formed because of strifein providing care to the situation that a lot of pressure, limited service, but it can provide optimalcare and is able to stabilize the patient's condition.Keywords : Nurse experiences, burn, emergency
STUDI FENOMENOLOGI: MAKNA CARING PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN LUKA BAKAR DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP SANGLAH DENPASAR I Kadek Artawan Artawan; Indah Winarni; Heri Kristianto
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 4 No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luka bakar merupakan salah satu jenis trauma dengan Masalah yang kompleks. Perawatan luka bakar membutuhkan perhatian khusus oleh perawat. Perawat dalam memberikan perawatan pada pasien luka bakar berlandasakan Caring. Caring perawat tidak akan optimal saat perawat menghadapi masalah luka bakar dengan situasi penuh tekanan dan krodit. Permasalahan pada luka bakar menimbulkan kebingungan dan kewalaan dalam memberikan perawatan. Sehingga perawat tidak dapat memberikan perawatan secara optimal. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi makna caring perawat dalam merawat pasien luka bakar di IGD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi interpretatif. Data dikumpulkan dari 7 partisipan dengan melakukan interview mendalam (in depth interview) dengan panduan wawancara semi terstruktur. Kemudian dianalisis menggunakan analisis hermeneutics menurut Streubert dan Carpertner. Penelitian ini menghasilkan tema besar merawat sebuah kepuasan batin yang dibangun dari tema yaitu; 1) memahami situasi mengancam nyawa, 2) memiliki kesigapan dalam memberikan perawatan, 3) berkolaborasi menentukan keselamatan pasien, 4) mengupayakan perawatan optimal, dan 5) mendapatkan kepuasan. Menyelamatkan nyawa pasien yang dalam kondisi gawat darurat dapat memberikan kepuasan batin. Kepuasan yang didapatkan karena perjuangan dalam memberikan perawatan dengansituasi yang banyak tekanan, pelayanan yang terbatas, tetapi dapat memberikan perawatan optimal dan mampu menstabilkan kondisi pasien. Sehingga upaya ini dapat memberikan rasa senang dan bangga sebagai perawat. Kata Kunci: Pengalaman perawat, luka bakar, emergency
The Effects of Centella asiatica Leaves Gel Extract in Accelerating Healing Time of Shallow Grade II Burn at the White Rat (Rattus Norvegitus strain Wistar). I Kadek Artawan
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 1 No 2 (2013): JURNAL EDISI JULI-DESEMBER 2013
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.813 KB)

Abstract

Burn is skin tissue damage because of skin contact with a heat source such as fire, hot water, chemicals, electricity and radiation. Generally, burns wound care using conventional methods using normal saline (NaCl)  0,9% to various grades of wound, and some time that added with tulle grass inpragmanted paraffin. This method has many adverse effect, there are bleeding and painful during changing dressing. Therefore, current has been developed modern dressing using moist environment concept. One of them using gel formation. The aims of research was determine effects of centella asiatica Leaves gel extract in accelerating time of grade II burn healing at the white rats (Rattus Norvegitus strain Wistar). This research using true experimental design exactly Posttest Only Group Design. There are 18 samples that selected by simple random sampling, it is divided into two groups, there are treatment and control groups. Data collection using open eyes and wound care observation chart and then the data using independent sample t-test. The research results the mean healing time in treatment group 12,78 days and control group showed 15,67 days. The statistic value (Sig. (2-tailed)) is 0.002 which is smaller than ? (0,05), that means Ha was accepted so a significant difference between healing wound time using centella asiatica leaf gel extract iand  normal  saline 0,9%.
Gambaran Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Pasien Fraktur Femur dengan Pemenuhan Rasa Nyaman Nyeri di Instalasi Gawat Darurat RSUP Sanglah I Kadek Artawan; N.K.E.K Dewi; I.G.A.A.P Mastini
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.162 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v3i1.63

