Wahyudi Budi Pramono, Wahyudi Budi
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK MELALUI ANALISIS ARC FLASH DI PENYULANG BEKASAP 6 PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI Pramono, Wahyudi Budi; Susanti, Lestari Indah; Warindi, Warindi
Prosiding SNATIF 2016: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sistem proteksi merupakan suatu sistem pengaman terhadap peralatan listrik. jika terjadi gangguan. Salah satu bahaya listrik adalah arc flash. Arc flash merupakan ledakan panas, gas panas, dan logam cair yang diakibatkan oleh short circuit (arus pendek) pada peralatan. Studi short circuit diperlukan dalam analisis peristiwa arc flash. Tujuan dari analisis ini untuk menentukan insiden energi yang berpotensi terjadi selama peristiwa arc flash serta lama waktu terjadinya. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0. pada semua bus di Penyulang Bekasap 6 PT Chevron Pacific Indonesia. Simulasi diawali dengan studi hubung singkat tiga fasa dan hubung singkat saluran ke ground dengan tujuan mengetahui besarnya arus gangguan pada setiap bus. Nilai arus ini digunakan untuk menentukan potensi besarnya tingkat bahaya dari arc flash. Tingkat bahaya arc flash dikategorikan dalam skala 0-4. Nilai kategori bahayanya akan dapat ditentukan alat perlindugan diri dalam bekerja dan label peringatan bahaya arc flash agar dapat menghindari resiko kecelakaan bagi pekerja. Hasil simulasi dan perhitungan energi arc flash maka didapatkan semua bus tidak ada yang masuk dalam kategori 4. Energi arc flash terbesar terjadi di bus 4 dan bus 5 sehingga kedua bus tersebut masuk dalam kategori 3.Potensi besarnya energi arc flash dipengaruhi oleh durasi waktu terjadinya arc flash dan besarnya arus gangguan, sehingga dengan kategori tersebut dapat ditentukan standar alat pelindung diri pekerja dan label arc flash. Kata kunci: alat perlindungan diri, arc flash, Etap, label bahaya arc flash, short circuit.
SISTEM PENGATURAN PENCAHAYAAN PADA RUANG KULIAH UNTUK MENDUKUNG PROGRAM HEMAT ENERGI BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK Wilyanto, Wilyanto; Firdaus, Firdaus; Pramono, Wahyudi Budi; Nurcahyani, ida
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 1)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKonsumsi listrik Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu institusi yang cukup banyak mengonsumsi energi listrik adalah kampus, terutama untuk kebutuhan penerangan dan pendingin ruangan. Salah satu upaya penghematan listrik adalah dengan melakukan pengaturan konsumsi energi listrik menggunakan teknologi. Pada penelitian ini, akan dibuat prototype sistem yang dapat mengontrol intensitas cahaya pada ruangan sesuai dengan kondisi ruangan sehingga bisa menghemat konsumsi listrik. Dalam pengujian didapat LDR memiliki nilai keluaran 1,4 V ketika kondisi gelap dan 2,2 V ketika kondisi terang. Perubahan intensitas cahaya lampu dikendalikan berdasar nilai yang diperoleh dari sensor cahaya (LDR) dengan menggunakan mikrokontroler. Datanya dikirimkan secara nirkabel melalui Xbee-proS2B menggunakan standar komunikasi zigbee. Kata kunci: LDR, hemat listrik, pengaturan cahaya, wireless sensor network, zigbee
PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH Pramono, Wahyudi Budi; -, Warindi; Hidayat, Achmad
Prosiding SNATIF 2015: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakEnergi listrik adalah salah satu energi yang dihasilkan dari hasil konversi berbagai jenisenergi primer, salah satunya adalah energi angin. Potensi energi angin selalu tersediawalaupun kecepatannya rendah. Kecepatan angin yang rendah tersebut harus dikonversikanmenjadi energi listrik dengan generator yang sesuai dengan karakteristik kecepatan anginnya.Penelitian ini akan merancang dan membuat sebuah mini generator dengan daya keluaran 200W yang mampu bekerja pada karakteristik angin kecepatan rendah. Mini generator iniberjenis radial fluks magnet permanen dengan menggunakan magnet Neodymium N50,dirancang pada kecepatan 500 rpm dengan daya yang dihasilkan sebesar 200 Wattpada tegangan 50 V dan frekuensi 50 Hz. Hasil pengujian mini generator ini saat berbebanpada kecepatan 495 rpm dihasikan nilai tegangan antar saluran sebesar 48,86 V, arus saluran2,09 A, daya 177,56 VA dengan faktor daya 0,87 lagging atau 154,57 watt dan efisiensi85,97%. Generator dapat bekerja dengan baik pada karakteristik angin yang berubah-ubahsehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu komponen pembangkit listrik tenaga bayu(angin)Kata kunci: generator,rancang bangun,tenaga angin
PERANCANGAN MOTOR LISTRIK BLDC 10 KW UNTUK SEPEDA MOTOR LISTRIK Pramono, Wahyudi Budi; Pratama, Habib Putra; Warindi, Warindi
