This Author published in this journals
All Journal Jurnal Bébasan
Siti Suharsih, Siti
State University of Sultan Ageng Tirtayasa Banten

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BAHASA DAN REALITAS SOSIAL: LUNTURNYA NILAI-NILAI KESANTUNAN BERBAHASA Suharsih, Siti
BEBASAN Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 1, No 2 (2014): BÉBASAN Edisi Desember 2014
Publisher : Kantor Bahasa Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.386 KB) | DOI: 10.26499/bebasan.v1i2.45

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pelanggaran kesantunan bahasa yang digunakan oleh para host dalam mengisi acara televisi, yaitu fesbukers. Kata-kata dan kalimat yang keluar secara langsung dan spontan dari para host seringkali tidak disunting kembali sehingga para penonton di studio maupun di rumah secara tidak langsung menyerap kata-kata tersebut. Dampak negatif dari konsumsi bahasa kasar dan kurang santun agaknya luput dari perhatian orang atau bahkan para penonton itu sendiri. Ketika masyarakat (penonton) tidak lagi mempermasalahkan bagaimana seseorang berbahasa, maka hal yang dianggap kasar, tidak sopan, kurang santun akan kehilangan makna. Dari hasil beberapa kali tayangan Fesbuker, diperoleh bukti bahwa acara fesbukers menggunakan kata-kata atau frase yang kurang santun. Penyebutan nama binatang, barang dan makhluk tidakkasat mata untuk menyamakannya dengan bentuk fisik seseorang dilakukan oleh para host dalam membuat banyolan atau lawakan mereka.
JAWA BANTEN LANGUAGE IN CLASSROOMS: A CHALLENGE OR A PROBLEM? Suharsih, Siti
BEBASAN Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 1 (2016): BÉBASAN Edisi Juni 2016
Publisher : Kantor Bahasa Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.539 KB) | DOI: 10.26499/bebasan.v3i1.28

Abstract

The existence of JawaBanten language and other languages in Banten contributes in making Banten as a multilingual community. As the result, the speakers of JawaBanten language have to choose the appropriate language to be spoken based on the participants , topic and the objective of their speaking. If the speakers of JawaBanten language frequently use dominant language, such as Bahasa Indonesia, Sundanese, and English in their community, the process of shifting language is happened. Therefore, schools have important role in promoting JawaBanten language by teaching it as local content, and it become oneof local government effort to protect the local language. In line with that, this paper aims to describe JawaBanten language that is used in the classrooms as local content. To explain the teaching application of JawaBanten language in classrooms, researcher conducted the research in some state schools in Serang which have implemented JawaBanten language as local content. Data was presented qualitatively after distributing questionaire to students and interviewing the teacher. This research was expected showing the fact of how the implementation of teaching JawaBanten language in the classroom.The result of the questionaire and interview hopefully will give recommendation for policy maker (local government) to make new resolution for protecting Jawa Banten language as local language.
Bahasa Jawa Dialek Banten Dalam Komunikasi Intrapersonal Suharsih, Siti
BEBASAN Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 7, No 1 (2020): BÉBASAN EDISI JUNI 2020
Publisher : Kantor Bahasa Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bebasan.v7i1.133

Abstract

Sebagai salah satu sarana mengekspresikan gagasan, komunikasi intrapersonal merujuk pada komunikasi dengan diri sendiri. Sebagai seorang penutur bahasa ibu, kita terkadang menggunakan bahasa ibu untuk berbicara dengan diri sendiri, atau mungkin saat berdoa, melalui komunikasi intrapersonal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pilihan bahasa dalam komunikasi intrapersonal di antara penutur bahasa Jawa dialek Banten dan menjelaskan pengaruh variabel sosial dalam pilhan berbahasa. Penelitian dilakukan di wilayah Provinsi Banten dengan jumlah responden 340 penutur bahasa Jawa dialek Banten. Melalui pendekatan sosiolinguistik, data diperoleh melalui sebaran kuesioner. selanjutnya data dianalisis dengan membandingkan jawaban responden dan jumlah responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa bahasa Jawa dialek Banten masih digunakan untuk komunikasi intrapersonal, khususnya saat sedang marah. Sebagai pengaruh variabel sosial dalam pilihan bahasa, responden yang paling banyak memilih menggunakan bahasa Jawa dialek Banten berusia 51-60 tahun (93,8%), laki-laki (82,82%), tidak lulus SD (95%) dan ASN (94,7%). Kata Kunci: pilihan bahasa, komunikasi intrapersonal, bahasa Jawa dialek Banten As one of media to express the ideas, intrapersonal communication is considered as the communiation to the self. As the speaker of a particular mother tongue, we sometimes use the mother tongue to speak to ourselves, or perhaps to pray, with intrapersonal communication. The research is intended to figure out the language choice in intrapersonal communiaction among Banten Javanese language native speaksers and to describe the influence of social variabel in choosing the language.  The research was conducted in Banten Province, with 340 native speakers of Banten Javanese language as the respondents. Using sociolinguistics approach, data was carried out by spreading the questionnaire to the respondents. Data then analyzed by comparing the number of respondents’ answer with the number of respondents. The result of analysis showed that Banten Javanese language is still being used and chosen for having intrapersonal communication, especially when the respondents got angry. As the effect of social variabel in choosing language, the respondents who mostly used Banten Javanese language were in range 51-60 years old (93.8%), male (82.8%), those who did not pass elementary school (95%), and civil servant (94.7%). Key Words: language choice, intrapersonal communication, Banten javanese languageÂ