Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Terapi Kelompok Terapeutik (TKT) pada Anak Usia Sekolah di Kelurahan Kombos Barat Kecamatan Singkil Kota Manado Helly M. Katuuk; Sri Wahyuni; Berthina H. Korah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 4 (2021): Desember : Jurnal Pengabmas Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.907 KB) | DOI: 10.57214/pengabmas.v3i4.89

Abstract

Anak usia sekolah adalah anak dalam rentang 6 – 12 tahun memiliki kemampuan menghasilkan karya, berinteraksi dan berprestasi dalam belajar berdasarkan kemampuan diri sendiri. Hambatan atau kegagalan dalam mencapai kemampuan tugas perkembangan pada anak, dapat menyebabkan anak merasa rendah diri sehingga pada masa dewasa anak dapat mengalami hambatan dalam bersosialisasi (Keliat, Helena, dan Farida, 2011). Data yang didapatkan berdasarkan survey awal di wilayah kerja Puskesmas Kombos, yaitu ada 7 anak usia sekolah yang memiliki masalah dalam hal perkembangan baik secara fisik, psikis, dan sosial. Masalah perkembangan yang terjadi seperti kurangnya interaksi antara teman sebaya, secara kognitif dan sosial belum mampu bekerja secara berkelompok, dan kurangnya kemampuan dalam menghasilkan karya secara mandiri. Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui efektifitas Terapi Kelompok Terapeutik terhadap peningkatan perkembangan Anak Usia Sekolah.. Metode pelaksanaan kegiatan dengan melakukan terapi kelompok yang bersifat terapeutik kepada anak usia sekolah di Kel. Kombos Barat, Kec. Singkil, Kota Manado, Sulawesi Utara. Ketecapaian tujuan pengabdian kepada masyarakat yakni dilihat dari hasil evaluasi, dimana terapi kelompok terapeutik efektif dalam meningkatkan perkembangan anak usia sekolah.dapat dilihat dari kemampuan peserta untuk saling memberikan komentar positif dan motivasi kepada sesama peserta.
Effect of Progressive Muscle Relaxation on Blood Pressure and Sexual Quality of Life in Hypertensive Patients Faradilla Miftah Suranata; Cut Mutiya Bunsal; Helly M. Katuuk
Science Midwifery Vol 10 No 4 (2022): October: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Increased blood pressure and decreased quality of sexual life are often found in patients with hypertension. Hypertension that occurs in the long term and continuously can trigger strokes, heart attacks, heart failure, and is the main cause of chronic kidney failure. The effect of Progressive Muscle Relaxation is a relaxation technique and non-pharmacological therapy that can lower blood pressure and improve the quality of sexual life in hypertensive patients. The purpose of this study was to determine "Progressive Muscle Relaxation on Blood Pressure and Quality of Sexual Life in Hypertensive Patients". The research method is pre-experimental design with a one-group pretest-posttest design. The sample of respondents in this study were 15 people with Accidental Sampling sampling technique. Collecting data using observation sheets and questionnaires. Analyzed by statistical test Paired t-test and Wilcoxon. The results of statistical tests on the average systolic blood pressure 137.60 mmHg and the average diastolic blood pressure 81.40 mmHg before being given therapy with a p-value of 0.001; the average systolic blood pressure was 123.93 mmHg and the average diastolic blood pressure was 76.47 mmHg after being given therapy with a p-value of 0.000; the average quality of sexual life for men was 74 and the average quality of sexual life for women was 42.80 before being given therapy with a p-value of 0.225; the average quality of sexual life for men is 77 and the average quality of sexual life for women is 49.40 after being given therapy with a p-value of 0.135.
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN PERUBAHAN FISIK REMAJA AWAL PADA MASA PUBERTAS DI KELURAHAN SINGKIL I KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Wahyuni Kamaru; Helly Katuuk; Sri Wahyuni
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 6 No. 1 (2022): Mei : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.092 KB) | DOI: 10.57214/jka.v6i1.3

