SABARMAN DAMANIK, SABARMAN
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Jalan Tentara Pelajar No. 1, Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prospek dan Strategi Pengembangan Perkebunan Kakao Berkelanjutan di Sumatera Barat DAMANIK, SABARMAN; HERMAN, HERMAN
Perspektif Vol 9, No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v9n2.2010.%p

Abstract

ABSTRAKBeberapa tahun terakhir, perkebunan kakao (Theobroma cacao L.) Indonesia menghadapi permasalahan yang serius  dengan  mengganasnya  serangan  hama  dan penyakit  tanaman  kakao.  Produktivitas  perkebunan kakao  di  beberapa  sentra produksi  utama kakao Indonesia mengalami penurunan yang cukup tajam. Oleh karena itu pemerintah berupaya untuk mengurangi  dampak penurunan  produksi  dengan memacu peningkatan produksi di daerah yang potensial seperti  Sumatera  Barat  melalui  program revitalisasi. Namun program tersebut tidak berjalan lancar karena berbagai kendala antara lain: terbatasnya ketersediaan bahan tanam, terbatasnya tenaga pembina dan masih belum  memadainya  dukungan perbankan.   Untuk   membantu   mengatasi   masalah tersebut maka  kajian tentang prospek dan strategi pengembangan perkebunan kakao di Sumatera Barat, dengan   mengunakan   analisis   prospektif,   dapat memberikan beberapa alternatif solusi yang terbaik di dalam pengembangan kakao di Sumatera Barat. Hasil kajian menunjukkan bahwa perkebunan kakao  cukup penting bagi perekonomian regional Sumatera Barat dan prospektif untuk terus dikembangkan. Adapun faktor strategis yang mempengaruhi pengembangan dan  keberlanjutan  perkebunan  kakao  di  Sumatera Barat yaitu: ketersediaan teknologi, tenaga pembina, pelatihan petani, dukungan kebijakan, luas perkebunan kakao, produktivitas, keterampilan petani dan kelembagaan ekonomi petani. Kedelapan faktor-faktor strategis tersebut umumnya berada pada kondisi moderat dan mengarah ke kondisi optimistik karena pencanangan revitalisasi pengembangan perkebunan kakao di Sumatera Barat. Dukungan pendanaan dari perbankan dan  tenaga pembina baik dari segi jumlah maupun kualitasnya sangat diperlukan. Prospek dan strategi pengembangan kakao akan  bermanfaat  untuk  menilai  efisiensi  kegiatan agribisnis kakao dari segi peningkatan produktivitas dan pelestarian lingkungan sehingga terjadi pengembangan    komoditas    yang    berkelanjutan. Perkebunan    kakao    di    Sumatera    Barat    telah memberikan    peranan    penting    dan    mampu menyediakan kesempatan kerja kepada sekitar 60.000 kepala keluarga petani dan nilai rata-rata pendapatan petani   sekitar   Rp    10.790.000 /KK/tahun.   Untuk menjamin  keberlanjutan  pengembangan  perkebunan kakao diperlukan dukungan dan konsistensi kebijakan pemerintah serta komitmen perbankan dalam mendukung program revitalisasi perkebunan.Kata  kunci:  Theobroma  cacao  L.,  prospek,  stategi,     keberlanjutan, Sumatera Barat  ABSTRACTSProspect and Development Strategy of Sustainable Cocoa Plantation in West SumateraIn recent years, Indonesian cocoa (Theobroma cacao L.) plantation faces serious problems related to pests and diseases.  Cocoa  production  in  some  central  cocoa plantations decreased sharply. Therefore, Indonesian government  is  attempting  to  eliminate  impact  of reduction  of  plant  production  by  enhancing  cocoa production in some new potential planting areas such as  West  Sumatera  through  revitalization  program. However, this program does not run smoothly due to various constraints i.e. limited availability of planting materials,  limited  staff  and  supervisors  as  well  as support from the bank. In order to overcome these problems, prospect and strategy studies to develop cocoa plantations in West Sumatera using prospective analysis offer some prospective alternative solutions. The   study   shows   that  cocoa   plantation  is   quite important for the regional economy of West Sumatera and  prospective  to  be  developed  for  the  future economic. The strategic factors influencing the development and sustainability of cocoa plantations in West  Sumatera  are  the  availability  of  technology, supervisors,  trainers,  policy  support,  availability  of cocoa plantation, productivity, skill of farmers and institutional of farmer net work. These eight factors are generally positioned in moderate condition and lead to optimistic condition since launching revitalization of cocoa   plantation   development   in   West  Sumatera. Quantity and quality of funding and supervisors is needed. Prospects and development strategies of cocoa will be useful to assess the efficiency of agribusiness activities in terms of increasing of cocoa production and   sustainability   of   the   environment   resulting sustainable cocoa development. Cocoa plantations in West Sumatera have important roles and absorbed 60,000 workers/farmers with the average income of about  USD 1.198/year.  To  ensure  the  sustainable development of cocoa plantations support and consistency of government policy as well as bank's commitment are needed, especially to support revitalization plantation program.Keywords:  Theobroma  cacao  L,  prospect,  strategies, sustainability, West Sumatera
Strategi Pengembangan Agribisnis Kelapa (Cocos nucifera) untuk Meningkatkan Pendapatan Petani di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau DAMANIK, SABARMAN
Perspektif Vol 6, No 2 (2007): Desember 2007
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v6n2.2007.%p

