Semenjak merebaknya Covid-19 Pembelajaran daring menjadi pilihan yang harus dilakukan pendidikan di Indonesia baik pada jenjang sekolah dasar, skolah menengah dan sekolah tinggi. Matematika merupakan matapelajaran yang sulit untuk diajarkan melalui pembelajaran daring oleh karena itu calon Guru matematika hendaknya terlibat aktif dalam pembelajaran daring selama perkuliahan, atas dasar itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterlibatan mahasiswa calon guru matematika selama perkuliahan daring baik saat pra perkuliahan, saat perkuliahan (kegiatan pendahuluan, inti dan penutup), serta pasca perkuliahan. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survey. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan angket skala likert dengan 4 pilihan (Selalu, sering, kadang-kadang, Tidak Pernah) sebanyak 31 pertanyaan untuk mengukur keterlibatan mahasiswa calon guru matematika pada perkuliahan daring, subjek penelitian ini sebanyak 107 mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Matematika pada 5 universitas di Indonesia. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan mahasiswa pada saat pra perkuliahan sebesar 70,56% (Tinggi), pada saat kegiatan apersepsi sebesar 78,5% (sangat tinggi), pada saat kegiatan inti sebesar 68,25% (Tinggi), Kegiatan penutup sbeesar 70,79%(tinggi), pasca perkuliahan sebesar 58,45% (tinggi). Sedangkan pada perkuliahan Bidang matematika keterlibatan mahasiswa sebesar 72,15% (tinggi), pada bidang pedagogik sebesar 66,73% (tinggi), pada praktikum sebesar 70,09% (Tinggi). Ditinjau dari jenis kelamin tidak terdapat perbedaan keterlibatan mahasiswa calon guru laki-laki dan perempuan dalam perkuliahan daring. Implikasi dari penelitian ini yaitu dosen sebaiknya mendesain pembelajaran inovatif agar mahasiswa calon guru matematika aktif dalam perkuliahan daring.