Abstract

Masa pubertas merupakan masa dimulainya berbagai perubahan baik biologis, psikologis maupun psikososial. Konsep diri terbentuk pada masa remaja. Karena masa remaja merupakan masa transisi yang kompleks pada saat individu beranjak dari anak-anak menuju perkembangan ke arah dewasa. Penerimaan diri oleh remaja terhadap perubahan fisik yang dialaminya akan mempermudah untuk hidup selaku remaja. Remaja sering menolak dirinya dari pada menerima dirinya disaat remaja, harga diri mereka goyah ketika merasa tak percaya pada diri sendiri. Faktor yang berpengaruh salah satunya adalah harapan yang tak sesuai kenyataan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan penerimaan perubahan fisik remaja awal pada masa pubertas di Kelurahan Singkil I Kecamatan Singkil Kota Manado. Metode penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 40 responden dengan menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dengan menggunakan uji statistic Chi-square dengan tingkat kemaknaan α=0.05. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan konsep diri dengan penerimaan perubahan fisik remaja awal pada masa pubertas dengan nilai p=0.000. nilai p=0.000 yang menunjukkan bahwa (p) value < α=0,005. Nilai 0.000 berada dibawah nilai Alpha 5% (0,05). Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan konsep diri dengan penerimaan perubahan fisik remaja awal pada masa pubertas di Kelurahan Singkil I Kecamatan Singkil Kota Manado.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK BERINGIN MOYAG TAMPOAN KOTAMOBAGU Fahira Fitri Ayu Wandira Popitod; Helly M. Katuuk; Sri Wahyuni
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 3 No. 2 (2019): Oktober : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.511 KB)

Abstract

Perkembangan sosial anak dapat diperoleh melalui kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respons terhadap dirinya. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbinganorang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma ini dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Sosial Anak Usia Prasekolah Di TK Beringin Moyag Tampoan Kotamobagu Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Deskriptif Analitik. Sampel diambil berdasarkan jumlah responden yang memenuhi kriteria dan sesuai dengan syarat uji statistic yaitu sebanyak 30 responden dengan menggunakan Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pembagian kuesioner dan lembar observasi kepada tiap responden. Selajutnya data yang telah dikumpulkan diolah menggunakan program Komputer SPSS versi 16.0 untuk di analisa dengan uji statistik Chis-quare dengan tingkat kemaknaan (ɑ) 0,05. Hasil: penelitian ini menunjukan bahwa didapatkan jenis kelamin terbanyak dalam penelitian ini adalah perempuan 18 responden (60,0%). Kesimpulan: dalam penelitian ini hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan sosial anak usia prasekolah di TK Beringin Moyag Tampoan Kotamobagu p = 0,002. Nilai p ini lebih kecil dari nilai ɑ = 0,05. Maka Ha diterima atau ada hubungan antara variabel.Saran: diharapkan dapat memanfaatkan hasil yang telah didapatkan dengan menerapkannya dalam bidang pelayanan kesehatan.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MASYARAKAT YANG TERDAMPAK COVID-19 DI KELURAHAN AKEHUDA KECAMATAN KOTA TERNATE UTARA Nunung Handayani; Helly Katuuk; Sri Wahyuni
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 3 No. 2 (2019): Oktober : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.452 KB)

Abstract

Insomnia sangat berdampak bagi kesehatan seseorang karena jika seseorang mengalami insomnia akan berkurang kuantitas, kualitas tidurnya dan juga dapat mempengaruhi status Kesehatan dengan menurunnya system kekebalan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tigkat kecemasan dengan kejadian insomnia pada masyrakat yang berdampak covid-19 di Kelurahan Akehuda Kecamatan Kota Ternate Utara. Metode Penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 36 responden dengan menggunakan metode Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pembagian kuesioner. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dengan program SPSS versi 16.0 untuk dianalisis dengan menggunakan uji Chi – Square dengan tingkat kemaknaan a=0,05. Hasil peneltian menunjukkan ada hubungan Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Kejadian Insomnia Pada Masyrakat Yang Berdampak Covid-19 dan didapatkan jenis kelamin terbayak dalam penelitian ini adalah perempuan 24 responden (66,7%). Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara Tingkat Kecemasan Dengan Kejadian Insomnia Pada Masyrakat Yang Berdampak Covid-19 Di Kelurahan Akehuda Kecamatan Kota Ternate Utara, ditujukan dengan hasil Chi-Square diperoleh p=0,000 < 0,05, Nilai 0,000 berada di bawah nilai Alpha 5% (0,05). Maka Ha diterima atau ada Hubungan antara variabel.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA YANG MENGALAMI PENYAKIT DEGENERATIF DI KECAMATAN BINTAUNA KABUPATEN BOLMUT Nurul Safira Lahati; Helly Katuuk; Sri Wahyuni
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 3 No. 2 (2019): Oktober : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.43 KB)

