Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal%20Teknologi%20Informasi%20dan%20Komputer

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pemetaan Tempat Kost di Kecamatan Kuta Selatan Menggunakan Framework Laravel I Made Agus Wirahadi Putra; I Made Krisna Yoga; I Gusti Ngurah Ady Kusuma
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 5, No 3 (2019): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.029 KB)

Abstract

ABSTRACTThe boarding house is a type of room that rented for a certain period with the agreement with theowner and the agreed price. The boarding house is used to temporary housing for people who comefrom far away places. However, limited information makes people having trouble to find a boardinghouse. So from that problem, the Geographic Information System Of Boarding House Mapping InSouth Kuta District Using Laravel Framework was made. This system uses a radius search methodso it can help people know the location of a boarding house from somewhere. The system createdusing the waterfall method and the boarding house data was obtained from observations andinterviews with related parties. The result of this study is a website-based system using the Laravelframework. Based on the results of system testing with the black-box testing method, it can beconcluded the system has been running well. Meanwhile, based on a questionnaire that hasindicators in terms of convenience, content, benefits, and interfaces, with 20 respondents obtainedresults as much as 47.5% of respondents answered strongly agree, 42.5% of respondents answeredagree, 5% of respondents answered enough, 2.5% of respondents answered disagree, and 2.5% ofrespondents answered strongly disagree.Keywords: Geographic Information System, Boarding House, Laravel Framework, Radius Search,South Kuta DistrictABSTRAKTempat kost adalah sejenis kamar yang disewa selama kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjianpemilik kamar dengan harga yang telah disepakati. Tempat kost digunakan sebagai tempat tinggalsementara bagi masyarakat umum yang berasal dari luar daerah. Namun ketersediaan informasi yangterbatas menyebabkan masyarakat kesulitan dalam mencari tempat kost. Maka dari itu dibuatlahSistem Informasi Geografis Pemetaan Tempat Kost di Kecamatan Kuta Selatan MenggunakanFramework Laravel. Sistem ini menggunakan metode pencarian radius sehingga dapat membantumasyarakat mengetahui lokasi tempat kost dari suatu tempat. Sistem yang dibuat menggunakanmetode waterfall dan data tempat kost didapat dari observasi dan wawancara terhadap pihak terkait.Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem yang berbasis website dengan menggunakanframework laravel. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan metode black-box testing,dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibangun telah berjalan dengan baik. Sementara itu,berdasarkan kuesioner yang memiliki indikator dari segi kemudahan, konten, manfaat, dan interface,dengan 20 orang responden didapat hasil sebanyak 47,5% responden menjawab sangat setuju,42,5% responden menjawab setuju, 5% responden menjawab cukup, 2,5% responden menjawabtidak setuju, dan 2,5% responden menjawab sangat tidak setuju.Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Tempat Kost, Framework Laravel, Pencarian Radius,Kecamatan Kuta Selatan
PERBANDINGAN METODE SINGLE BAND DAN MULTI BAND DALAM EKSTRAKSI FITUR PERMUKAAN AIR KAWASAN PERAIRAN DI TELUK BENOA I Made Agus Wirahadi Putra; Shofwan Hanief
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 7, No 4 (2021): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTRemote sensing is an optimal method to observe an object on earth’s surface with wide area. One of the example is that remote are often used to observe surface water. Water has unique property to electromagnetic radiation/spectrum, thus it can be captured by observation satelit. There are many algorithm for extracting the feature of surface water which apply the single band or multi band. In this research, there is comparison between single band algorithm and multi band algorithm. On Single band, it uses BILKO algorithm with Bv 0.16 value with the result that it can extract water feature well, but there is a mistake in identifying the roof surface. Whereas multi band with modified normalized difference water index algorithm with surface water value 1, it obtained good result of image extraction.Keywords : Remote sensing, single band algorithm, multi band algorithmABSTRAKPengindraan jauh merupakan salah satu metode yang optimal dalam melakukan observasi objek yang ada di permukaan bumi dengan cakupan wilayah yang cukup luas, salah satunya sering digunakan untuk mengamati permukaan air. Air memiliki sifat yang unit terhadap gelombang elektromagnetik sehingga dapat dengan optimal ditangkap oleh satelit observasi.terdapat berbagai macam algoritma dalam ekstraksi fitur permukaan air yang menerpakan single band maupun multi-band. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan 2 buah algoritma single band dan multi band. Pada single band menggunakan algoritma BILKO dengan nilai Bv 0.16 dengan hasil mampu mengekstraksi fitur air dengan baik namun terdapat kesalahan dalam mengenali permukaan atap rumah. Sedangkan pada multiband dengan algoritma modified normalized difference water index dengan nilai permukaan air adalah 1 maka diperoleh hasil citra ekstaraksi permukaan air yang baik.Kata Kunci : Remote sensing, single band algorithm, multi band algorithm
PEMAKAIAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM UNTUK PEMETAAN EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR LIMBAH DI KABUPATEN KARANGASEM Affan Irfan Fauziawan; I Made Agus Wirahadi Putra; Ratna Kartika Wiyati
