Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

KOMUNITAS SABUNG AYAM: Studi Perilaku Menyimpang Masyarakat Malakaji Kabupaten Gowa Adam, Arlin
AL-Fikr Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : AL-Fikr

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aimed at examining the factors which cause cockfight as deviant behavior, describing the process of shifting of the function and meaning of cockfight as deviant behavior, describing the meaning of the work that the deviant behavior is coherent with the behavior of Malakaji people, and  describing the approach to be conducted so cockfight behavior becomes comformity behavior. The study employed descriptive qualitative approach. The informants were taken by employing purposive sampling technique. The categories of informants used were key informant, experst and regular with various professions as businessman, employee, entrepreneur, handyman, driver, and farmer. The criterion of the informants was the ones who do the cockfight for 3 years. The results the study were (i) cockfight (assaung) is a deviant behavior because against the cultural value, religion, and law, (ii) cockfight is a deviant behavior gave implication on the shifting of the function and meaning, (iii) the function and meaning of cockfight as the object were interpreted by the community based on its social roles, and (iv) active functions of the elements of people as social control as deconstruction of cockfight meaning from deviant behavior is a conformity behavior to create regularity of Malakaji people in Gowa district.
Potret Lokasi Pelacuran dan Karakteristik Pekerja Seks di Kota Makassar: Upaya untuk Penyadaran dan Pencegahan Penyakit HIV/AIDS Adam, Arlin; Kamaruddin, Syamsu A
SOSIOHUMANIKA Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.19 KB)

Abstract

RESUME: HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang diakibatkan oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh. Di Indonesia, dari waktu ke waktu, HIV/AIDS menunjukkan grafik yang semakin meningkat. Dapat dipastikan bahwa dalam kehidupan masyarakat, utamanya masyarakat urban seperti di Kota Makassar, terus-menerus terancam oleh penularan HIV/AIDS yang sampai saat ini belum ditemukan, baik vaksin pencegahan maupun obat penyembuhannya. Dengan demikian, para pekerja seks menjadi kelompok sasaran yang strategis dalam menerapkan program komunikasi perubahan perilaku yang diselenggarakan oleh Yayasan Kra-AIDS Indonesia. Penelitian ini mengulas tentang kasus para pekerja seks di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Jumlah informan yang ditemukan adalah 32 orang yang berasal dari empat lokasi yaitu: Bar, Rumah Bordil, Jalanan, dan Hotel. Data dikumpulkan melalui wawancara yang mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan perilaku pekerja seks kurang maksimal dalam tindakan pencegahan terhadap penyebaran HIV/AIDS. Akhirnya, penting sekali untuk memiliki perencanaan yang menyeluruh, kegiatan pemberian saran bagi para menejer pekerja seks, dan pembentukan kembali lingkungan eksternal yang sehat. KATA KUNCI: Prostitusi, pekerja seks, penyebaran HIV/AIDS, kota Makassar, perubahan perilaku, dan lingkungan yang sehat.  ABSTRACT: This article entitled “Potrait of Prostitution Location and Characteristics of Prostitutes in Makassar City: Awareness Raising and Anticipation of HIV/AIDS”. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) is a collection of symptons resulted from the decreasing of immune system. In Indonesia, HIV/AIDS, from time to time, shows steep increasing graphic. Thus, prostitutes become strategic target group in applying communication program of behaviour change conducted by Kra-AIDS Foundation of Indonesia. This research took the case study about prostitutes in Makassar city, South Sulawesi, Indonesia. Informant number found were 32 persons coming from four locations that are: Bar, Brothel, Street, and Hotel. Data were collected by deep interview and observation. The research result showed that behaviour changes of prostitutes are not maximally yet occurred in preventing action toward HIV/AIDS transmission. Finally, it is necessary to have comprehensive program planning, advisory activity for the prostitutes’ managers, and reconstruction of healtly external environment. KEY WORD: Prostitution, prostitutes, HIV/AIDS transmission, Makassar city, behaviour change, and healtly environment.  About the Authors: Dr. Arlin Adam dan Dr. Syamsu A. Kamaruddin adalah Dosen Senior di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UVRI (Universitas Veteran Republik Indonesia) Makassar, Jalan Baruga Raya, Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Alamat emel: aspensi@yahoo.com dan syamsukamaruddin@gmail.comHow to cite this article? Adam, Arlin & Syamsu A. Kamaruddin. (2013). “Potret Lokasi Pelacuran dan Karakteristik Pekerja Seks di Kota Makassar: Upaya untuk Penyadaran dan Pencegahan Penyakit HIV/AIDS” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.6, No.1 [Mei], pp.97-110. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, ISSN 1979-0112. Chronicle of article: Accepted (March 10, 2013); Revised (April 15, 2013); and Published (May 20, 2013).    
Membincang Kembali Masalah Etnisitas, Nasionalitas, dan Integrasi Nasional di Indonesia Suwirta, Andi; Adam, Arlin
ATIKAN Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : ASPENSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.225 KB)