Abstract

Kelompok Lanjut usia umumnya tinggal dirumah bersama dengan anggota keluarga lain, sehingga dalam hal ini keluarga merupakan salah satu sumber untuk memberikan arti penting bagi kehidupan para lansia. Dukungan keluarga di perlukan untuk meningkat kualitas hidup pada kelompok lanjut usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia yang mengalami penyakit degenerative di Kecamatan Bintauna Kabupaten BOLMUT. Metode Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 36 responden dengan menggunakan metode random sampling . Penggumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioener. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 untuk dianalisis dengan menggunakan uji statistic Chi-square dengan tingkat kemaknaan a= 0,05. Hasil Penelitian menunjukan ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia dengan penyakit degenerative dengan nilai p=0.001. ρ=0,001 yang menujukan bahwa ρ value lebih kecil dari a= 0,005 Nilai 0,001 berada di bawah nilai Alpha 5% (0,05). Kesimpulan Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia yang mengalami penyakit degenerative di Kecamatan Bintauna Kabupaten BOLMUT. Keluarga bisa dilibatkan untuk setiap pemberian asuhan keperawatan kepada lansia sebagai bentuk dukungan keluarga guna meningkatkan kualitas hidup pada lansia.
HUBUNGAN KONSUMSI TEH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DIPUSKESMAS LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Yanti Eyato; Cut Mutiya Bunsal; Helly M. Katuuk
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 3 No. 2 (2019): Oktober : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.919 KB)

Abstract

Anemia merupakan penurunan jumlah sel darah merah sehingga tidak dapat memenuhi fungsi untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer yang ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin di bawah batas normal. Salah satu contoh faktor yang dapat menyebabkan anemia adalah teh yang mengandung senyawa tannin. Anemia pada ibu hamil adalah kondisi dengan kadar hemoglobin dalam darah <11gr/dl pada trimester 1 dan 3 atau kadar Hb (Hemoglobin) <10,5gr/dl pada trimester 2, selama kehamilan wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah hingga 20%-30%, sel darah 18% tetapi Hb (Hemoglobin) hanya bertambah 19% akibatnya frekuensi anemia pada kehamilan cukup tinggi. Tujuan penelitian mengetahui apakah ada hubungan konsumsi teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Limboto. Metode penelitian: penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik yang bersifat cross sectional. Sampel diambel berdasarkan jumlah responden sebanyak 40 orang dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Analisis data di uji menggunakan Uji Chi-square. Hasil penelitian: dari hasil uji statistic dam Chi-square dan berdasarkan statistic continuity person diperoleh nilai p=0,001 (α<0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan antara konsumsi teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Limboto. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan terdapat hubungan konsumsi teh dengan kejadian anemia. Saran: perlu meningkatkan kebutuhan gizi terutama unsur zat besi dan mencegah konsumsi teh setelah makan dan sebelum makan.
PENGARUH EDUKASI TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM MENCEGAH INTERNET GAMING DISORDER DI STIKES MUHAMMADIYAH MANADO Nur Bila Ramadiyah Wartabone; Sri Wahyuni; Helly Katuuk
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 4 No. 1 (2020): Mei : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.408 KB)