Prosiding SNATIF 2016: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kendaraan bermotor roda dua merupakan moda transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Saat ini, kendaraan bermotor menggunakan mesin dengan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi. Salah satu solusi untuk mengurangi konsumsi BBM adalah dengan menggunakan moda transportasi berbasis listrik. Oleh karena itu perlu dirancang salah satu moda trasnportasi berupa sepeda motor listrik. Motor listrik BLDC memiliki komponen utama yaitu stator dan rotor. Perancangan komponen utama motor BLDC meliputi perancangan stator dan rotor dengan menggunakan bantuan perhitungan manual dan software solidworks. Spesifikasi awal dari motor telah ditentukan untuk daya 10 kW dan frekuensi tegangan input 50 Hz dan kecepatan putar 1500 rpm serta jenis magnet yang digunakan adalah neodymium N52. Hasil perancangan diperoleh jumlah kumparan di stator sebanyak 6 kumparan, 24,192 lilitan per fasa dan jumlah fasa 3 fasa. Dimensi fisik stator berupa susunan plat setebal 84 mm, tersusun dari plat setebal 2 mm per plat. Lilitan stator memiliki tebal 94 mm. Besar arus yang akan mengalir di lilitan stator sebesar 60,14 A. dimensi akhir motor memiliki lebar 144 mm dan diameter luar 230 mm. Model motor listrik BLDC HUB ini dapat disesuaikan dengan bentuk tromol motor dengan diameter roda 18 inci. Kata kunci: brushless DC motor HUB,, medan magnet, perancangan, solidworks.
SISTEM PENGATURAN PENCAHAYAAN PADA RUANG KULIAH UNTUK MENDUKUNG PROGRAM HEMAT ENERGI BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK Wilyanto, Wilyanto; Firdaus, Firdaus; Pramono, Wahyudi Budi; Nurcahyani, ida
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 1)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKonsumsi listrik Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu institusi yang cukup banyak mengonsumsi energi listrik adalah kampus, terutama untuk kebutuhan penerangan dan pendingin ruangan. Salah satu upaya penghematan listrik adalah dengan melakukan pengaturan konsumsi energi listrik menggunakan teknologi. Pada penelitian ini, akan dibuat prototype sistem yang dapat mengontrol intensitas cahaya pada ruangan sesuai dengan kondisi ruangan sehingga bisa menghemat konsumsi listrik. Dalam pengujian didapat LDR memiliki nilai keluaran 1,4 V ketika kondisi gelap dan 2,2 V ketika kondisi terang. Perubahan intensitas cahaya lampu dikendalikan berdasar nilai yang diperoleh dari sensor cahaya (LDR) dengan menggunakan mikrokontroler. Datanya dikirimkan secara nirkabel melalui Xbee-proS2B menggunakan standar komunikasi zigbee. Kata kunci: LDR, hemat listrik, pengaturan cahaya, wireless sensor network, zigbee
PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH Pramono, Wahyudi Budi; -, Warindi; Hidayat, Achmad
Prosiding SNATIF 2015: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakEnergi listrik adalah salah satu energi yang dihasilkan dari hasil konversi berbagai jenisenergi primer, salah satunya adalah energi angin. Potensi energi angin selalu tersediawalaupun kecepatannya rendah. Kecepatan angin yang rendah tersebut harus dikonversikanmenjadi energi listrik dengan generator yang sesuai dengan karakteristik kecepatan anginnya.Penelitian ini akan merancang dan membuat sebuah mini generator dengan daya keluaran 200W yang mampu bekerja pada karakteristik angin kecepatan rendah. Mini generator iniberjenis radial fluks magnet permanen dengan menggunakan magnet Neodymium N50,dirancang pada kecepatan 500 rpm dengan daya yang dihasilkan sebesar 200 Wattpada tegangan 50 V dan frekuensi 50 Hz. Hasil pengujian mini generator ini saat berbebanpada kecepatan 495 rpm dihasikan nilai tegangan antar saluran sebesar 48,86 V, arus saluran2,09 A, daya 177,56 VA dengan faktor daya 0,87 lagging atau 154,57 watt dan efisiensi85,97%. Generator dapat bekerja dengan baik pada karakteristik angin yang berubah-ubahsehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu komponen pembangkit listrik tenaga bayu(angin)Kata kunci: generator,rancang bangun,tenaga angin
PERANCANGAN GROUNDING UNTUK LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI DI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Wahyudi Budi Pramono; Suyamto Suyamto; Dimas Satriyo Prabowo
Teknoin Vol. 22 No. 2 (2016)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol22.iss2.art9

Abstract

Grounding is used as a protection equipment so as to prevent damage and protection for laboratory users. In designing the grounding must consider the economic aspect and simplicity. Viewed from the side economics and simplicity grounding rods forms that will be used in the design of grounding are multiple ground rods. Because the design is simple but can be obtained low resistance values. This grounding design used two wells which have different parameters, and the resulting R1 = 0.892 Ohm and R2 = 1.5414 Ohm. Because the first well has a smaller resistance value, it will be more effective and efficient when the final draft of grounding used two wells which have the same parameters as the first well, which then shunt connected that the smaller the resistance value amounting to 0.446 Ohm. In the design of the two wells used eight rod electrodes with a diameter of 16 mm and a length of each rod 1 meter. The resulting resistance value is very good to use as the installation of grounding in High Voltage Engineering Laboratory. To obtain a low resistance value is influenced by many factors, such as soil resistivity, a long electrode, the electrode fingers and multiplication factor.