Abstract

Pendahuluan. Fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang yang disebabkan oleh trauma seperti kecelakaan lalu lintas. Keluhan utama pada pasien fraktur yaitu nyeri dimana apabila tidak ditangani dengan segera dapat mempengaruhi hemodinamik pasien yang diakibatkan oleh peningkatan kerja saraf simpatis. Komplikasi yang sangat fatal yaitu terjadinya syok neurogenik akibat adanya reaksi vasovagal berlebih. Tujuan dari studi kasus ini yaitu untuk menggambarkan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien fraktur femur dengan pemenuhan rasa nyaman nyeri. Metode. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada asuhan keperawatan gawat darurat pasien fraktur femur dengan pemenuhan rasa nyaman nyeri. Alat yang digunakan dalam pengambilan data adalah checklist dan lembar wawancara. Data yang didapat dianalisis dengan menarasikan data yang diperoleh dengan membandingkan pada teori yang sudah ada. Hasil. Pengkajian fokus dilakukan pada pemeriksaan sekunder yaitu keluhan utama didapatkan data berupa keluhan nyeri. Pengkajian nyeri yang dilakukan menggunakan pendekatan PQRST. Masalah keperawatan yang di fokuskan yaitu nyeri akut. Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi nyeri pasien yaitu pemberian analgetik, teknik non farmakologi distraksi/relaksasi, serta dilakukan pemasangan skin traksi sebagai penalataksanaan kegawatdaruratan. Hasil evaluasi dilakukan selama 4 jam masalah pada pasien 1 belum mencapai kriteria hasil karena ekspresi wajah masih tampak meringis, skala nyeri 6, RR : 22x/menit. Pada pasien 2 masalah sudah dapat teratasi. Kesimpulan. Asuhan keperawatan pada pasien fraktur femur pengkajian difokuskan pada keluhan utama diperoleh keluhan nyeri sehingga diberikan tindakan farmakologi berupana analgesic dan non farmakologi serta pemasangan skin traksi.
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEJANG DEMAM PADA ANAK PRASEKOLAH DI PAUD NUANSA UDAYANA SILIGITA Sumantri, W.Y; Asri Dewi, N.L.M; Artawan, I.K
Bali Health Published Journal Vol. 3 No. 2 (2021): Desember : Bali Health Published Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.004 KB) | DOI: 10.47859/bhpj.v3i2.243

Abstract

Background: Febrile seizure associated with a fever of 38oC or higher that triggers by the extracranial process without manifestation of neurologic dysfunction. The majority of parents suffer from stress and anxiety of febrile seizure occurrences. Adequate knowledge of febrile seizure is significant to provide initial medical care required during febrile seizure occurrences. Hence, this study aimed to know the knowledge level of febrile seizure on preschooler among parent in Nuansa Udayana Siligita Early Childhood Education School, Nusa Dua Badung. Method: A purposive sampling technique employed to select 123 study participants. Data collected by a questionnaire that distributed to the participant through the google-form platform. The analysis used is univariate. Results: Results revealed that the participant’s knowledge classified in the good, moderate, and low category with a total of 81 participants (79.0%), 22 participants (21.0%), and 0 participants (0.0 %), respectively. Conclusion: The level of knowledge of febrile seizure on preschoolers among parent Nuansa Udayana Siligita Early Childhood Education School classified in the good category. We suggest the parent improve their knowledge of febrile seizure to deliver initial proper medical care during febrile seizure occurrences or recurrences in their home or school.
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KARIES GIGI ANAK SEKOLAH DI SD 1 KUTUH KUTA SELATAN Apricillia,. P.M; Dewi, N.L.M.A; Artawan, I.K
Bali Health Published Journal Vol. 3 No. 2 (2021): Desember : Bali Health Published Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.295 KB) | DOI: 10.47859/bhpj.v3i2.244

