Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

OPTIMASI DESAIN SISTEM KONTROL ‘OUTWERE’ HAMA WERENG COKELAT MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK