Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Gaster

UPAYA MENCEGAH EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI DEPO PROGESTIN DENGAN EKSTRAK TEH HIJAU Endang Sri Wahyuni
Gaster Vol 15 No 1 (2017): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.244 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v15i1.140

Abstract

Kontrasepsi injeksi lebih banyak digunakan di masyarakat  adalah suntikan Depo-medroxiprogesteron Asetat (DMPA) atau lebih dikenal sebagai Depo progestin. Penggunaan Depo Progestin jangka panjang dapat menyebabkan efek peningkatan berat badan melalui akumulasi lemak visceral dan perubahan kadar hormon leptin. Diperlukan suplemen untuk mencegah efek samping dari penggunaan kontrasepsi dengan menggunakan teh hijau. Teh hijau bermanfaat sebagai anti-inflamasi dan anti-proliferasi, potensi untuk menurunkan berat badan. Tujuan: membuktikan ekstrak teh hijau dalam menurunkan jumlah lemak viseral dan menurunkan kadar leptin pada tikus putih (Rattus norvegicus wistar) yang dipapar kontrasepsi suntik Depo Progestin. Metode: Experimental laboratorik dengan post test only control group design. Sampel Rattus norvegicus Wistar 25 ekor, dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (di suntik aquades 0,2ml/minggu), kontrol positif (disuntik Depo Progestin 2,7 mg/minggu), kelompok perlakuan I (disuntik Depo Progestin 2,7 mg dan disonde ekstrak teh hijau dosis 10,8 mg/hari), kelompok perlakuan II (disuntik Depo Progestin 2,7mg dan disonde ekstrak teh hijau dosis 21,6 mg/tikus), kelompok perlakuan III (disuntik Depo Progestin 2,7 mg dan disonde ekstrak teh hijau dosis 43.2 mg/hari). Tikus diadaptasi selama 7 hari dan diberi perlakuan selama 28 hari. Hasil: Uji ANOVA  efek ekstrak teh hijau pada berat lemak visceral diperoleh p-value 0,304 lebih besar dari α = 0,05 (p> 0,05). pengujian Anova efek ekstrak teh hijau pada leptin diperoleh p-value 0,000, lebih kecil dari α = 0,05 (p> 0,05). Korelasi Pearson Berat Lemak Viseral dengan Kadar Leptin, didapatkan koefisien korelasi sebesar 0.206 dengan p-value sebesar 0.322,  P-value lebih dari 0.05. Kesimpulan: Ekstrak teh hijau tidak berpengaruh terhadap berat lemak viseral namun berpengaruh menurunkan kadar leptin pada tikus putih yang dipapar Depo Progestin. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Berat Lemak Viseral dengan Kadar Leptin
UPAYA MENURUNKAN RADIKAL BEBAS DENGAN EKSTRAK BUNGA CEMPAKA PADA TIKUS MODEL MENOPAUSE Luluk Fajria Maulida; Endang Sri Wahyuni
Gaster Vol 16 No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.859 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v16i1.238

Abstract

Pendahuan: Menopause atau terhentinya haid teratur mulai usia 50 tahun adalah proses alami yang pasti terjadi pada wanita. Murunnya hormon estrogen  akibat menapause menyebabkan terjadinya peningkatan radikal bebas. Ketidak seimbangan jumlah radikal bebas  dengan jumlah antioksidan menyebabkan tubuh mengalami stres oksidatif, yang merupakan penyebab awal terjadinya masalah kesehatan. Bunga Cempaka (Michelia champaca L) kaya akan flavonoid berfungsi sebagai antioksidan sebagai alternatif upaya menurunkan jumlah radikal bebas.   Tujuan penelitian ini adalah Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak bunga Cempaka  terhadap Kadar MDA pada tikus model menopause.  Metode penelitian yang digunakan adalah experimental design dengan pendekatan post test only control group design. Sampel penelitian menggunakan hewan coba tikus Rattus novergicus strain Wistar sejumlah 28 ekor.  Hasil: Data sebelumnya di lakukan uji asumsi normalitas Saphiro Wilk didapatkan p-value 0,679 lebih dari α = 0,05 (p>0,05) dengan arti bahwa asusmsi normalitas pada variabel kadar MDA telah terpenuhi. Uji homogenitas ragam dengan uji Levene  didapatkan p-value 0,128 lebih dari 0,05 (p>0,05) dengan arti bahwa asumsi homogenitas ragam pada variabel kadar MDA telah terpenuhi. Pengujian pengaruh pemberian Ekstrak bunga Cempaka terhadap Kadar MDA dengan menggunakan ANOVA didapatkan p-value 0,000 lebih kecil daripada α = 0,05 (p<0,05). Dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan Kadar MDA antar kelompok, baik kelompok kontrol maupun perlakuan. Berdasarkan hasil  uji LSD 5% perbandingan antara kelompok kontrol (K) dengan perlakuan, menggambarkan  bahwa penurunan Kadar MDA secara signifikan didapatkan pada kelompok perlakuan dengan dosis 300 mg/KgBB (Dosis 3). Berdasarkan hasil analisis regresi kadar MDA dengan menggunakan model regresi polynomial, didapatkan koefisien determinasi sebesar 90.72%. Pemberian ekstrak bunga Cempaka mampu mempengaruhi terhadap perubahan kadar MDA sebesar 90.72%. Sisanya sebesar 9.28% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terlibat dalam penelitian. Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian ekstrak bunga Cempaka terhadap Kadar MDA pada tikus model menopause. Dosis ke 3(300mg/KgBB) mampu menurunkan kadar MDA mendekati kondisi tikus normal. 
Hypnobirthing Sebagai Upaya Menurunkan Kecemasan Pada ibu hamil Luluk Fajria Maulida; Endang Sri Wahyuni
Gaster Vol 18 No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.962 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v18i1.541