Abstract

IKHTISAR: Proses genesis dan perkembangan nasionalisme di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan dinamis. Pengenalan sistem pendidikan modern pada awal abad ke-20 telah melahirkan golongan elite terdidik dan cendekiawan yang tercerahkan. Sekat-sekat etnisitas mulai mencair dan gambaran imajiner tentang negara-bangsa yang bernama “Indonesia” mulai diwacanakan dan diperjuangkan agar menjadi kenyataan. Proses modernisasi dan pembangunan pasca kemerdekaan melahirkan banyak harapan agar Indonesia merupakan “proyek bersama” bagi semua anak bangsa. Namun gejala ketidakpuasan terhadap proses dan hasil pembangunan juga muncul yang ditopang oleh akar-akar etnisitas yang kembali menguat. Masalah etnisitas, nasionalitas, dan integrasi nasional di Indonesia memiliki konteks historis yang khas. Akhirnya, diperlukan kearifan sejarah untuk bisa mewujudkan Indonesia menjadi negara-bangsa yang maju, sejahtera, dan merdeka bagi semua anak bangsa di masa depan.KATA KUNCI: Etnisitas, nasionalitas, golongan cendekiawan, negara-bangsa Indonesia, dan integrasi nasional.ABSTRACT: The genesis process and nationalism development in Indonesia has its long journey and dynamic history. The introduction of modern education in the early 20th century has emerged the educated elite group and enlightened intellectuals. Ethnicity gaps have melted and an imagined community, i.e. “Indonesia”, has begun to be discussed and struggled in order to be realized. Modernization process and post-independence development have resulted in wishes to make Indonesia become “collective project” for all people of nation-state. However, the symptom of dissatisfaction on the development process and result appeared which were supported by ethnicity roots that were stronger. The problems of ethnicity, nationality, and national integration in Indonesia have particular historical context. Finally, it needs historical wisdom to realize Indonesia become progress, prosperous, and independent nation-state for all sons of nation in the future.KEY WORDS: Ethnicity, nationality, intellectual group, Indonesia nation-state, and national integration.  About the Authors: Andi Suwirta, M.Hum. adalah Dosen Senior di Jurusan Pendidikan Sejarah UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) di Bandung; dan Dr. Arlin Adam adalah Dosen Senior di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UVRI (Universitas Veteran Republik Indonesia) di Makassar. Alamat emel: aspensi.bandung2006@gmail.comHow to cite this article? Suwirta, Andi & Arlin Adam. (2012). “Membincang Kembali Masalah Etnisitas, Nasionalitas, dan Integrasi Nasional di Indonesia” in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Vol.2(2) Desember, pp.253-272. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI in Bandung and FKIP UNSUR in Cianjur, West Java, ISSN 2088-1290. Chronicle of the article: Accepted (October 9, 2012); Revised (November 10, 2012); and Published (December 15, 2012).
SISTEM PENGOBATAN DAN PENYEMBUHAN PENYAKIT (Studi Sosiologi Kesehatan Pada Masyarakat Sinjai Timur Sulawesi Selatan) Arifin, Zulkifli
Jurnal Ilmiah Administrasita Vol 4 No 1 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Jurnal Ilmiah Administrasita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6.859 KB)

