Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus saprophyticus Selly Ayustine Winarta; EM Sutrisna; Dodik Nursanto; Retno Sintowati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Mahasiswa (Student Paper)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.485 KB)

Abstract

Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia danbeberapa negara di dunia. Salah satu agen penyebab infeksi yangpaling sering adalah bakteri. Escherichia coli adalah salah satubakteri gram negatif enteric (Enterobactericeace) yaitu kuman floranormal yang ditemukan dalam usus besar manusia. Staphylococcussaprophyticus adalah bakteri gram positif yang merupakan bagiankelompok Staphylococcus sp. yang disebut coagulase-negatifstaphylococcus (CNS) yang resisten terhadap novobiosin. Daunsalam mengandung zat aktif yang memiliki sifat antibakteri sepertialkaloid, flavonoid, minyak atsiri, dan tanin. Tujuan: Untukmengetahui efek fraksi etil asetat daun salam (Syzygium polyanthum)sebagai antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcussaprophyticus . Metode: Tiap bakteri dibagi menjadi 5 kelompok,siprofloksasin dan cefazoline sebagai kontrol positif, CMC 1%sebagai kontrol negatif, fraksi 5%, 10%, dan 20% sebagai kelompokperlakuan. Zona hambat di sekitar sumuran diukur menggunakanjangka sorong. Hasil: Zona hambat terhadap Escherichia coliterbentuk pada konsentrasi 5% sebesar 12,5 mm, pada konsentrasi10% sebesar 14,25 mm, dan pada konsentrasi 20% sebesar 16,1 mm.Sedangkan Staphylococcus saprophyticus terbentuk padakonsenterasi 5% sebesar 11,58 mm, pada konsenterasi 10% sebesar13 mm, dan pada konsenterasi 20% sebesar 15,1 mm. Analisisstatistik Kruskall Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikandengan nilai p=0,00 pada masing-masing bakteri. Kesimpulan:Semakin besar konsenterasi fraksi etil asetat, maka semakin besarzona hambat yang terbentuk pada media agar.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus saprophyticus Selly Ayustine Winarta; EM Sutrisna; Dodik Nursanto; Retno Sintowati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Mahasiswa (Student Paper)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia danbeberapa negara di dunia. Salah satu agen penyebab infeksi yangpaling sering adalah bakteri. Escherichia coli adalah salah satubakteri gram negatif enteric (Enterobactericeace) yaitu kuman floranormal yang ditemukan dalam usus besar manusia. Staphylococcussaprophyticus adalah bakteri gram positif yang merupakan bagiankelompok Staphylococcus sp. yang disebut coagulase-negatifstaphylococcus (CNS) yang resisten terhadap novobiosin. Daunsalam mengandung zat aktif yang memiliki sifat antibakteri sepertialkaloid, flavonoid, minyak atsiri, dan tanin. Tujuan: Untukmengetahui efek fraksi etil asetat daun salam (Syzygium polyanthum)sebagai antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcussaprophyticus . Metode: Tiap bakteri dibagi menjadi 5 kelompok,siprofloksasin dan cefazoline sebagai kontrol positif, CMC 1%sebagai kontrol negatif, fraksi 5%, 10%, dan 20% sebagai kelompokperlakuan. Zona hambat di sekitar sumuran diukur menggunakanjangka sorong. Hasil: Zona hambat terhadap Escherichia coliterbentuk pada konsentrasi 5% sebesar 12,5 mm, pada konsentrasi10% sebesar 14,25 mm, dan pada konsentrasi 20% sebesar 16,1 mm.Sedangkan Staphylococcus saprophyticus terbentuk padakonsenterasi 5% sebesar 11,58 mm, pada konsenterasi 10% sebesar13 mm, dan pada konsenterasi 20% sebesar 15,1 mm. Analisisstatistik Kruskall Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikandengan nilai p=0,00 pada masing-masing bakteri. Kesimpulan:Semakin besar konsenterasi fraksi etil asetat, maka semakin besarzona hambat yang terbentuk pada media agar.