Krisyanella Krisyanella
Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENETAPAN KADAR VITAMIN C SIRUP KALAMANSI DENGAN METODE TITRASI IODIMETRI Usi Dwi Meika; Dira Irnameria; Krisyanella Krisyanella
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.514 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i1.178

Abstract

Jeruk Kalamansi adalah jenis buah jeruk yang berkembang pesat di Bengkulu, berbau harum, dan memiliki rasa yang asam ketika sudah masak, dan pahit ketika masih mentah. Vitamin C merupakan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh dan bersifat antioksidan. Namun kandungan vitamin C ini belum diketahui pada berbagai olahan buah jeruk kalamansi, terutama sirup kalamansi. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui kadar vitamin C dalam sirup kalamansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Vitamin C pada Sirup Kalamansi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan yang bersifat eksperimental dengan metode Iodimetri. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar Vitamin C pada Sirup Kalamansi sentra Padang Serai diperoleh rata-rata kadar Vitamin C sebesar 0,046% b/b, pada Sirup Kalamansi sentra Beringin Raya diperoleh rata-rata kadar Vitamin C sebesar 0,048% b/b dan pada Sirup Kalamansi sentra Teluk Sagara diperoleh rata-rata kadar Vitamin C sebesar 0,050% b/b. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan “Penetapan Kadar Vitamin C Pada Sirup Kalamansi dengan Metode Titrasi Iodimetri” didapatkan kesimpulan Sirup Kalamansi sentra Padang Serai, sentra Beringin Raya dan sentra Teluk Sagara positif mengandung Vitamin C dan kadar Vitamin C tertinggi terdapat pada Sirup Kalamansi sentra Teluk Sagara sebesar 0,050% b/b.
Formulasi Sediaan Pomade Dari Ekstrak Etanol Kemiri (Aleurites moluccana (L) Willd) Krisyanella Krisyanella; Atipah Charunisa; Resva Meinisasti
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.757 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i2.305

Abstract

Salah satu yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat pomade adalah  kemiri (Aleurites moluccana  (L.)  Willd).  Kemiri memiliki  kandungan  zat  bermanfaat  seperti  saponin,  flavonoid, pelifenol dan fitosteron  berkhasiat untuk menyuburkan rambut, menghitamkan rambut secara alami. Berdasarkan hal diatas, maka peneliti tertarik untuk memformulasikan ekstrak etanol kemiri sebagai sediaan pomade. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui karakteristik formulasi sediaan pomade dengan variasi kosentrasi ekstrak etanol kemiri (Aleurites moluccana (L.) Willd). Metode yang digunakan penelitian bersifat eksperimental untuk meneliti karakteristik sediaan   pomade dengan konsentrasi ekstrak kemiri 5%, 7,5% dan 10% dengan parameter uji organoleptis, homogenitas,daya sebar, pH, kadar abu, freeze-thaw, iritasi dan kesukaan. Hasil uji karakteristik sediaan pomade pada formula I, formula II dan formula III telah memenuhi Karakteristik uji organoleptis, homogenitas, pH, freez-thaw iritasi dan kesukaan. pada hasil uji daya sebar terdapat pada FIII yang memenuhi daya sebar yang baik sedangkan untuk FI, F0, dan FII tidak memenuhi syarat dan kadar abu semua formula diketahui  tidak  memenuhi  syarat.  dari  hasil  penelitian  sediaan  Pomade  Formula  III (kosentrasi 10 %) merupakan karakteristik paling baik. untuk peneliti selanjutnya disaran Melakukan penelitian membuat formulasi Sediaan pomade dengan variasi Basis lain.
Aktivitas Perlindungan Sinar UV Ekstrak Etanol Daun Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre ex.A. Froehner) Secara In Vitro Krisyanella Krisyanella; Resva Meinisasti
Jurnal Farmasi Higea Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi merupakan tanaman komoditas utama di Curup Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Pemanfaatan spesies kopi  umumnya masih terfokus pada biji kopi, sedangkan daun kopi hasil pemangkasan biasanya terbuang. Menurut literatur Daun kopi robusta (Coffea canephora) mengandung senyawa flavonoid dan tanin yang berpotensi memberikan aktifitas tabir surya. Tujuan Penelitian : menentukan nilai SPF dan aktifitas tabir surya dari ekstrak etanol daun kopi robusta. Metodologi penelitian adalah eksperimental laboratorium. Metoda ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan etanol 70%. Pengukuran nilai SPF dilakukan secara in vitro menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Dari hasil pemeriksaan kandungan metaboblit sekunder, sampel mengandung senyawa Alkaloid, Flavonoid, Saponin, Tanin, Dan Steroid. Senyawa metabolit sekunder golongan flavonoid mempunyai potensi sebagai tabir surya karena adanya gugus kromofor yang mampu menyerap sinar UV sehingga mengurangi intensitasnya pada kulit Tanin juga  bermanfaat sebagai tabir surya. Tanin terkondensasi memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan dapat melindungi kulit dari kerusakan yang ditimbulkan radiasi ultraviolet. Nilai SPF dari ekstrak dengan konsentrasi 50 ppm, 100 ppm dan 150 ppm  yaitu berurut-turut 6,911 (Proteksi sedang); 8,093 (Proteksi maksimum dan 12,989 (Proteksi maksimum). Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa ekstrak etanol daun kopi robusta memiliki aktifitas tabir surya, dimana peningkatan aktifitas tabir surya berbanding lurus dengan kenaikan konsentrasi ekstrak. Daun kopi robusta berpotensi untuk dikembangkan menjadi sediaan tabir surya
PENINGKATAN KAPASITAS PENGETAHUAN SWAMEDIKASI PENGURUS LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK DI KOTA BENGKULU Zamharira Muslim; Avrilya Iqoranny Iqoranny Susilo; Nadia Pudiarifanti; Resva Meinisasti; Krisyanella Krisyanella; Heti Rais Khasanah; Dira Irnameria
Media Karya Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v6i2.44731

Abstract

Child Welfare Institution (CWI) managers often provide self-treatment or self-medication when foster children experience mild symptoms of illness. In its implementation, self-medication often results in inaccuracies. For this reason, it is necessary to increase the self-medication knowledge capacity of CWI managers in Bengkulu City. The aim of this activity is to increase knowledge about self-medication by CWI managers. This activity provides knowledge about how to manage medicines properly and correctly. The training was given using the Active Human Learning Method which was attended by 30 people. Based on the pretest results, the average score was 5.73, while the posttest results showed an increase in the average score to 7.27 and was tested by an independent t-test (p=0.000). Increasing this knowledge is important in supporting rational drug use programs. Keywords: Child Welfare Institutions, knowledge, self-medication.