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 6, No 3 (2020): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTWaste production increases with the increase in population, urbanization rate and people’s income. Solid waste is a contributor to greenhouse gas (GHG) emissions which can cause global warming. At the Conference of Parties 25 (COP 25) in Madrid 2019, the Indonesian government is still commited to reducing GHG emissions and working to reduce/limit the increase in temperature below 1.50C. Karangasem regency is an area located in the eastern part of Bali Island, which administratively is one of the regency in Bali Province. The population of Karangasem regency in 2018 based on results of population registration was 414,800 people. The population is spread across 8 sub-districs with the population growth rate in Karangasem averaging 0.88% per year. The distribution of the population will be directly proportional to the distribution of solid waste produced. The method for calculating municipal solid waste will be carried out using the First Order Decay method contained in the IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Guidelines. From the calculation results, GHG emission have been obtained in each sub-district in Karangasem regency. Total GHG emission in 2019 amounted to 11,764 tonnes of CO2-e. Mapping the area in Karangasem district to determine the amount of waste produced by each district is deemed necessary as a mitigation effort to be implemented. In this study, a mapping of each sub-district was carried out on the basis of Geographical Information System (GIS). It is necessary to carry out a GHG inventory at the district level, to determine how much GHG emission are generated from the waste sector. After the GHG emission in known, a mapping of each sub-district will be made to determine the level of emission produced, so that this GHG emission reduction mitigation action will focus more on the sub-districts that produce the most emission first followed by other sub-districts.Keywords: Waste, GHG Inventory, First Order Decay, Geographic Information System.ABSTRAKProduksi limbah meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat urbanisasi dan pendapatan masyarakat. Sampah merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) yang dapat menyebabkan adanya pemanasan global (global warming). Pada Conference of Parties 25 (COP 25) di Madrid tahun 2019, pemerintah Indonesia masih berkomitmen untuk dapat menurunkan emisi gas rumah kaca dan berupaya untuk mengurangi/membatasi peningkatan suhu dibawah 1,50C. Kabupaten Karangasem, merupakan daerah yang berada di belahan timur Pulau Bali, yang secara administratif merupakan salah satu kabupaten dalam wilayah Provinsi Bali. Jumlah penduduk Kabupaten Karangasem pada tahun 2018 berdasarkan hasil registrasi penduduk adalah 414.800 jiwa. Jumlah penduduk tersebut tersebar dalam 8 kecamatan dengan angka pertambahan penduduk di Karangasem rata-rata 0,88% per tahun. Sebaran jumlah penduduk akan berbanding lurus dengan sebaran limbah padat yang dihasilkan. Metode penghitungan limbah padat kota akan dilakukan dengan menggunakan metode First Order Decay yang terdapat pada IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Guidelines. Dari hasil perhitungan telah didapatkan emisi GRK di tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Karangasem. Total emisi GRK pada tahun 2019 yaitu sebesar 11.764 ton CO2-e. Pemetaan wilayah di kabupaten392 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 6, Nomor 3, Oktober 2020Karangasem untuk mengetahui jumlah sampah yang dihasilkan tiap kecamatan dipandang perlu dilaksanakan sebagai upaya mitigasi yang akan dilaksanakan. Pada penelitian ini dilaksanakan pemetaan tiap-tiap kecamatan dengan basis Sistem Informasi Geografis (SIG). Inventarisasi GRK di tingkat kabupaten ini perlu dilakukan, untuk mengetahui sampai berapa besar emisi GRK yang dihasilkan dari sektor limbah tersebut. Setelah emisi GRK sudah diketahui, maka akan dibuat sebuah pemetaan tiap-tiap kecamatan untuk mengetahui tingkat emisi yang dihasilkan, sehingga aksi mitigasi penurunan emisi GRK ini akan lebih fokus pada kecamatan-kecamatan yang menghasilkan emisi paling besar terlebih dahulu dilanjutkan dengan kecamatan yang lainnya.Kata Kunci : Limbah, Inventarisasi GRK, First Order Decay, Sistem Informasi Geografis.
TEXT MINING UNTUK MENDETEKSI EMOSI PENGGUNA TERHADAP “NUSANTARA” SEBAGAI NAMA IKN I Komang Dharmendra; Ricky Aurelius Nurtanto Diaz; Muhamad Samsudin; I Gusti Agung Ngurah Rai Semadi; I Made Agus Wirahadi Putra
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol. 9 No. 5 (2023): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu kota negara memainkan peran penting dalam pemerintahan, baik sebagai pusat kekuasaan politik maupun perekonomian suatu negara. Indonesia, misalnya, telah memutuskan untuk memindahkan ibu kota negaranya dari Jakarta ke Kalimantan Timur dan membangun kota baru yang diberi nama Nusantara. Reaksi masyarakat terhadap pengumuman ini banyak dibahas di media sosial Twitter, yang memungkinkan pengguna untuk berbagi opini dan tanggapan mereka terhadap topik ini. Untuk menganalisis emosi pengguna Twitter terhadap pengumuman ini, digunakan metode Teks Mining untuk mengekstrak informasi dari data teks yang tidak terstruktur. Dalam penelitian terdahulu, dataset tweet dengan kategori suka, marah, sedih, senang, dan takut digunakan sebagai data latih, dan dataset tweet baru digunakan sebagai data uji berjumlah 83.590 tweet. Menggunakan model SVM dengan kernel 'linear', dapat disimpulkan bahwa pengumuman mengenai ibu kota baru Nusantara menimbulkan emosi yang beragam di kalangan masyarakat, di antaranya senang berjumlah 39.219, marah berjumlah 37.594, sedih berjumlah 5.999, suka berjumlah 397, dan takut berjumlah 381. Pada proses klasifikasi terjadi ketidakseimbangan jumlah data pada kelas emosi yang dijadikan data latih untuk membangun model yang menyebabkan overfitting atau underfitting, yang pada akhirnya mempengaruhi hasil klasifikasi pada dataset "Nusantara". Penelitian ini bisa menjadi landasan untuk penelitian berikutnya dalam menangani dataset yang tidak seimbang pada klasifikasi emosi.