Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KAJIAN PENERAPAN VISKOSITAS MINYAK PELUMAS PADA MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN DI PT. HASIL LAUT SEJATI M Subroto Alirejo; I Ketut Daging; Martin Martin; Basino Basino; Juniawan Preston Siahaan
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 1, No 1 (2018): JKPT Juni 2018
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.419 KB) | DOI: 10.15578/jkpt.v1i1.7250

Abstract

Pelumas merupakan salah satu bahan yang penting dalam pengoperasian mesin kapal agar bekerja secara optimal, dan memberikan pelumas yang salah dapat mengakibatkan mesin mengalami kerusakan. Sedangkan Viskositas (Viscosity), adalah suatu angka yang menyatakan besarnya perlawanan/hambatan dari suatu bahan cair untuk mengalir atau ukuran besarnya tahanan geser dari bahan cair. Tujuan dari analisis sampel pelumas (Shell Rimula R4X 15W 40) di laboratorium ini adalah untuk mengetahui kondisi pelumas dan penyebab viskositas pelumas turun dari dua sampel pelumas (oli baru dan oli setelah tergunakan dengan jam kerja pelumas 312 jam).Hasil dari analisa sampel pelumas di laboratorium ini menunjukan bahwa kondisi dari dua sampel pelumas tidak normal. Dilihat dari uji fisik viskositas uji nilai di oli baru 11.33 seharusnya pada oli normal uji fisik Viskositas 100ºC uji nilai 14.7. Uji nilai TBN 17.1. Uji nilai Oksidasi 0.56 apabila oli baru seharusnya nilai Oksidasi 0 karena belum mengalami proses operasi mesin, indikasi oli baru itu adalah oli bekas, atau indikasi oli palsu. Dilihat dari uji fisik Viskositas uji nilai di oli setelah tergunakan 11.00, terindikasi mesin yang Overheat, karena tercampurnya bahan bakar, dilihat bahan bakar dengan Destilasi uji nilai 0.5 adanya kebocoran bahan bakar. Uji nilai TBN 15.03, normal karena TBN menetralisir asam sulfur di bahan bakar. Jadi hasil pengujian sampel pelumas merk Shell Rimula R4X 15W 40 olibaru dan oli setelah digunakan mengalami penurunan nilai viskositas. 
Automatic Water Quality Monitoring System With Real-Time Data Type Based on Internet of Things (IOT) for Vannamei Shrimp Farming Sobri Sobri; Pungkas Prayitno; Basino Basino; Nurhayat Nurhayat
Urecol Journal. Part E: Engineering Vol. 1 No. 2 (2021): August-Dec
Publisher : Konsorsium LPPM Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.311 KB) | DOI: 10.53017/uje.64

Abstract

Water quality is an important factor in supporting the success of vanname shrimp farming. The automatic water quality monitoring system is designed using two hardware, namely the DS18B290 temperature sensor to measure water temperature, the E-201 BNC pH meter kit sensor to measure water pH, and the TDS meter sensor. gravity Dfrobot to measure the salinity of the water, and the RED Turbidity MJKDZ sensor to measure the turbidity of the water, as the data sending hardware (transmitter). Arduino Mega2560 microcontroller, NodeMCU esp8266 as receiver and data processing hardware (reciver). The automatic water quality monitoring system is also designed using three software, namely Arduino IDE software as the main hardware program, ThingSpeak software as a database and MIT APP Inventor software as application development software. The test results for the level of accuracy and error of sensor measurements on water quality monitoring tools show that the sensor has a very good percentage of performance with the temperature sensor accuracy reaching 98.67%, the sensor reaching pH 99.35%, the salinity sensor reaching 99.28%. Meanwhile, the temperature sensor measurement error rate is only 1.32%, the pH sensor is only 0.64% and the salinity sensor is only 0.71%.
PERANCANGAN ALAT PENGERING IKAN DENGAN METODE VDI 2221 M. Alfan; Pungkas Prayitno; M. Yusuf Syam; Bambang Murtiyoso; Sobri Sobri; Basino Basino; Hafidzh Ayatullah
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 11: April 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses penurunan kadar air pada ikan untuk di awetkan dikenal dengan istilah pengeringan Ikan. Pengeringan ikan dilakukan secara tradisional yaitu dengan cara penjemuran ikan dibawah terik sinar matahari yang bergantung pada kondisi cuaca yang berubah-ubah. Proses pengeringan tradisional rentannya terhadap debu dan benda lain yang dapat mengurangi kualitas Ikan yang dikeringkan dan kurang higenis. Maksud dan tujuan pembuatan alat ini adalah untuk mengeringkan Ikan yang diasinkan. Pada perancangan alat ini menggunakan metode VDI 2221. dengan menggunakan metode ini maka diharapkan proses perancangan dapat berjalan dengan baik, terarah dan dapat menyelesaikan permasalahan yang timbul secara bertahap. Hasil Rancangan ini diperoleh spesifikasi alat pengering Ikan. Kapasitas dari alat pengering Ikan sebanyak 20 kg, Proses pengeringan pada Ikan berkisar 2-5 % dengan memanfaatkan panas dari pembakaran kayu dan atau dengan gas LPG yang di alirkan ke ruangan berisi Ikan yang dikeringkan dengan memanfaatkan blower berdiameter 26 cm, dengan putaran 1400 rpm dapat membawa uap air keluar dari Ikan. Alat pengering dirancang menggunakan Ceraobong panas yang digunakan untuk menaikkan temperature udara dari 750 C kemudian panas tersebut di dorong blower ke ruang pengeringan.
Automatic Water Quality Monitoring System With Real-Time Data Type Based on Internet of Things (IOT) for Vannamei Shrimp Farming Sobri Sobri; Pungkas Prayitno; Basino Basino; Nurhayat Nurhayat
Urecol Journal. Part E: Engineering Vol. 1 No. 2 (2021): August-Dec
Publisher : Konsorsium LPPM Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53017/uje.64

Abstract

Water quality is an important factor in supporting the success of vanname shrimp farming. The automatic water quality monitoring system is designed using two hardware, namely the DS18B290 temperature sensor to measure water temperature, the E-201 BNC pH meter kit sensor to measure water pH, and the TDS meter sensor. gravity Dfrobot to measure the salinity of the water, and the RED Turbidity MJKDZ sensor to measure the turbidity of the water, as the data sending hardware (transmitter). Arduino Mega2560 microcontroller, NodeMCU esp8266 as receiver and data processing hardware (reciver). The automatic water quality monitoring system is also designed using three software, namely Arduino IDE software as the main hardware program, ThingSpeak software as a database and MIT APP Inventor software as application development software. The test results for the level of accuracy and error of sensor measurements on water quality monitoring tools show that the sensor has a very good percentage of performance with the temperature sensor accuracy reaching 98.67%, the sensor reaching pH 99.35%, the salinity sensor reaching 99.28%. Meanwhile, the temperature sensor measurement error rate is only 1.32%, the pH sensor is only 0.64% and the salinity sensor is only 0.71%.