Abstract

Background: Dental caries is a condition where the teeth’s enamel, dentin and cement tissues are damaged. In result, the hard tissue of teeth soften progressively and causing cavities. Parents are very influential in forming the children’s behavior. Moreover, parents’ knowledge underlies and supports the habit of cleaning their teeth and mouth. Parents are very influential in forming the children’s behavior. Moreover, parents’ knowledge underlies and supports the habit of cleaning their teeth and mouth. Method this research was a descriptive research which used analysis method. The research took place in SD 1 Kutuh Kuta Selatan. The samples’ number were 160 parents. The sampling techniques used in this research are non-probability sampling with consecutive sampling. Result The research’s result from 160 respondents about the level of parents’ knowledge about dental caries among elementary students shows that 138 (86,25%) respondents have good knowledge, 22 (13,75%) respondents have average knowledge, and there was no respondent who had lack of knowledge of the issue. This study aims to determine the level of parents’ knowledge about dental caries in elementary children at SD 1 Kutuh, Kuta Selatan in 2021. Conclusion The research can be concluded that the level of parents’ knowledge about dental caries among elementary students in SD 1 Kutuh Kuta Selatan is in good category
TINGKAT PEGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK PRA SEKOLAH DI KABUPATEN BADUNG Manuaba, I,B; Asri Dewi, N.S; Artawan, K
Bali Health Published Journal Vol. 3 No. 2 (2021): Desember : Bali Health Published Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.017 KB) | DOI: 10.47859/bhpj.v3i2.246

Abstract

Many parents let their children play gadgets for hours on the pretext that their children are not fussy, but in reality parents do not understand that excessive use of gadgets can have a negative impact on children. This study use a descriptive research design. The number of samples is 88 parents with preschool children from 100 population. Sampling use purposive sampling technique and the instrument of this study use an online questionnaire through google form that consist of ten statements. Data analysis use SPSS 2019 for window. It is emphasized that most of people's knowledge about the use of gedget in preschool children in Mambal Badung village is good with a total of 60 people or 68.2%. Most of the parents' knowledge about the use of gedget in preschool children in Mambal Village Badung is good. Recommendations for parents to supervise when children play gadgets.
Gambaran Pengetahuan Pasien DM Tentang Tanda Dan Gejala Hipoglikemi di Puskesmas I Denpasar Timur I Kadek Artawan; N.M.P Rahayu
Jurnal Kesehatan Medika Udayana Vol. 7 No. 01 (2021): April : Jurnal Kesehatan Medika Udayana
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesdam IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.675 KB) | DOI: 10.47859/jmu.v7i01.10

Abstract

Background: Diabetes Mellitus is a significant cause of morbidity and mortality today. The risk of death on diabetes mellitus patients due to its complication is steadily increasing. A low level of knowledge about diabetes mellitus complications influences the behavior and prevention of further complications. A routine blood glucose control is an important prevention of diabetes mellitus complication, especially on patients with insulin therapy. Purpose:This descriptive study aimed to describe the knowledge about signs and symptoms of hypoglycemia among diabetes mellitus patients in the Public Health Centre of I East Denpasar. Methods: This was a descriptive study conducted in the Public Health Centre of I East Denpasar. There were 72 diabetes mellitus patients chosen by the purposive sampling technique that participated in this study. The Knowledge Attitude Practice (KAP) questionnaire employed to collect the participant's knowledge about hypoglycemia. Results: Statistical analysis showed that 69.4%, 25%, and 5.5% of participants were having a moderate, good, and poor level of knowledge, respectively. Conclusion: The majority of diabetes mellitus patients in the Public Health Center of I East Center Denpasar was having a moderate level of knowledge about the signs and symptoms of hypoglycemia (64.9%). ABSTRAK Latar Belakang :. Diabetes Mellitus merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang menyebabkan kecacatan dan kematian. Peningkatan angka kematian pada diabetes mellitus disebabkan pasien mengalami komplikasi karena pengetahuan pasien tentang Penyakit DM berdampak pada perilaku dan pola pencegahan komplikasi lanjutan, salah satu upaya penanganan yang dilakukan pasien DM adalah dengan pengendalian kadar glukosa darah secara rutin dan komplikasi Diabetes Mellitus yang menjalani terapi obat khususnya terapi insulin. Tujuan: Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Pasien DM Tentang Tanda dan Gejala Hipoglikemi di Puskesmas I Denpasar Timur. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskritif. Tempat penelitian dilaksanakan di Puskesmas 1 Denpasar Timur. Cara pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah sampel 72 orang dan cara pengumpulan data dengan pengisian kuesioner KAP (Knowledge Attitude Practice). Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup sebesar (69.4%), Baik (25%), Kurang (5.5%). Simpulan : Berdasarkan hasil dari gambaran pengetahuan pasien DM tentang tanda dan gejala hipoglikemi Puskesmas 1 Denpasar Timur memiliki tingkat pengetahuan Cukup sebesar (69.4%)