Karlina Helmanita, Karlina
Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hambatan Membaca Aksara Arab Bagi Anak Disleksia di Sanggar Baca Jendela Dunia Karlina Helmanita
Buletin Al-Turas Vol 22, No 2 (2016): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.553 KB) | DOI: 10.15408/bat.v22i2.4047

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan anak disleksia ketika belajar membaca aksara Arab dengan melihat jenis disleksia yang dialami responden, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi anak disleksia, memberikan metode alternatif guna meminimalisir hambatan membaca aksara Arab bagi anak-anak disleksia; mengetahui lebih dekat tahapan membaca yang dicapai anak diseleksia, sampai memberikan perlakuan (treatment) yang dapat membantu anak disleksia membaca aksara Arab secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tehnik pengumpulan data secara deduktif-induktif secara bolak-balik sampai data dianggap cukup dan dapat mengantarkan pada temuan penelitian. Karenanya proses pengumpulan data menggunakan teknik observasi, rekaman, dan partisipasi aktif kepada 2 orang anak disleksia di Sanggar Baca Jendela Dunia. Temuan penelitian ini merekomendasikan kepada 1) Pelaku pendidikan non formal---guru ngaji, TK dan TP Alquran, dan mentor atau relawan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang menangani baca tulis latin maupun Arab--- secara lebih sistematis, terprogram dalam menangani anak-anak disleksia ketika membaca aksara Arab, termasuk melalui baca al-Quran; 2) Orangtua dalam mendidik, membimbing, mengawasi, dan memberikan perhatian terhadap cara mengatasi hambatan membaca aksara Arab dapat ditangani secara setara dengan baca tulis latin; 3) Para penggiat di bidang linguistik Arab hendaknya dapat mengembangkan pendekatan, perlakuan (treatment) yang tepat untuk anak-anak disleksia, khususnya dalam penanganan kegiatan membaca aksara Arab. ---Abstract The goal of this research is to find out the handicaps of child’s dyslexia in learning to read Arabic letters by observing the type of dyslexia undergone by respondents, indentifying the handicaps occurred to dyslexia, providing alternative method in order to minimize the handicaps in learning Arabic letters for dyslexia; to get close to know reading steps achieved by dyslexia, giving treatment that can help dyslexia in learning Arabic letters continuesly. This research uses qualitative method by collecting deductive-inductive data adequately to come into a conclusion of this research. Therefore, the process of collecting data is by using observation, recording, and actively participation for two children dyslexia in Sanggar Baca Jendela Dunia. The research findings can give recommendations as follows: 1) informal educators, such as islamic teachers, kindergarten, and Al-Qur’an learning institution, and mentor or volunteers of Social Reading Institution (Taman Bacaan Masyarakat) who can handle Arabic reading-writing systematically and well-organized to cope with dyslexia in reading Arabic letters, including to read Al-Qur’an; 2) Parents in educating, guiding, observing, and to give attention to overcome the handicaps in reading Arabic letters can be handled equally to Latin alphabets; 3) The practioners of Arabic linguists should develop effective approach and  treatment for dyslexia, especially in handling to read Arabic letters.  DOI: 10.5281/zenodo.556799
Analisis Sosiolinguistik Perubahan Bahasa Pada Masa Pra-Pasca Pubertas Karlina Helmanita
Buletin Al-Turas Vol 19, No 1 (2013): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.567 KB) | DOI: 10.15408/bat.v19i1.3710

