Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LAND SURFACE CHANGES DUE TO BUKITTINGGI CITY EARTHQUAKE USING THE 2019-2020 DInSAR METHOD Saiyidinal Fikri; Desi Syafriani; Fitra Hasanah
JICE (Journal of Infrastructural in Civil Engineering) Vol 3, No 02 (2022): VOLUME 03 NO 02, JULY 2022
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.976 KB) | DOI: 10.33365/jice.v3i02.2128

Abstract

Bukittinggi city is in the sink segmentation "semangko" fault line, which causes Bukittinggi City to frequently experience earthquakes. From 2019 to 2020, there have been at least 9 earthquakes above 5 on the Richter scale. DInSAR is a radar imaging method that utilizes phase, amplitude, and wavelength in its processing to obtain topography and land surface changes. This study has three aims. This research shows that the earthquake from 2019 to 2020 uses 18 pairs of sentinel-1 image scans recorded in 2019-2020 and uses DEM SRTM 30, namely the earthquake that happened on February 2, 2019, in the sub-district of Guguak Panjang with a range of 1 – 45 mm. The smallest increase occurred in the sub-district of Guguak Panjang and Mandiangin Koto Selayan, with a length of 1 mm on November 11, 2019. The most significant reduction happened in the sub-district of Aur Birugo with -22 mm. In contrast, a less substantial reduction occurred in the sub-district of Guguak Panjang with -5 mm on October 8, 2019. The Modified Mercalli intensity scale for earthquakes in 2019-2020 uses the measure of Donovan's parameters demonstrated by numbers 2, 3, and 4. Number 2 indicates that resting people feel the earthquake's strength, especially hanging, shaking, and vibrating on the second floor. Number 3 represents the vibrations of passing trucks, windows, doors, and glassware clashing and making noises
PEMANTAUAN DEFORMASI PULAU SUMATRA BERDASARKAN SURVEY GNSS STASIUN SUMATRAN GPS ARRAY (SuGAr), INA-CORS, dan IGS (International GNSS Service) TAHUN 2018-2022 Dira Muvianti Warman; Dwi Marsiska Driptufany; Dwi Arini; Defwaldi Defwaldi; Saiyidinal Fikri; Susilo Susilo
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Teknik, Komputer, Agroteknologi dan Sains (Marostek) IN PRESS
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56248/marostek.v2i1.81

Abstract

Secara geografis Pulau Sumatra terletak di 6°LU - 6°LS dan di antara 95°BT - 109°BT, bagian barat Pulau Sumatra terdapat subduksi lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia, dan juga Pulau Sumatra juga terdapat jalur api pasifik. Zona patahan dan aktivitas vulkanik ini sangat aktif mengeluarkan energinya setiap tahunnya. Pada penelitian ini menggunakan 9 stasiun CORS dan 44 stasiun SuGAr yang tersebar di sepanjang Pulau Sumatera. Dengan DOY 001, 002, 003. Penelitian ini menggambarkan analisis dari perubahan posisi Pulau Sumatra berdasarkan pengamatan stasiun SuGAr dan INA-CORS. Pengolahan data penelitian ini menggunakan software sentific GAMIT, GLOBK. Penelitian ini menghasilkan kecepatan horizontal dan pola pergerakan dari masing – masing Stasiun CORS dan SuGAR yang ada di Pulau Sumatra. Pergerakan yang terbesar terdapat pada stasiun BTET yang bergerak ke timur sebesar 39,27 mm/tahun, dan ke arah utara sebesar 38,59 mm/tahun. Stasiun dengan pergerakan terkecil terdapat pada stasiun CORS CTCN yang bergerak ke arah timur sebesar 16,7 mm/tahun, dan ke arah barat sebesar 0,73 mm/tahun.
Analisis Perbandingan Suhu Permukaan Di Kota Padang Dan Kota Pekanbaru Menggunakan Citra Landsat Ferji Divia; Fajrin Fajrin; Ilham Armi; Saiyidinal Fikri; Dwi Arini
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Teknik, Komputer, Agroteknologi dan Sains (Marostek) IN PRESS
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56248/marostek.v2i1.85

Abstract

Kota Padang dan Kota Pekanbaru telah mengalami pertumbuhan penduduk dan diprediksi akan terus meningkat pada rentang tahun 2010-2025. Akibat dari pertumbuhan penduduk secara langsung akan merubah tutupan alami yang berakibat meningkatnya suhu permukaan daratan akibat konversi vegetasi menjadi non vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan suhu permukaan di Kota Padang dan Kota Pekanbaru diikuti dengan perbandingan suhu permukaan di Kota Padang dan Kota Pekanbaru berdasarkan letak geografis kedua wilayah. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu citra landsat 7 ETM+ tahun 2003 dan tahun 2008, serta data citra landsat 8 OLI tahun 2013, 2017 dan 2021.Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode LST (Land Surface Temperature), hasil analisis LST menunjukkan bahwa perubahan suhu permukaan di Kota Padang pada tahun 2003 sebesar 33,12°C, pada tahun 2008 sebesar 32,18°C, pada tahun 2013 sebesar 34,35°C, pada tahun 2017 sebesar 34,92°C dan pada tahun 2021 sebesar 35,87°C. Analisis LST Kota Pekanbaru menunjukkan perubahan suhu permukaan pada tahun 2003 sebesar 32,18°C, pada tahun 2008 sebesar 30,27°C, pada tahun 2013 sebesar 29,88°C, pada tahun 2017 sebesar 28,86°C dan pada tahun 2021 sebesar 31,70°C. Hasil analisis menunjukan bahwa perbandingan perubahan suhu permukaan di Kota Padang dan Kota Pekanbaru cenderung menunjukan pola yang sama, akan tetapi hasil dari nilai perubahan suhu permukaan yang deberikan oleh Kota Padang cenderung lebih tinggi dari pada hasil dari nilai suhu permukaan pertahun yang diberikan oleh Kota Pekanbaru