Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENINGKATAN RAGAM GENETIK ANGGREK Dendrobium spp MELAUI HIBRIDISASI UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN ANGGREK DI INDONESIA Hartati, Sri; Budiyono, Agus; Cahyono, Ongko
Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Vol 29, No 2 (2014)
Publisher : Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbaikan genetik melalui persilangan interspesifik antara tetua terpilih anggrek Dendrobium spp diarahkan untuk meningkatkan mutu genetik dan nilai ekonomi anggrek alam dipasaran. Anggrek Dendrobium adalah salah satu genus anggrek yang banyak diminati. Upaya peningkatan mutu genetik anggrek memiliki kendala pada teknik penyilangan dan perbanyakan biji hasil hibridisasi/persilangan. Penelitian bertujuan untuk: (1) mendapatkan teknik penyilangan yang dapat menghasilkan biji dengan tingkat fertilitas tinggi dan (2) mendapatkan anggrek hibrida baru yang memiliki keunggulan-keunggulan karakter. Penelitian dilakukan di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebon Raya LIPI Bogor. Persilangan dilakukan pada 4 sampai 6 individu yang berbunga. Persilangan dilakukan dengan cara menyilangkan tetua terpilih sebagai tetua jantan atau betina Pollinia ditransfer dari anther ke stigma dengan menggunakan tusuk gigi steril, dengan metode (i) crossing , (ii) Resiprocal.Pengamatan dilakukan terhadap karakter induk yang digunakan, waktu persilangan sampai dengan panen buah, dan lama berkecambah. Dari penelitian dihasilkan 4 seri silangan secara resiprok sampai perkecambahan yaitu ♀ Dendrobium mirbelianum x ♂ Dendrobium liniale, ♀ Dendrobium liniale x ♂ Dendrobium mirbelianum, ♀ Dendrobium liniale x Dendrobium bigibbum, ♀ Dendrobium bigibbum x ♂ Dendrobium liniale. Persentase keberhasilan semua persilangan dan resiproknya adalah 100% kecuali persilangan ♀ D.lineale x ♂D. tobaense dan resiproknya tingkat keberhasilannya 0%. Waktu terbentuk buah 3-9 hari, masaknya biji bervariasi antara 81-123 hari dan lama terbentuk protokorm bervariasi 15-36 hari.
PENGARUH NAA DAN BAP TERHADAP PERTUMBUHAN SUBKULTUR ANGGREK HASIL PERSILANGAN Dendrobium biggibum X Dendrobium liniale Hartati, Sri; Budiyono, Agus; Cahyono, Ongko
Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture Vol 31, No 1 (2016): March
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.782 KB) | DOI: 10.20961/carakatani.v31i1.11938

Abstract

Indonesia has a high diversity of species of orchids. One of them is the Dendrobium orchid. Orchid seeds do not have endosperm should be grown in a medium that has enough nutrients. Orchid propagation in vitro is strongly influenced by the composition of the medium used. Research through experiments aimed at studying the effect of NAA, BAP, NAA and BAP combination of the subculture plantlets growth of  hybrids orchid Dendrobium biggibum X liniale in Vacin Went media. Research conducted at the Laboratory of Tissue Culture Center for Plant Conservation Bogor Botanical Gardens. The experimental design used was completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor was the concentration of Naphthalene Acetic Acid /NAA ( 0 ppm, 1 ppm, 3 ppm and 5 ppm). The second factor  was the type media of Benzyl Amino Purine /BAP ( 0 ppm, 1 ppm, 3 ppm and 5 ppm). Each treatment was replicated eight times. Analysis of the data by F test level 5% and if there is a significant difference continued with Duncan Multiple (Duncan's Multiple Range Test) level of 5%. The result showed that the addition  of NAA 3 ppm as much as 4,96 cm  and BAP 3 ppm as much as 4,41 cm  give a significant effect on the increase of high plantlets and  so NAA 3 ppm as much as 5,76 cm  effect  on  roots length , but did not significantly effect the number of leaves and roots.
PENINGKATAN RAGAM GENETIK ANGGREK Dendrobium spp MELAUI HIBRIDISASI UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN ANGGREK DI INDONESIA Hartati, Sri; Budiyono, Agus; Cahyono, Ongko
Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture Vol 29, No 2 (2014): October
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.927 KB) | DOI: 10.20961/carakatani.v29i2.13394

