Eni Endaryati
Fakultas Studi Vokasi, Program Studi D4 Komputerisasi Akuntansi Universitas STEKOM

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN GREEN MANAGEMENT SYSTEM DAN GREEN ACCOUNTING PASCA COVID-19 DI INDONESIA Vivi Kumalasari Subroto; Eni Endaryati
JUMBIWIRA : Jurnal Manajemen Bisnis Kewirausahaan Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Manajemen Bisnis Kewirausahaan
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.208 KB) | DOI: 10.56910/jumbiwira.v1i1.26

Abstract

Artikel ini akan membahas bagaimana menerapkan konsep sistem manajemen hijau dan akuntansi hijau pasca Covid-19 di Indonesia. Pandemi Covid-19 yang terjadi menyebabkan perusahaan harus menekan sejumlah biaya agar laba tetap stabil, pasca Covid-19 masih banyak perusahaan dan sektor usaha lain yang berjuang untuk bangkit. Di sisi lain, perusahaan dituntut untuk terus menerapkan sistem manajemen hijau dan akuntansi hijau sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Sistem manajemen hijau direncanakan oleh perusahaan untuk mengelola lingkungan dalam rangka mencegah atau mengurangi dampak negatif perusahaan terhadap lingkungan, merencanakan penggunaan sumber daya dari lingkungan sekitar, baik fisik maupun sosial yang dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan. dan menghitung cara untuk memproses dan memelihara sumber daya agar dapat terus digunakan. digunakan di masa depan. Sedangkan green accounting dikenal sebagai sistem akuntansi yang terkait dengan akuntansi biaya lingkungan dan Program Penilaian Kinerja Usaha atau yang disebut PROPER. Program ini dirancang untuk mendorong kepatuhan pengelolaan lingkungan di antara perusahaan melalui informasi pemeringkatan, yang dilakukan melalui berbagai kegiatan dengan tujuan mendorong perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik untuk mengadopsi produksi bersih. Sebelum adanya pandemi Covid-19, Green Action Program merupakan aksi nyata KFC dalam membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan tanah air. Dengan mengusung slogan “We Care” aksi peduli ini diwujudkan melalui tiga tema utama yaitu We Care Organic, We Care Green dan We Care Eco Friendly. Perubahan yang dilakukan KFC pasca Covid-19 yaitu pada tahun 2021 dan tahun-tahun sebelumnya KFC belum menjumlahkan biaya yang dikeluarkan untuk lingkungan dan pada tahun 2022 KFC mulai melakukan monitoring biaya lingkungan untuk dijadikan dasar pengalokasian dana untuk tahun yang akan datang dan mulai menggunakan panel surya di berbagai outlet. Aspek Life Cycle Assessment (LCA), Eco-innovation, dan social innovation merupakan aspek baru dari penilaian PROPER. Dalam kurun waktu 2 tahun (2020-2021), terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang masuk dalam kategori emas menurut penilaian PROPER. Pelaksanaan PROPER tahun 2020-2021 juga mencatat pencapaian penghematan biaya, melalui upaya efisiensi air dan energi, pengurangan beban emisi dan polusi, serta pengurangan limbah, baik B3 maupun non-B3, dan lain-lain. Kemudian menurut penelitian Sari (2022) terdapat perbedaan penerapan green accounting sebelum dan sesudah penetapan virus Covid-19 sebagai bencana nasional. Keberadaan perusahaan tidak hanya menjawab tantangan persaingan global dengan strategi yang tepat tetapi juga sekaligus menjawab tantangan lingkungan.