Abstract

Pada masyarakat Sinjai Timur, dari berbagai lapisan sosial masih menggunakan pengobatan tradisional (Dukun) untuk mengobati penyakitnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan menjelaskan secara ilmiah faktor yang melatar belakangi masyarakat dalam pemanfaat pengobatan tradisional dan menjelaskan sistem pengobatan dan penyembuhan penyakit secara tradisional (Dukun). Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan analisis data bersifat induktif dan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi masyarakat memanfaatkan pengobatan dukun adalah pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyaraat, tingkat pendidikan masyarakat, dan tingkat penghasilan dan pekerjaan masyarakat. Adapun alasan masyarakat dalam memanfaatkan Dukun sebagai pengobatan, di antaranya adalah pengalaman negatif terhadap pengobatan modern, pengobatan Dukun sebagai pelengkap pengobatan, pengaruh keluarga dan lay rafeal group, dan  pengobatan Dukun sebagai pengobatan yang unik, holistik dan kesejajaran kedudukan. Proses pengobatan dukun dalam menyembuhkan penyakit adalah penggunaan doa-doa atau bacaan-bacaan, air putih, dan ramuan tradisional. Pengobatan maupun diagnosis yang dilakukan dukun selalu identik dengan campur tangan kekuatan gaib ataupun yang memadukan antara kekuatan rasio dan batin.
STATUS GIZI ANAK USIA 24 - 59 BULAN (Studi Analitik Di Puskesmas Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi) Firdawati, Yuyun; Adam, Arlin; Alim, Andi
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v6i2.7453

Abstract

Masalah gizi di Indonesia, sebagai mana halnya dengan negara-negara berkembang lainnya pada anak sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu asupan makanan dan penyakit infeksi. Faktor konsumsi makanan merupakan penyebab langsung dari kejadian gizi buruk pada balita.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan gizi, pengetahuan ibu tentang gizi, penyakit infeksi, dan pendapatan keluarga dengan status gizi anak usia 24 – 59 bulan di Puskesmas Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi dengan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik pada 72 responden yang memenuhi kriteria yang dilaksanakan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner sebagai acuan pertanyaan. Hasil penelitian menujukan bahwa ada hubungan antara asupan gizi, penyakit infeksi, pengetahuan ibu dan pendapatan keluarga dengan status gizi anak usia 24 – 59 bulan di Puskesmas Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi dengan nilai p = 0,000. Disarankan kepada petugas Puskesmas agar perlu dilakukan upaya perbaikan gizi pada anak balita, melalui penyuluhan mengenai pentingnya asupan zat gizi kepada anak balita, dan memberitahukan kepada ibu pentingnya rutin ke puskesmas.Kata-kata kunci: Status gizi, asupan gizi, pengetahuan ibu, penyakit infeksi, pendapatan keluargaABSTRACTNutritional problems in Indonesia, as well as other developing countries in children are strongly influenced by two factors, namely food supply and infectious diseases. Food consumption factor is a direct cause of the incidence of malnutrition in infants. The purpose of this research is to know the relationship of nutritional supplay, knowledge of mothers about nutrition, infectious diseases, and family income with the nutritional status of children aged 24 – 59 months at the South Wangi-Wangi health center District of Wakatobi. This research was conducted in South Wangi-Wangi health center in Wakatobi District with quantitative research method with analytical approach in 72 respondents who meet the criteria implemented through interviews using questionnaires as Reference questions. The results showed that there was a relationship between nutritional intake, infectious diseases, mother knowledge and family income with nutritional status of children aged 24 – 59 months at the South Wangi-Wangi Health center of Wakatobi regency with a value P = 0.000. It is recommended to the health center officers to be done efforts to improve nutrition in children, because there are still many children who have a lack of energy intake and protein, by increasing the awareness of toddler mothers through About the importance of nutrient supply to children, and inform the mother of the importance of routine to the health center.Keywords: nutritional Status, nutritional supplay, maternal knowledge, infectious diseases, family income
KOMUNITAS SABUNG AYAM: Studi Perilaku Menyimpang Masyarakat Malakaji Kabupaten Gowa Arlin Adam
AL-Fikr Vol 19 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aimed at examining the factors which cause cockfight as deviant behavior, describing the process of shifting of the function and meaning of cockfight as deviant behavior, describing the meaning of the work that the deviant behavior is coherent with the behavior of Malakaji people, and  describing the approach to be conducted so cockfight behavior becomes comformity behavior. The study employed descriptive qualitative approach. The informants were taken by employing purposive sampling technique. The categories of informants used were key informant, experst and regular with various professions as businessman, employee, entrepreneur, handyman, driver, and farmer. The criterion of the informants was the ones who do the cockfight for 3 years. The results the study were (i) cockfight (assaung) is a deviant behavior because against the cultural value, religion, and law, (ii) cockfight is a deviant behavior gave implication on the shifting of the function and meaning, (iii) the function and meaning of cockfight as the object were interpreted by the community based on its social roles, and (iv) active functions of the elements of people as social control as deconstruction of cockfight meaning from deviant behavior is a conformity behavior to create regularity of Malakaji people in Gowa district.
SOCIAL CONTROL OF MISBEHAVIOR AMONG MUSLIM YOUTH IN BIMA DISTRICT, INDONESIA Arlin Adam; Irman Susanto; Zainuddin Zainuddin
JICSA : Journal of Islamic Civilization in Southeast Asian Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jicsa.v7i2.6790