Abstract

Perbaikan genetik melalui persilangan interspesifik antara tetua terpilih anggrek Dendrobium spp diarahkan untuk meningkatkan mutu genetik dan nilai ekonomi anggrek alam dipasaran. Anggrek Dendrobium adalah salah satu genus anggrek yang banyak diminati. Upaya peningkatan mutu genetik anggrek memiliki kendala pada teknik penyilangan dan perbanyakan biji hasil hibridisasi/persilangan. Penelitian bertujuan untuk: (1) mendapatkan teknik penyilangan yang dapat menghasilkan biji dengan tingkat fertilitas tinggi dan (2) mendapatkan anggrek hibrida baru yang memiliki keunggulankeunggulan karakter. Penelitian dilakukan di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebon Raya LIPI Bogor. Persilangan dilakukan pada 4 sampai 6 individu yang berbunga. Persilangan dilakukan dengan cara menyilangkan tetua terpilih sebagai tetua jantan atau betina Pollinia ditransfer dari anther ke stigma dengan menggunakan tusuk gigi steril, dengan metode (i) crossing , (ii) Resiprocal.Pengamatan dilakukan terhadap karakter induk yang digunakan, waktu persilangan sampai dengan panen buah, dan lama berkecambah. Dari penelitian dihasilkan 4 seri silangan secara resiprok sampai perkecambahan yaitu ♀ Dendrobium mirbelianum x ♂ Dendrobium liniale, ♀ Dendrobium liniale x ♂ Dendrobium mirbelianum, ♀ Dendrobium liniale x Dendrobium bigibbum, ♀ Dendrobium bigibbum x ♂ Dendrobium liniale. Persentase keberhasilan semua persilangan dan resiproknya adalah 100% kecuali persilangan ♀ D.lineale x ♂D. tobaense dan resiproknya tingkat keberhasilannya 0%. Waktu terbentuk buah 3-9 hari, masaknya biji bervariasi antara 81-123 hari dan lama terbentuk protokorm bervariasi 15- 36 hari.
Bimbingan Bertanam Bawang Putih Dalam Polibag Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Keluarga Di Saat Pandemi Corona Daryanti; Agus Budiyono; R. Soelistijono; Sapto Priyadi; Achmad Fatchul Aziez
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 01 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v1i01.1287

Abstract

Bawang putih banyak dibutuhkan masyarakat di Indonesia. Kebutuhan bawang putih tinggi tetapi produksi dalam negeri tidak mencukupi sehingga selalu impor. Harga bawang putih di pasaran di saat-saat tertentu melonjak tinggi. Untuk itu perlu upaya meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bawang putih dengan cara menanam sendiri bawang putih di halaman rumah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan penyuluhan dan pelatihan bertanam bawang putih dalam polibag. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Sorogenen, Kelurahan Jagalan, Surakarta pada bulan Mei – Agustus 2020. Peserta terdiri dari ibu-ibu pengurus Pokja III PKK Kelurahan Jagalan. Materi penyuluhan tentang mengenal tanaman bawang putih, manfaat bawang putih bagi kesehatan dan teori tentang cara bertanam bawang putih dalam polibag. Kegiatan praktek meliputi cara penyiapan media, cara memilih bibit yang baik, cara menanam, pemeliharaan dan panen. Kepada peserta diberikan paket berupa bahan media tanam, polibag, sprayer, benih bawang putih varietas Lumbu Putih (varietas dataran rendah) untuk ditanam di rumah masing-masing. Tim pengabdian melakukan monitoring perkembangan tanaman peserta. Dari hasil kegiatan ini disimpulkan : ada peningkatan pengetahuan peserta tentang bawang putih dan manfaatnya untuk kesehatan, peserta bisa melakukan penyiapan media, penanaman, pemeliharaan dengan benar. Ibu-ibu mampu bertanam bawang putih dalam polibag di rumah masing-masing dengan baik. Umbi bawang putih hasil panen para peserta berukuran kecil (diameter umbi 1-2 cm) tidak membentuk siung atau berupa bawang tunggal tetapi mempunyai aroma yang lebih tajam dibanding bawang impor.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR PLUS (POC PLUS) Haryuni; Ratih. D Kartikasari; Agus Budiyono; Dwi Susilo Utami; Kusriani Prasetyowati
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 02 (2021): Juli 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v1i02.1456

