Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter anak pada perkawinan campuran suku Minangkabau dan Batak di Kelurahan Tanjung Buntung Kecamatan Bengkong Kota Batam, Penelitian ini dilatarbelakangi karena sering ditemukan perbedaan didikan karakter antara anak perempuan dan laki-laki pada perkawinan campuran suku Minangkabau dan Batak di Kelurahan Tanjung Buntung Kecamatan Bengkong Kota Batam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, adapun data informan dalam penelitian ini adalah: masyarakat, keluarga yang melakukan perkawinan campuran, kepala KUA. Data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder yang didapatkan dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan melalui teknik triangulasi, kemudian analisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan selanjutnya disimpulkan untuk penulisan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perkawinan campuran antara suku Minangkabau dan Batak memberikan dampak terhadap pembentukan karakter anak, dalam suku batak terkenal dengan bahasa yang keras namun makna nya baik dan lemah lembut, sedangkan dalam suku minangkabau anak diajarkan dengan lemah lembut, namun terkadang dengan bahasa yang sedikit kasar tapi tujuannya baik agar anak memiliki watak yang keras dan pantang menyerah. Dalam perkawinan campuran ini, tidak ada perbedaan derajat antara anak laki-laki maupun perempuan, dalam kedua suku anak laki-laki dan perempuan sama. Oleh karena itu, peran orang tua yang berbeda-beda di setiap keluarga yang mana peran orang tua sangat menentukan kualitas anak dalam berkarakter.