Abstract

Perkembaangan teknologi saat ini semakin memberikan kemudahan dan manfaat bagi setiap orang, salah satunya adalah game online. Dikalangan remaja game online sangat digandrungi, karena game online menjadi media hiburan diwaktu luang, biasanya para remaja akan menghabiskan waktu sekitar 3 hingga 4 jam. (Amanda, 2016). Saat ini, gadget telah menjadi bagian dari kehidupan remaja yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain digunakan sebgai alat komunikasi, gadget lebih sering digunakan untuk kegiatan online, salah satunya bermain game online. Jika dibiarkan maka generasi yang tumbuh akan cenderung menjadi generasi yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap teknologi. Baik itu tv, computer atau smartphone. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan mereka yang memiliki ketergantungan terhadap Alkohol. Paparan layar smartphone atau computer secara berlebih dapat menstimulus pelepasan hormon dopamine yang berlebih dimana hal ini sangat berperan dalam pembentukan perilaku ketergantungan maupun kecanduan.( Marcella A, 2012) Seorang remaja yang sudah kecanduan game online, bisa dipastikan waktu mereka banyak dihabiskan untuk bermain game sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan hal lain. Hal tersebut jika dibiarkan seiring waktu bisa mempengaruhi kepribadiaan serta perilaku remaja. Seorang remaja yang kecanduaan dapat melakukan apapun agar bisa bermain game, diantaranya mereka dapat mencuri, bolos sekolah, malas mengerjakan tugas sekolah, hanya untuk dapat bermain sepuasnya. Sikap tersebut membuat mayoritas orang tua khawatir akan perkembangan remaja kedepannya, dikarenan oleh sikap cuek akan pendidikan, kesehatan, ataupun kehidupan sosial. Remaja yang telah kecanduan akan tidak memperdulikan lingkungan sekitar, baik itu menyangkut diri sendiri, keluarga, ataupun orang lain. (Rahmat,2013:33) Pada awal 2018, World Health Organization memasukkan kecanduan bermain game ke dalam draft "kamus penyakit" yang mengkategorikan bermain game sebagai penyakit mental. Kini draft tersebut telah disahkan dan kecanduan bermain game resmi menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia. Internet Gaming disorder adalah pola perilaku yang tidak dapat mengendalikan keinginan untuk bermain game online yang berimbas kepada terganggunya aktivitas. Kondisi ini sudah digolongkan kedalam klasifikasi penyakit internasional keluaran terbaru (ICD-11). Video Games dan online game semakin digandrungi oleh setiap kalangan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin mendukung kegiatan ini. Tanpa kenal batasan usia, game disukai oleh berbagai kalangan, baik anak-anak remaja, maupun orang dewasa. WHO memasukkan kecanduan game sebagai salah satu kategori penyakit paling umum yang terjadi di dunia. WHO menyebut kecanduan bermain game sebagai " Gaming Disorder" yang memperlihatkan perilaku menyimpang dari para penderitanya. Gaming disorder oleh WHO digambarkan sebagai perilaku bermain game yang tidak dapat dikendalikan (gigih dan berulang), sehingga mengesampingkan aktivitas lainnya. Gaming Disorder ini juga diartikan sebagai perilaku yang tidak terkontrol, di mana seseorang kesulitan hingga tidak mampu untuk berhenti bermain game meskipun hal tersebut bisa berdampak negatif terhadap kehidupan juga kesehatan. World Health Organization menyebutkan beberapa contoh kasus yang menguatkan keyakinan mereka bahwa kecanduan game merupakan perilaku yang menyimpang dan termasuk dalam gangguan mental. Beberapa kasus itu di antaranya adalah dua remaja bunuh diri setelah pemerintah India melarang masyarakatnya bermain game PUBG, gadis berusia sembilan tahun yang harus dikirim ke rehabilitasi setelah menghabiskan 10 jam untuk bermain Fortnite dan 200 kasus perceraian yang disebabkan oleh bermain game. Tak hanya itu, sebuah laporan dari Nikkei pun mengatakan bahwa di Jepang, ada sebanyak 930.000 siswa sekolah yang terkena dampak kecanduan bermain game. Angka ini mengalami kenaikan sebanyak dua kali lipat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.