PERANCANGAN MOTOR LISTRIK BLDC 10 KW UNTUK SEPEDA MOTOR LISTRIK Wahyudi Budi Pramono; Habib Putra Pratama; Warindi Warindi
Prosiding SNATIF 2016: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kendaraan bermotor roda dua merupakan moda transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Saat ini, kendaraan bermotor menggunakan mesin dengan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi. Salah satu solusi untuk mengurangi konsumsi BBM adalah dengan menggunakan moda transportasi berbasis listrik. Oleh karena itu perlu dirancang salah satu moda trasnportasi berupa sepeda motor listrik. Motor listrik BLDC memiliki komponen utama yaitu stator dan rotor. Perancangan komponen utama motor BLDC meliputi perancangan stator dan rotor dengan menggunakan bantuan perhitungan manual dan software solidworks. Spesifikasi awal dari motor telah ditentukan untuk daya 10 kW dan frekuensi tegangan input 50 Hz dan kecepatan putar 1500 rpm serta jenis magnet yang digunakan adalah neodymium N52. Hasil perancangan diperoleh jumlah kumparan di stator sebanyak 6 kumparan, 24,192 lilitan per fasa dan jumlah fasa 3 fasa. Dimensi fisik stator berupa susunan plat setebal 84 mm, tersusun dari plat setebal 2 mm per plat. Lilitan stator memiliki tebal 94 mm. Besar arus yang akan mengalir di lilitan stator sebesar 60,14 A. dimensi akhir motor memiliki lebar 144 mm dan diameter luar 230 mm. Model motor listrik BLDC HUB ini dapat disesuaikan dengan bentuk tromol motor dengan diameter roda 18 inci. Kata kunci: brushless DC motor HUB,, medan magnet, perancangan, solidworks.
IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK MELALUI ANALISIS ARC FLASH DI PENYULANG BEKASAP 6 PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI Wahyudi Budi Pramono; Lestari Indah Susanti; Warindi Warindi
Prosiding SNATIF 2016: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sistem proteksi merupakan suatu sistem pengaman terhadap peralatan listrik. jika terjadi gangguan. Salah satu bahaya listrik adalah arc flash. Arc flash merupakan ledakan panas, gas panas, dan logam cair yang diakibatkan oleh short circuit (arus pendek) pada peralatan. Studi short circuit diperlukan dalam analisis peristiwa arc flash. Tujuan dari analisis ini untuk menentukan insiden energi yang berpotensi terjadi selama peristiwa arc flash serta lama waktu terjadinya. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0. pada semua bus di Penyulang Bekasap 6 PT Chevron Pacific Indonesia. Simulasi diawali dengan studi hubung singkat tiga fasa dan hubung singkat saluran ke ground dengan tujuan mengetahui besarnya arus gangguan pada setiap bus. Nilai arus ini digunakan untuk menentukan potensi besarnya tingkat bahaya dari arc flash. Tingkat bahaya arc flash dikategorikan dalam skala 0-4. Nilai kategori bahayanya akan dapat ditentukan alat perlindugan diri dalam bekerja dan label peringatan bahaya arc flash agar dapat menghindari resiko kecelakaan bagi pekerja. Hasil simulasi dan perhitungan energi arc flash maka didapatkan semua bus tidak ada yang masuk dalam kategori 4. Energi arc flash terbesar terjadi di bus 4 dan bus 5 sehingga kedua bus tersebut masuk dalam kategori 3.Potensi besarnya energi arc flash dipengaruhi oleh durasi waktu terjadinya arc flash dan besarnya arus gangguan, sehingga dengan kategori tersebut dapat ditentukan standar alat pelindung diri pekerja dan label arc flash. Kata kunci: alat perlindungan diri, arc flash, Etap, label bahaya arc flash, short circuit.