Abstract

The main objectives of this study is to find out the mechanisms of social control are less able to control the deviant behavior of adolescents. Another thing might to be considered is to find out social control over juvenile deviant behavior. This study employs a qualitative descriptive approach with data collection techniques through observation, interviews and documentation. The research suggest that the mechanism of social control carried out by the police, religious leaders, traditional leaders, educator figures, community leaders and parents in controlling adolescent deviant behavior was relatively low in the form of social control in the form of persuasive and repressive actions. In addition, there is no form of cooperation between the government, the police and the community in controlling juvenile deviant behavior. Social control carried out by the police, religious leaders, traditional leaders, educator figures, community leaders and parents on the deviant behavior of adolescents in Monta Subdistrict, Bima Regency starts from coaching, socialization and reprimand. The social control mechanism that we can apply in adolescent deviant behavior is the cooperation of the government and the community in controlling juvenile deviant behavior
Peluang dan Tantangan Lembaga Pendidikan Islam (Ditinjau dari Sosiologi Agama di Desa Doridungga) Syukurman Syukurman; Andi Agustang; Arlim Adam
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 3 No 1 (2020): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v3i2.364

Abstract

Lembaga pendidikan Islam sebagai salah satu lembaga pendidikan alternatif dapat menjadi instrument untuk mencetak generasi Islam yang beriman dan bertakwa pada Tuhan yang maha Esa. Lembaga pendidikan Islam yang ada di Desa Doridungga juga menajadi lembaga yang dapat menjadi benteng dalam membendung kristenalisasi. Penelitian ini bertujuan menemukan peluang dan tantangan lembaga pendidikan Islam yang ada di Desa Doridungga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang diawali dengan rancangan penelitian yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data dikumpulkan. Adapun yang menjadi jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan secara langsung dari informan menggunakan teknik wawancara dan pengamatan (observasi). Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini dapat di klasifikasikan menjadi tiga yaitu informan kunci, informan ahli dan informan biasa. Setelah data dikumpulkan lalu dianalisa dengan menggunakan reduksi data, display data, ferifikasi data. Dari keseluruhan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peluang dan tantangan lembaga pendidikan Islam Desa Doridungga Kecamatan Donggo dapat dibagi menajadi beberapa hal. Peluangnya adalah masyarakat Donggo yang mayoritas penduduknya Agama Islam, serta semangat Islam sebagai Agama pendidikan. Serta bantuan yang diberikan oleh pihak pemerintah Kabupaten Bima dan pemerintah propinsi yang berkaitan dengan biaya pembiayaanya. Tantangan yang dihadapi adalah tantangan sosial politik demokrasi sekuler dimana peran agama tidak diberi ruang yang cukup untuk mengekspresikan dalam menyusun kurikulum pendidikan, tantangan pada kebudayaan, serta tantangan pada perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat sehingga menuntut lembaga pendidikan Islam untuk membenahi diri mulai dari kurikulum sampai pada sarana dan prasarana.
KEJADIAN ISPA PADA BALITA (Studi Analitik Di UPTD Puskesmas Bontomatene Dan Kelurahan Batangmata Kecamatan Bontomatene Kepulauan Selayar)” Nur Aini Cora; Muslimin Muslimin; Arlin Adam
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1618