(Kompas.com, 2019) Decision Lab dan Mobile Marketing Association yang melakukan studi terkait game di Indonesia memaparkan bahwa jumlah gamer mobile di Tanah Air mencapai 60 juta. Dan jumlah ini diperkirakan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Decision Lab dan Mobile Marketing Association yang melakukan studi terkait game di Indonesia menyebutkan, jumlah gamer mobile di Indonesia pada tahun 2019 telah mencapai angka 60 juta. Diperkirakan, jumlah tersebut akan bertambah menjadi 100 juta pada akhir tahun 2020. Hal tersebut disebabkan distribusi game yang kini tersedia dalam berbagai Platform (PC, Smartphone, Console). Dengan demikian, berbagai game dapat diakses secara mudah oleh para gamer. Bermain game bahkan telah menjadi aktivitas yang rutin dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Hasil studi bahkan menunjukkan, mayoritas aktivitas yang dilakukan masyarakat melalui smartphone yaitu bermain game (25%). Mereka rata-rata bermain game dengan durasi 53 menit. Aktivitas lainnya yang dilakukan pengguna smartphone yaitu social media (17%), streaming video (12%), browsing internet (10%), hingga online shop (7%). Faktor motivasi merupakan dorongan bagi seseorang untuk terus bermain game online. Menurut King dkk, dorongan seseorang bermain game secara berlebih terdiri dari 3 hal yakni dorongan untuk mendapat keuntungan secara finansial (wealth), dorongan agar memperoleh prestasi (achievement), dan dorongan karena rasa tidak pernah cukup (inadequacy) (King, Herd, & Delfabbro, 2018). Seiring perkembangan game, banyak pengaruh yang dapat dirasakan oleh para gamer. Adapun pengaruh yang terjadi bagi para gamer yaitu semakin tingginya resiko bahkan sampai terjadinya kasus kecanduan dalam bermain game. Munculnya game dengan berbagai Genre telah lama disinyalir dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap perkembangan kepribadian remaja. Remaja yang gemar bermain game cenderung berprilaku kompulsif, agresif, tidak peduli pada lingkungan sosial sekitarnya. Selain itu dapat juga timbul masalah psikologis, berupa depresi, kurangnya rasa percaya diri, tingkat stress yang tinggi, muncul kecemasan secara berlebihan hingga terlibat tindakan kejahatan. Pada tingkat yang fatal, hal ini dapat membahayakan nyawa. Pernah ada kasus remaja yang bunuh diri hanya karena koneksi internetnya diputus. berdasarkan wawancara terbuka yang dilakukan penuls terhadap sejumlah mahasiswa semester 4 STIKES Muhammadiyah Manado yang bermain game online diperoleh hasil bahwa mereka yang memilih untuk tidak belajar menjelang ujian demi menuntaskan permainan yang dirasa menggantung bila ditinggalkan, begitu juga dengan teman mereka yang merupakan sesama pemain game online. Terdapat juga mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas perkuliahannya atau mengerjakan di akhir batas pengumpulan karena terlalu asyik bermain game online. Masih dari wawancara yang sama, diperoleh informasi bahwa mereka dan teman-temannya yang bermain game online memilih tidur larut malam bahkan tidur pagi hari hanya untuk bermain game. Hal ini dikarenakan kondisi jaringan provider yang mereka gunakan atau beberapa misi pada game online yang mereka mainkan akan lebih mudah diselesaikan pada saat malam atau dini hari. Sehingga menyebabkan mereka terlambat masuk atau tertidur di kelas. Tentunya hal ini memberikan dampak terhadap nilai akademis yang nantinya mereka peroleh. Terbukti dari wawancara yang dilakukan, diperoleh bahwa nilai akademis cenderung turun setelah mahasiswa bermain game online secara berlebih. Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut, disimpulkan bahwa terdapat mahasiswa STIKES Muhamadiyah Manado yang bermain game online dan tidak melaksanakan tugasnya sebagai seorang Mahasiswa. Karena internet gaming disorder merupakan suatu kondisi kelainan yang baru ditetapkan, tahapan perawatannya belum dapat dijelaskan secara jelas. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan dalam meencegah hal ini yakni Attention switching, Dissuasion, Education, Parental monitoring, Resource restriction. Dalam hal edukasi yang mengacu pada pengetahuan atau fokus upaya pendidikan yang bertujuan pada kognisi seseorang (Xu et al., 2012). Sebagai lawan dari dissuasion yang merupakan upaya aktif melawan pada ranah kognitif seseorang, edukasi sebagian besar ditujukan untuk membangun dasar kognitif yang baik serta bisa dikelola secara mandiri (Xu et al., 2012). Artinya, individu harus aktif dalam memastikan dirinya terhindar dari kecanduan game online (misalnya, dengan membaca artikel atau melihat tayangan berita
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG COVID-19 TERHADAP KECEMASAN MASYARAKAT RT 003 KELURAHAN SELI DI KOTA TIDORE KEPULAUAN Rahmat Rivaldi Sandiah; Helly M. Katuuk; Sri Wahyuni
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 4 No. 1 (2020): Mei : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.218 KB)

