Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Epistemologi Hermeneutika dan Implikasinya bagi Pentakostalisme di Indonesia Hasudungan Sidabutar; Purim Marbun
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 5, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v5i1.282

Abstract

Epistemologi hermeneutika merupakan pokok penting dalam memahami Alkitab. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan landasan epsitemologis hermeneutika untuk menolong kaum Pentakosta dalam menginterpretasikan Alkitab. Penulis menggunakan analisis kepustakaan tentang epistemologi hermeneutik dan Pentakosta. Kesimpulan yang didapatkan bahwa epistemologi hermeneutika merupakan cara untuk meneliti dan memahami teks Alkitab secara hakiki dan dapat dipertangungwajabkan. Titik pokok hermeneutik pentakostalisme terletak pada penekanan pengalaman-pengalaman adikodrati lewat Roh Kudus bukan pada kognitif proporsional yang mengakibatkan  mereka terjebak pada aspek praktis dan bersifat pragmatis. Kaum Pentakostalisme perlu untuk merekontruksi ulang pendekatan hermeneutiknya sehingga ada keseimbangan antara pengalaman dan pengetahuan. Hal ini akan menolong untuk mampu membedakan proyeksi diri dan menempatkan secara epistemologis antara pengalaman individual maupun pengalaman secara kolektif dan tidak terlalu tergesa-gesa membangun doktrin diatasnya, dan apalagi mengklaim sebagai kebenaran yang paling Alkitabiah. Setiap ajaran yang bersumber dari hasil hermeneutika Alkitab, harus dapat dipertanggungjawabkan dan bukan asal diyakini.
Epistemologi Hermeneutika dan Implikasinya bagi Pentakostalisme di Indonesia Hasudungan Sidabutar; Purim Marbun
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 5, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v5i1.282

Abstract

Epistemologi hermeneutika merupakan pokok penting dalam memahami Alkitab. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan landasan epsitemologis hermeneutika untuk menolong kaum Pentakosta dalam menginterpretasikan Alkitab. Penulis menggunakan analisis kepustakaan tentang epistemologi hermeneutik dan Pentakosta. Kesimpulan yang didapatkan bahwa epistemologi hermeneutika merupakan cara untuk meneliti dan memahami teks Alkitab secara hakiki dan dapat dipertangungwajabkan. Titik pokok hermeneutik pentakostalisme terletak pada penekanan pengalaman-pengalaman adikodrati lewat Roh Kudus bukan pada kognitif proporsional yang mengakibatkan  mereka terjebak pada aspek praktis dan bersifat pragmatis. Kaum Pentakostalisme perlu untuk merekontruksi ulang pendekatan hermeneutiknya sehingga ada keseimbangan antara pengalaman dan pengetahuan. Hal ini akan menolong untuk mampu membedakan proyeksi diri dan menempatkan secara epistemologis antara pengalaman individual maupun pengalaman secara kolektif dan tidak terlalu tergesa-gesa membangun doktrin diatasnya, dan apalagi mengklaim sebagai kebenaran yang paling Alkitabiah. Setiap ajaran yang bersumber dari hasil hermeneutika Alkitab, harus dapat dipertanggungjawabkan dan bukan asal diyakini.
Epistemologi Hermeneutika dan Implikasinya bagi Pentakostalisme di Indonesia Hasudungan Sidabutar; Purim Marbun
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 5, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v5i1.282

Abstract

Epistemologi hermeneutika merupakan pokok penting dalam memahami Alkitab. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan landasan epsitemologis hermeneutika untuk menolong kaum Pentakosta dalam menginterpretasikan Alkitab. Penulis menggunakan analisis kepustakaan tentang epistemologi hermeneutik dan Pentakosta. Kesimpulan yang didapatkan bahwa epistemologi hermeneutika merupakan cara untuk meneliti dan memahami teks Alkitab secara hakiki dan dapat dipertangungwajabkan. Titik pokok hermeneutik pentakostalisme terletak pada penekanan pengalaman-pengalaman adikodrati lewat Roh Kudus bukan pada kognitif proporsional yang mengakibatkan  mereka terjebak pada aspek praktis dan bersifat pragmatis. Kaum Pentakostalisme perlu untuk merekontruksi ulang pendekatan hermeneutiknya sehingga ada keseimbangan antara pengalaman dan pengetahuan. Hal ini akan menolong untuk mampu membedakan proyeksi diri dan menempatkan secara epistemologis antara pengalaman individual maupun pengalaman secara kolektif dan tidak terlalu tergesa-gesa membangun doktrin diatasnya, dan apalagi mengklaim sebagai kebenaran yang paling Alkitabiah. Setiap ajaran yang bersumber dari hasil hermeneutika Alkitab, harus dapat dipertanggungjawabkan dan bukan asal diyakini.
DISKURSUS TUJUAN HIDUP MANUSIA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN: Indonesia Hasudungan Sidabutar; Juanda Manullang
Widyadewata Vol. 5 No. 2 (2022): Widyadewata : Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/widyadewata.v5i2.85

Abstract

Pendidikan dan filsafat tidak bisa dilepaskan dari keberadaan manusia. Tanpa manusia, maka ia tidak akan pernah ada. Tujuan dari kajian ini adalah untuk membahas, menganalisis dan merumuskan bagaimana pendidikan dan filsafat terhadap perwujudan tujuan hidup manusia. Metodologi yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif deskribtif. Permasalahan yang diulas dalam kajian ini adalah seperti apa hakikat pendidikan, hakikat filsafat dan hakikat manusia. Apa tujuan hidup manusia dan bagaimana mewujudkannya. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan, filsafat dan manusia saling terkait satu sama lain. Untuk mewujudkan tujuan hidup manusia, ada empat indikator yaitu pertama. Pendidikan yang dijiwai filsafat harus membangun kesadaran reflektif, kedua, pendidikan yang dijiwai filsafat harus membangun intelektualitas, ketiga, pendidikan yang dijiwai filsafat harus membangun keterampilan dan kreativitas, keempat, pendidikan yang dijiwai filsafat harus membangun kemampuan adaptif. Keempat bagian ini merupakan bagian yang sangat mendasar untuk mencari solusi dan mengatasi berbagai dinamika kehidupan manusia. Pendidikan adalah sumber pengetahuan yang membantu manusia menginterpretasikan seluruh hidupnya melalui filsafat.
Menyemai Moderasi Beragama dalam Konteks Indonesia Negara Pancasila yang Plural Hasudungan Sidabutar; Purim Marbun
Integritas: Jurnal Teologi Vol 5 No 2 (2023): Integritas: Jurnal Teologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Jaffray Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47628/ijt.v5i2.216

Abstract

This article is motivated by the increasing difficulty of living religious moderation well in Indonesia. With many events and incidents entitled intolerance, extremism, radicalism; this gave birth to persecution, acts of violence and not a few religious adherents either among themselves or between religious adherents became victims. In a very long accumulation of time, the idea of religious harmony is not new in this country, and until now we have not found religious moderation running constructively. This article aims to fundamentally explore the ideology behind the emergence of extreme religious attitudes and thereby come up with solutions to sow religious moderation in Indonesia. One of the goals to be achieved from this article is to find efforts to sow religious moderation in Indonesia. This research uses a literature-based approach, researchers try to explain various specific things that are the main problems and provide ideas as alternative ideas in sowing religious moderation in Indonesia. The final result of this paper is expected to give awareness to all children of the nation, decision makers specifically in government, religious believers, religious leaders and academics are able to understand the function of sowing religious moderation and play their responsibilities in the development of effective moderation.