Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Preferensi Ngengat Penggerek Tebu Terhadap Jenis Perangkap Feromon Herwan Cahyono Adi; Retno Widowati
Indonesian Sugar Research Journal Vol 2, No 1 (2022): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.196 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v2i1.75

Abstract

Serangan hama penggerek dapat menurunkan kuantitas dan kualitas tebu yang dihasilkan. Berbagai cara pengendalian telah dilakukan untuk menyelamatkan tebu dari serangan penggerek. Penggunaan perangkap dengan umpan feromon seks sintetis telah banyak dilakukan dan berhasil menurunkan serangan penggerek di beberapa negara. Namun pemilihan perangkap berperan penting dalam keberhasilan pengendalian. Masing-masing ngengat penggerek memiliki preferensi yang berbeda terhadap jenis perangkap. Oleh karena itu percobaan  dilakukan untuk mengamati preferensi ngengat penggerek pucuk dan penggerek batang bergaris terhadap 2 jenis perangkap yang sering digunakan di lapangan yaitu perangkap air (water trap) dan perangkap segitiga (delta trap). Hasil percobaan menunjukkan ngengat jantan penggerek pucuk (Scirpophaga excerptalis) lebih menyukai perangkap air sedangkan ngengat jantan penggerek batang bergaris (Chilo sacchariphagus) lebih menyukai perangkap segitiga.
Pengendalian Penyakit Luka Api pada Tanaman Tebu dengan Fungisida Flutriafol Ari Kristini; Herwan Cahyono Adi; Alfarina Kardianasari; Faizal Donny Rifai; Wiwit Wicaksono Jati
Indonesian Sugar Research Journal Vol 2, No 2 (2022): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v2i2.86

Abstract

Penyakit luka api merupakan salah satu penyakit paling merugikan pada tanaman tebu. Penyakit ini dilaporkan kembali menyerang pertanaman tebu di Indonesia sejak akhir tahun 2016. Salah satu penyebab dari ledakan penyakit luka api akhi-akhir ini adalah adanya penanaman dominasi varietas tebu Bululawang yang rentan terhadap penyakit luka api. Untuk mengurangi serangan penyakit luka api di kebun tebu perlu dicoba pengendalian kimiawi penyakit ini menggunakan fungisida. Oleh karena itu tujuan penelitian ini ialah menguji efikasi fungisida Flutriafol untuk mengendalikan penyakit luka api baik pada tanaman pertama (PC) maupun pada tanaman keprasan (RC). Hasil penelitian menunjukkan fungisida Flutriafol dengan konsentrasi 2,6 mL/L yang diaplikasikan 1 kali saat tanam atau setelah kepras, dapat menekan serangan penyakit luka api pada tanaman PC dan RC sampai dengan umur 6 bulan. Efikasi fungisida Flutriafol pada PC dan RC masing-masing pada kisaran 83-84% dan 81,25-90,08%. Aplikasi fungisida Flutriafol pada konsentrasi yang sama sebanyak 2 kali aplikasi pada tanaman PC mampu menekan kehilangan hasil 58%% dibandingkan kehilangan hasil pada tanaman tebu terserang penyakit luka api tanpa pengendalian apa pun.