Abstract

Novel Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang berasal dari China telah dengan cepat menyeberang perbatasan, menginfeksi orang di seluruh dunia. Fenomena ini telah menyebabkan reaksi publik yang massif. Selain kerusakan fisik, COVID-19 juga memiliki dampak serius pada kesehatan mental masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang COVID-19 terhadap kecemasan masyarakat RT 003 Kelurahan Seli di Kota Tidore Kepulauan. Metode Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan desain penelitian One group pre test and post tes design. Sampel diambil berdasarkan jumlah responden yang memenuhi kriteria dan sesuai dengan syarat uji statistic yaitu sebanyak 15 responden dengan menggunakan Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pembagian kuesioner melalui aplikasi google form kepada tiap responden. Selajutnya data yang telah dikumpulkan diolah menggunakan program Komputer SPSS versi 16.0 untuk di analisa dengan uji statistik Paired T-test dengan tingkat kemaknaan (ɑ) 0,05. Hasil Uji statistik Paired T-tes didapatkan Nilai p = 0,000, Nilai p ini lebih kecil dari nilai ɑ = 0,05. Maka Ha diterima atau ada pengaruh antara variabel. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh antara pendidikan kesehatan tentang covid-19 terhadap kecemasan masyarkat RT 003 Kelurahan Seli Di kota Tidore Kepulauan. Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kemampuan peneliti dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarkat mengenai Covid-19 dan upaya mengendalikan kecemasan dimasa pandemi
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP PENURUNAN ANXIETY PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TADOY KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Tessa Ayu Koropit; Helly M. Katuuk; Marry R. Rimporok
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 4 No. 1 (2020): Mei : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.772 KB)

Abstract

Pendahuluan Anxiety pada ibu primigravida trimester III adalah suatu perasaan yang tidak nyaman dirasakan oleh seseeorang yang baru merasakan hal besar untuk pertama kalinya terutama pada usia kandungan yang mendekati proses persalinan. Pemberian teknik relaksasi autogenik diharapakan dapat menurunkan anxiety pada ibu primigravida trimester III, sehingga anxiety yang dirasakan dapat mengalami penutunan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik relaksasi autogenik dalam menurunkan anxiety pada ibu primigravida trimester III. Jenis penelitian Metode penelitian ini adalah pre experiment one group pretest posttest. Sampel diambil berdasarkan jumlah responden sebanyak 15 orang dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan Metode Hamilton Rating Sacle For Anxiety (HARS). Hasil penelitian Hasil penelitian dianalisa dengan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan Asymp.Sig.(p-value) = 0,001. Nilai p ini lebih kecil dari nilai α = 0,05. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat pengaruh pemberian teknik relaksasi autogenik terhadap penurunan anxiety pada ibu primigravida trimester III. Saran dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang teknik relaksasi autogenik untuk menurunkan anxiety khusunya pada ibu primigravida trimester III di Wilayah kerja Puskesmas Tadoy