Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Metode latihan circuit training memberikan pengaruh yang lebih baik daripada metode latihan power training terhadap peningkatan kemampuan jump service atlet bolavoli putra junior, (2) Tingkat kelentukan tinggi memberi pengaruh yang lebih baik daripada tingkat kelentukan rendah terhadap kemampuan jump service atlet bolavoli putra junior, (3) pengaruh interaksi antara antara metode latihan circuit training dan metode latihan power training terhadap kemampuan jump service atlet bolavoli putra junior. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan faktorial 2 x 2 dengan dua kelompok yang diberi perlakuan berbeda. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bolavoli putra junior di klub Baja 78 Bantul yang berjumlah 20 atlet. Pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran yang dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan. Instrumen dalam penelitian ini adalah circuit training dan power training Teknik analisis data penelitian ini menggunakan ANAVA dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian; 1) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan circuit training dan metode latihan power training terhadap peningkatan kemampuan jump service atlet bolavoli junior di klub Baja 78 Bantul, terbukti dari nilai p = 0,016 0,05; (2) Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara atlet yang mempunyai tingkat kelentukan tinggi dan kelentukan rendah terhadap terhadap kemampuan jump service atlet bolavoli junior di klub Baja 78 Bantul, terbukti dari nilai p = 0,509 0,05; (3) Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara metode latihan circuit training dan metode latihan power training terhadap kemampuan jump service atlet bolavoli junior di klub Baja 78 Bantul, terbukti dari nilai p = 0,597 0,05.