Abstract

ISPA adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, jamur dan bakteri. Penyakit ini diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala: tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek, batuk kering atau berdahak. ISPA selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak di Indonesia (Kemenkes RI, 2014).Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling. Dengan tujuan untuk mengetahui hubungan keterpaparan asap rokok, ventilasi, kepadatan hunian deng an kejadian ISPA pada balita.Berdasarkan hasil analisis uji statistik (Chi-Square) (1) nilai p sebesar 0,000 (p  value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara keterpaparan asap rokok dengan Kejadian ISPA. (2) nilai p sebesar 0,000 (p  value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara ventilasi dengan Kejadian ISPA. (3) nilai p sebesar 0,000 (p  value < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepadatan hunian dengan Kejadian ISPA.Adapun kesimpulan dan saran; (1) Ada hubungan bermakana antara keterpaparan asap rokok terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita, (2) Ada hubungan bermakana antara ventilasi terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita, (3) Ada hubungan bermakana antara kepadatan hunian terhadap kejadian penyakit ISPA pada balita. Diharapkan orang tua agar menjauhkan balita dari perokok sehingga tidak terkena paparan asap rokok  dan membiasakan membuka jendela setiap hari pada saat siang hari, serta memperhatikan kualitas rumah yaitu dengan perbaikan ventilasi rumah dan kepadatan hunian.Kata Kunci : ISPA, Keterpaparan Asap Rokok, Ventilasi, dan Kepadatan Hunian.
SAFETY DRIVING PADA OPERATOR FORKLIFT DI PERTAMBANGAN (Study analitik di departemen Finishing Production PT. Antam Tbk, UBP Nikel Sulawesi Tenggara) Noni Widhirexy Novita; Arlin Adam; Muslimin Muslimin
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.1053

Abstract

Safety Driving adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meminimalisir tingkat bahaya dan memaksimalkan keadaan dalam berkendara, demi menciptakan suatu kondisi, yang mana kita berada pada titik tidak membahayakan pengendara lain dan menyadari kemungkinan bahaya yang dapat terjadi di sekitar kita serta pemahaman akan pencegahan dan penanggulangannya. Forklift adalah alat yang memungkinkan seseorang untuk mengangkat dan menempatkan barang dengan beban yang berat dan besar. Namun, ada risiko cidera atau kematian apabila operator forklift belum terlatih untuk menggunakan forklift.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan pelatihan dan lisensi, hubungan pengawasan, dan hubungan sikap pengemudi dengan safety driving pada operator forklift di PT. Antam Tbk, UBP Nikel Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 58orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan pelatihan dan lisensi dengan safety driving pada operator forklift (p=0,003), ada hubungan pengawasan dengan safety driving pada operator forklift (p=0,000), ada hubungan sikap pengemudi dengan safety driving pada operator forklift (p=0,008).Disarankan agar perusahaan lebih mempehatikan hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan berkendara pada operator forklift. Sehingga operator forklift dapat mengoperasikan alat dengan benar, sehat dan selamat.Kata Kunci:Safety driving, pelatihan dan lisensi, pengawasan, sikap