Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PALEOSTRESS SISTEM SESAR BARIBIS - SEGMEN SESAR BREBES BERDASARKAN DATA SESAR SKALA SINGKAPAN Ramadhan Adhitama
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 1, NOMOR 2, AGUSTUS 2020
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3221.535 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v1i02.7680

Abstract

Gempabumi di Pulau Jawa Indonesia merupakan fenomena yang sudah dimaklumi terjadi, dikarenakan lokasi geografis yang berdekatan dengan jalur subduksi Asia Tenggara – Hindia Australia. Namun kontribusi struktur geologi bukan hanya berasal dari mega-thrust hasil dari subduksi saja, melainkan struktur sesar yang berada di Pulau Jawa juga menimbulkan beberapa event gempabumi yang signifikan dan bencana yang besar.Gempabumi dangkal (hiposenter gempa lebih dangkal dari 70 km) di Pulau Jawa sangat dipengaruhi dari struktur sesar di kerak bumi yang sesar tersebut dapat dilihat bahkan di permukaan bumi melalui DEM (digital elevation model) maupun skala singkapan. Sesar-sesar ini didominasi oleh sesar naik berupa sabuk lipatan dan sesar anjak (fold and thrust belt / FTB): Sesar Baribis dan Sesar Kendeng; juga sesar – sesar mendatar, seperti: Sesar Cimandiri dan Sesar Opak.Sesar Baribis seringkali digambarkan berupa sesar dengan arah strike barat timur, yang memanjang dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Interpretasi Sesar Baribis menjadi satu sesar besar yang meneruskan sesar tersebut hingga tersambung dengan back thrust yang ada di utara Pulau Lombok. Interpretasi seperti ini dirasa kurang tepat dalam penggambaran sesar detail, dikarenakan banyaknya partisi Sesar Baribis yang terlihat pada keadaan geologi permukaan. Serta dengan simplifikasi seperti ini akan menimbulkan analogi potensi gempa yang keliru dalam estimasi magnitudo gempabumi.Analisis Paleostress menggunakan data sesar skala singkapan (1~6 meter) dengan mengukur kedudukan dari sesar dengan arah kinematika yang diambil dari parameter pergerakan berupa slickenside maupun offset perlapisan yang diamati di lapangan. Kemudian data di analisis menggunakan metode sumbu kinematik (Marrett dan Allmendinger, 1990) lalu data diproses menggunakan peranti lunak Faultkin 8.07. Hasil analisis paleostress Segmen Brebes Sesar Baribis berdasarkan data sesar skala singkapan yaitu: sumbu P (s1) terfokus di arah Utara-Selatan mengikuti deformasi orthogonal subduksi Jawa, dan sumbu T (s3) memiliki 2 arah yaitu barat-timur akibat dari sistem sesar geser mengiri dengan jurus timurlaut-baratdaya, dan pada sumbu vertikal akibat dari sistem sesar naik Baribis. 
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS REKAHAN DENGAN STRUKTUR GEOLOGI DAERAH CIPANAS, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN Evan Reystephen Sammuel; Fajar Hendrasto; Ramadhan Adhitama
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 1, NOMOR 2, AGUSTUS 2020
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2491.524 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v1i02.7694

Abstract

Keterdapatan suatu segmen sesar memiliki kaitan dengan jumlah rekahan yang terbentuk pada zona sesar tersebut. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut hubungan dari intensitas kekar terhadap keberadaan struktur geologi. Daerah penelitian memiliki lokasi didaerah Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Daerah penelitian dipilih karena adanya interpretasi keberadaan struktur geologi berdasarkan peta geologi regional lembar Leuwidamar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan intensitas rekahan dengan kehadiran daripada struktur geologi yang berperan pada lokasi penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan pemetaan geologi dan pengukuran kekar di lapangan dengan menggunakan metode scanline linear yang mana didukung dengan bantuan data intensitas kelurusan melalui citra satelit. Pengolahan data struktur geologi dibantu dengan metode strereografi untuk mengetahui jenis sesar yang berperan pada daerah penelitian. Dimana hubungan diketahui bahwa intensitas kekar yang banyak terdapat pada daerah sekitar segmen sesar.intensitas rekahan tertinggi terdapat di wilayah fault intersection.