Abstract

Sumber daya alam yang melimpah baik dari tanaman maupun dari hewan dapat digunakan secara maksimal untuk kegiatan pertanian sehingga meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Ternak sapi merupakan salah satu hewan yang menghasilkan limbah baik padat maupun cair. Tujuan umum kegiatan pengabdian yaitu memanfaatkan limbah ternak cair secara maksimal, target khusus yang ingin dicapai adalah dapat memanfaatkan limbah ternak khususnya urin sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair (POC) yang ramah lingkungan. Program ini juga bertujuan untuk bisa memanfaatkan dan mengurangi polusi yang disebabkan oleh kotoran ternak. Sedangkan metode yang digunakan dalam pengabdian pada masyatarakat ini adalah simulasi dan demonstrasi, sedangkan kelompok sasaran adalah petani ternak bertempat di Desa Kwangsan Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. Pelaksanaan pendampingan pembuatan POC berjalan lancar, mudah dilakukan secara mandiri melalui demonstrasi. Hasil pengabdian masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman memanfaatkan limbah ternak sebagai bahan baku pukuk organik yang ramah lingkungan
BIMBINGAN BAGI IBU-IBU UNTUK MENGENAL MANFAAT JAMUR KONSUMSI DAN ANEKA VARIASI PENGOLAHANNYA Daryanti; Tyas Soemarah KD; Endang Suprapti; Agus Budiyono; Teguh Supriyadi; R. Soelistijono
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 01 (2022): Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.286 KB) | DOI: 10.36728/ganesha.v2i01.1765

Abstract

Bahan pangan berupa jamur atau yang disebut jamur konsumsi (jamur tiram, jamur kuping, jamur merang, dll.) sudah banyak dikenal masyarakat di Indonesia. Sebagai bahan pangan, jamur mempunyai keistimewaan yaitu kaya nutrisi, kaya serat, mengandung senyawa-senyawa yang berkhasiat untuk menangkal penyakit dan harganya cukup murah. Masyarakat umumnya mengenal jamur sebagai bahan makanan yang rasanya enak, bertekstur kenyal seperti daging tetapi banyak warga masyarakat yang belum mengetahui manfaat jamur bagi kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan untuk memberikan pemahaman tentang manfaat jamur bagi kesehatan dan cara pengolahan jamur yang bervariasi untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi jamur.Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan: 1. Memberikan pemahaman kepada ibu-ibu tentang manfaat jamur konsumsi untuk kesehatan dan khasiat senyawa dalam jamur untuk melawan penyakit, 2. Memberikan bimbingan aneka variasi pengolahan jamur. Kegiatan telah dilaksanakan di Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada bulan Desember 2021– Januari 2022. Kegiatan pengabdian diikuti oleh 50 orang ibu-ibu kader PKK Desa Triyagan. Materi pengabdian dapat diterima dengan baik dan menambah wawasan ibu-ibu tentang manfaat jamur dan cara pengolahannya. Aneka variasi olahan jamur yang diperkenalkan dalam kegiatan ini yaitu jamur krispi, sate jamur, sosis isi jamur dan bumbu kaldu bubuk jamur.
STUDI EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI ANGGREK ALAM SECARA MORFOLOGI DALAM RANGKA PELESTARIAN PLASMA NUTFAH SRI HARTATI; AGUS BUDIYONO; Ongko Cahyono
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 14 No. 1 (2014): JURNAL AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v14i1.347

Abstract

Morphological characters orchid species (natural) is very important to learn in order to support successful breeding orchids. Orchids of this species plays an important role as a parent crosses. The purpose of this study was to determine the morphological characteristics of orchid species and genetic diversity of natural orchids in Indonesia.Pelaksanaan some research done in the Faculty of Agriculture exsitu UTP Surakarta from May 2012 until November 2012 Rangcangan design used was Randomized Complete Block with three replications. Accession number consists of 12 orchid species, accession assumed as treatments and replications assumed as a group. Morphological characterization using a scoring guide Characterization of Ornamental Plants by Orchid. Cluster analysis performed by the program NTSYSpc version 2.02i with UPGMA method SimQual function. Dendrogram based on the similarity of 39% obtained by the two groups, the first group consists of Dendrobium liniale, Calanthe triplicate, crumenatum Dendrobium, Eria javanica, spathoglotis plicata, and Acriopsis javanica. The second group consisted of Cymbidium bicolor, Rhynchontylis retusa blume, Vanda tricolor var Suavis, Vanda tricolor var tri color and Vanda Limbata.
PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata, Sturt) Acep Khatin Nuryadin; ENDANG SUPRAPTI; AGUS BUDIYONO
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 16 No. 2 (2016): JURNAL AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v16i2.551