Abstract

Latar Belakang : Perasaan cemas ibu hamil saat memikirkan kondisi bayi yang akan dilahirkan serta proses melahirkan, tidak hanya berlangsung pada kehamilan pertama, tetapi juga pada kehamilan-kehamilan berikutnya. Meskipun ibu hamil telah mempunyai pengalaman dalam menghadapi persalinan tetapi rasa cemas tetap akan selalu ada. Perasaan takut dan cemas tidak saja pada wanita yang baru saja hamil, tetapi pada wanita yang pernah melahirkanpun mengalami kedua perasaan tersebut. Hypnobirthing sebagai cara alami untuk mengatasi kecemasan sehingga dapat membantu ibu hamil melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan cara alami, aman dan nyaman, mengatasi  rasa takut dan sakit. Tujuan :  hypnobirthing dapat menurunkan kecemasan pada ibu hamil. Metodologi : Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi lapangan (field study). Subyek penelitian adalah ibu hamil yang sehat secara psikologis. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2019. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner HARS. Hasil : Kecemasan ibu hamil sebelum dilakukan hypnobirthing diukur dengan kuesioner HARS, hasilnya 33% mengalami kecemasan ringan, 44% mengalami kecemasan sedang, dan 22% mengalami kecemasan berat. Setelah dilakukan hypnobirthing, kecemasan ibu hamil mengalami penurunan yaitu 44% tidak mengalami kecemasan,  22% mengalami kecemasan ringan, dan 22% mengalami kecemasan sedang. Kesimpulan : Hypnobirthing dapat menurunkan kecemasan pada ibu hamil
The Relationship between Blood MDA Levels and Aortic Foam Cells in Menopausal Wistar Rats Treated with Cempaka Flower Extract Lely firrahmawati; Endang Sri Wahyuni; M. Mulyaningsih; Prihani Sandra Widyanti
Gaster Vol 19 No 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1197.266 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v19i2.721

Abstract

Menopause is the natural end of the menstrual cycle which results in decreased estrogen (hypoestrogen) levels. The number of free radicals can increase due to decreased estrogen as a natural antioxidant in the body. The effect of increasing free radicals can be reduced by consuming antioxidants. Cempaka flower (Michelia champaca L) contains flavonoids which function as antioxidants. Materials and methods: proved a relationship between blood MDA levels and aortic foam cells in menopausal wistar rats treated with Cempaka flower extract. Research Methods: using experimental design with post test only control group design approach. The sample used 24 female rats (Rattus novergicus strain Wistar) with a menopausal age (450-540 days). Reasult: The normality assumption test with Saphiro Wilk obtained a p-value of 0.537 more than α = 0.05 (p> 0.05). The homogeneity test of variance with the Levene test obtained a p-value of 0.271 more than 0.05 (p> 0.05). Testing the effect of giving Cempaka flower extract on MDA levels using ANOVA obtained a p-value of 0.000 smaller than α = 0.05 (p <0.05). There was a significant difference in MDA levels due to the administration of cempaka flower extract at different doses. Testing the effect of giving Cempaka flower extract on the number of foam cells with the Kruskal-Wallis test obtained a p-value of 0.004, smaller than α = 0.05 (p <0.05). There is a significant difference in the number of foam cells due to the administration of Cempaka Flower extract with different doses. Testing the correlation between MDA levels and the number of foam cells used the Spearman correlation test with a correlation coefficient of 0.380 and a p-value of 0.067. P-value more than 0.05 (p> 0.05). Conclusion: There is a significant effect of giving Cempaka flower extract on blood MDA levels and aortic foam cells of menopausal wistar rats. There was no significant relationship between blood MDA levels and the number of aortic foam cells.
The Duration Of Hormonal Contraceptive Use Is Not Related To Weight Gain Lely firrahmawati; Endang Sri Wahyuni; Ika Silvitasari
Gaster Vol 20 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.253 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v20i1.771

Abstract

Hormonal contraceptives, especially injectable and oral contraceptives, are most widely used by the community, this is because they are easy and affordable to use. The purpose of this study was to determine the difference between the duration of hormonal contraceptive use and weight gain in hormonal family planning (KB) acceptors. This study uses observational analytic with a cross-sectional approach. The population of this study were all hormonal family planning acceptors in Sidoarjo District, Sragen Regency who met the inclusion and exclusion criteria. The number of samples in this study were 32 respondents who were taken using a consecutive sampling technique. The statistical test used in this study is the Independent T test. The results showed that the average use of hormonal contraception was 86.1 (52.10) months. most of the respondents did not experience an increase in body weight 81.3%,. The results of the statistical test showed a p value of 0.908, which means that there was no difference in the duration of the use of hormonal contraception for family planning acceptors with weight gain.