Abstract

RINGKASANPengembangan agribisnis kelapa berperanan penting untuk peningkatan produktivitas dan sekaligus peningkatkan pendapatan petani. Saat ini kelapa sangat berperan dalam perekonomian sebagai penyedia lapangan tenaga kerja, bahan baku industri dalam negeri dan konsumsi langsung. Meskipun demikian, kebanyakan usahatani kelapa tidak terkait langsung dengan industri pengolahan, industri hilir, serta   industri   jasa,   dan   keuangan.   Akibatnya agribisnis kelapa tidak berhasil mendistribusikan nilai tambah, sehingga tidak dapat meningkatkan pendapatan petani. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak berkembangnya sistem agribisnis kelapa di Indragiri Hilir, antara lain adalah: (1) sebagian besar teknologi belum dapat digunakan petani, 2) kurangnya diversifikasi produk kelapa.Strategi pengembangan sistem agribisnis kelapa di Indragiri Hilir, Riau, harus dilakukan melalui: (1) diversifikasi produk melalui pemanfaatan tempurung,sabut dan lidi  serta  minyak  murni (VCO),  sehingga  dapat merubah permintaan menjadi elastis untuk meningkatkan daya serap pasar, (2) program promosi pasar di pasar dunia baik melalui lembaga promosi propinsi Riau, dan (3) pemberdayaan petani melalui kelembagaan yang sudah ada seperti kelompok tani, dan koperasi.Kata kunci : Kelapa, Cocos nucifera, agribisnis, pendapatan petani, diversifikasi produk. ABSTRACTStrategy for Coconut Agribusiness Development to Increase Farmers’ Income in Indragiri Hilir Distric, Riau ProvinceDevelopment of coconut agribusiness is important in increasing farmers income and urgent to increasing productivity and farmers income. Coconut has an important role on the economy of Indonesia as an providing job opportunity, raw material of internal country industry, and direct consumption most of coconut  production  not  related  to  the  processing industry, downstream industry, as well as service institution. As the consequences, coconut agribusiness fails to distribute addad value, and is not able to increase farmers income. Some factors influence agribusiness system in Indragiri Hilir: (1) most of the technology could not be adopted by the farmes and (2) less coconut product diversification.The strategy to develop coconut agribusiness in Indragiri Hilir: (1) product diversification to increase market absorption capacity, (2) promotion program of marketing on the world market, through embassy and other institutions, and (3) making eficient use of farmers in the existing organization such as farmers group cooperativws.Key words: Coconut, Cocos nucifera, agribusiness, farmers income, product diversification.
OPTIMASI USAHATANI JAMBU METE DENGAN TANAMAN TUMPANG SARI DI LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT Damanik, Sabarman
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 19, No 1 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v19n1.2008.%p

Abstract

Penelitian tentang, optimasi usahatani jambu mete dengan tumpang sari telah dilak-sanakan pada Pebruari 2005 sampai dengan Maret 2006 di desa Kayungan,Kabupaten Lom-bok Barat, Nusa Tenggara Barat. Metode pena-rikan contoh melalui random sampling. Data diambil dari wawancara dengan jumlah sampel responden 20 petani yang menanam jambu mete, dan melakukan uji lapang dengan metode Rancangan acak kelompok. Survey ekonomi kepada petani responden yang diambil secara acak. Tujuan penelitian untuk mengetahui ting-kat optimasi pemanfaatan sumberdaya mulai dari produksi jambu mete dan tanaman sela serta alokasi faktor-faktor produksi (tenaga kerja, pupuk dan insektisida) yang digunakan petani untuk memaksimumkan pendapatan pe-tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tanam yang optimal dan menguntungkan petani adalah pola jambu mete dengan kacang kedele. Pada kondisi optimal dapat diperoleh pendapat-an Rp 12.000.000,-/ha/thn dan pendapatan rata-rata/ha/thn sebesar Rp 9.587.400,-. dengan jumlah input 1.047 HOK yang terdiri dari 640 hari kerja pria, 228 hari kerja wanita dan 179 hari kerja anak.Â