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh dua masalah, pertama bahasa sebagai instrumen komunikasi yang digunakan anak, dan kedua anak sebagai pengguna dan pemakai  bahasa. Dari segi bahasa kita dapat amati bahwa sifat bahasa sangat dinamis dan cenderung mengalami perubahan. Sedangkan dari segi pengguna bahasa,  kita juga dapat amati adanya dinamika bahasa yang terjadi pada anak secara terus menerus.Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui perubahan bahasa anak yang mengalami masa transisi dari masa pra-pubertas ke masa pasca-pubertas awal 2) Mengetahui perubahan bahasa pada masa pasca-pubertas dalam pertalian antara bahasa dan pikiran; apakah bahasa yang mempengaruhi pikiran, atau pikiran yang mempengaruhi perubahan bahasa. 3) Mengetahu hubungan perubahan bahasa dengan kesantunan bahasa pada masa pra-pasca pubertas.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan terhadap fakta dan fenomena empiris yang disaksikan peneliti apa adanya. Oleh karena itu semua fenomena yang nampak, direkam dan dirinci dengan tidak mempertimbangkan benar atau salahnya. Dengan demikian penelitian ini berusaha memberikan refleksi terhadap data yang diperoleh dari objek penelitian secara langsung.Hasil temuan penelitian ini adalah 1)Perubahan bahasa masa pra-pubertas mengalami peralihan karena faktor usia dan relasi yang dibangun penutur pada masa pasca pubertas. 2) Bahasa anak yang mengalami masa transisi bersifat resiprokal dengan pikirannya. Karenanya bahasa pada masa pasca pubertas dapat mempengaruhi pikiran dan pikiran juga dapat mempengaruhi perubahan bahasa seseorang.3) Kesantunan bahasa anak pada masa pasca pubertas tidak dapat dilihat melalui norma kesantunan  semata tapi juga harus melihat faktor solidaritas bahasa teman-teman sebaya bagi penutur dan petutur dalam prinsip kerjasama tuturan.---AbstractThe research was distributed by two issues, firstly the language as an instrument of communication that is used, and the second two children as users and users of language. In terms of the language we can observe that the nature of the language is very dynamic and tend to experience change. While the language of the user, we can also observe the presence of the dynamics of language that occur in children continuously. The purpose of this study is to: 1) Mengetahui change language of children who experienced the transition from the pre-puberty to the time of initial puberty post-baby 2) know the language changes in the post-war period of puberty in the nexus between language and mind; does language affect the mind, or mind affecting change language. 3) Knows the relationship with politeness language change language on pre-post puberty. It is a qualitative descriptive study. The researchof dilwithkukan through observation of confinedap facts and empirical phenomena being witnessed by researchers. Therefore all phenomena appear, recorded and specified by not considering is right or wrong. Thus this study sought to provide a reflection against data obtained from research object directly. The results of these research findings is 1) changes the language of the pre-puberty experience the transition because of the age factor and the relationships that were built in the post-war period speakers of puberty.) Bahasa children undergoing transition are reciprocally with his mind. Hence the language in the post-war period of puberty can affect the mind and the mind can also affect change language person. 3) Kesantunan language of the child at the time of post puberty cannot be seen through the sheer politeness norms but should also see the solidarity factor language friends-peers for the speakers and the cooperation principle in speech petutur.
Critical Discourse Analysis 0n Ideology 0f Feminism in Nawāl Al-Sa’adāwi’s Mudzakkirāt Thobībah Karlina Helmanita; Emzir Emzir; Zainal Rafli
JETL (Journal of Education, Teaching and Learning) Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Number 1 March 2018
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.848 KB) | DOI: 10.26737/jetl.v1i1.465

Abstract

The aim of this research is to carry out a critical discourse analysis on the ideology of feminism  in the novel  Mudzakkirāt Thobībah by Nawāl Al-Sa’adāwī, through linguistic feature in the symbol of sound, vocabulary and text structure or the dialog contained in the novel. This research utilizes qualitative approach with content analysis method of Philipp Mayring. Data is collected by way of reading the novel, identifying, marking, classifying and interpreting meaning. The findings are 1) patriarchal sound symbols because of the existence of  non (nir)-sound in Nawāl Al-Sa’adāwī’s Mudzakkirāt Thobībah linguistic feature. They can be identified as patriarchal because the text is commonly read by men due to minimum access of education for women. Women are illiterate and experience oppression in education. There is almost no information about women figure that become a linguist, scientists and including female scholars. 2) the inequality of antonym and synonym. The word relation and series word by word (word) is ideologically unequal. The words that are used for women are not culturally conditioned as a partner to men. 3) The hegemony of power in the structure of texts in the form of dialog among the characters. In the texts the harmonious and disharmonious dialogs are reciprocal. From the result of this research, the researchers recommend a newly designed curriculum for education to carry out advocacy for the awareness linguistic feminist education with the character of the East and Indonesia.