Abstract

The Research is proposed to determine the effect of planting time and dose fertilizer NPK on the growth and yield of seet corn. The research started from July – September 2011, in Village Slatri, Larangan, Brebes Central Java, with altitude 25 m above sea level, alluvial soil type. The research was used factorial in Randomized completely block design (RCBD) with 9 combinations and 3 replications. The treatment is J1P1; Planting time 70 x 20 cm with a dose of 100 kg NPK / ha, J1P2; Planting time 70 x 20 cm with a dose of NPK fertilizer 200 kg / ha, J1P3; Planting time 70 x 20 cm with a dose of NPK fertilizer 300 kg / ha, J2P1; Planting time 70 x 30 cm with a dose of NPK fertilizer 100 kg / ha, J2P2; Planting time 70 x 30 cm with a dose of NPK fertilizer 200 kg / ha, J2P3; Planting time 70 x 40 cm with a dose of NPK fertilizer 300 kg / ha, J3P1; Planting time 70 x 40 cm with a dose of NPK fertilizer 100 kg / ha, J3P2; Planting time 70 x 40 cm with a dose of NPK fertilizer 200 kg / ha, J3P3; Planting time 70 x 40 cm with a dose of fertilizer 300 kg NPK / ha. The results showed that the Planting time of 70 x 40 cm and the use of NPK fertilizer gave the best growth compared with other treatments.
PENGARUH KONSENTRASI P. polymyxa DAN DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT BLAS (Pyricularia oryzea) PADA TANAMAN PADI (Oryza sativaL.) Endang Suprapti; Agus Budiyono; Tanto Harto
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 18 No. 1 (2018): JURNAL AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v18i1.651

Abstract

Rice is the main food crop commodity in Indonesia. However, in the process of cultivation there are obstacles that can reduce the level of productivity. One of the obstacles is the presence of pest attack one of them attacks blas disease (Pyricularia oryza). One of the causes is excessive nitrogen fertilization. One of the factors that can suppress the development of this disease is by application of P. polymyxa. This is the underlying title of this study. This study aims to determine the effect of P. polymyxa concentration and dose of nitrogen fertilizer on the intensity of blast disease (Pyricularia oryzea) in rice plants (Oryza sativa L.). This research was conducted in February - June 2017, where research Kebumen, Banyubiru, Semarang at altitude of place 478 m. The method used in this research is factorial method with RAKL pattern consists of 2 treatment factors and 3 repetitions. The first factor is the concentration of P. polymyxa (P) consisting of 4 levels ie concentration 0, 5, 10 and 15 cc / liter (P0, P1, P2 and P3) and the second factor is the dosage of nitrogen fertilizer (N) ie dose 45, 90 and 135 kg / ha (K0, K1, K2 and K3). The results showed that interaction between P. polymyxa concentration and nitrogen dose gave a very real effect on the intensity parameter of leaf blast attack and number of tillers but gave a real effect on the intensity parameter of neck blast attack, plant height, number of grain of hollow per panicle, and per hectare, number of permedional grains, wet stalks, dry stover, productive shoots, panicle length, number of grains per panicle and weight per 1000 seeds. The best treatment in the study of the effect of P. polymyxa concentration and the dose of nitrogen fertilizer on the intensity of blast disease (Pyricularia oryzea) in rice plants (Oryza sativa L.) was P2N2 (P. polymyxa 10 cc / liter with nitrogen dose of 90 kg / ha) .
PENINGKATAN KUALITAS SEMANGKA DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH GIBERELIN ACHMAD FATCHUL AZIEZ; AGUS BUDIYONO; ADI PRASETYO
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 18 No. 2 (2018): JURNAL AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v18i2.762

Abstract

The aim of this research is to know the effect of giberelin on the quality of watermelon fruit, fruit weight, fruit diameter, fruit flesh diameter, and number of seeds per fruit. The research conducted in March to June 2018, in Donoyudan village, Kalijambe district, Sragen regency. This study used a factorial method with the basic design of a Completely Randomized Block Design consisting of two treatments and three replications: 1 Gibberellin concentration: G0 = 0 ml / l water, G1 = 5 ml / l water, G2 = 10 ml / l water, G3 = 15 ml / l water, G4 = ml / l water, 2. Application Time: F1 = 07.00 - 08.00, F2 = 16.00 - 17.00. The results showed that the highest watermelon weight was obtained by giving 5 ml / l of gibberellin which was applied in the morning and lowest with no gibberellin application.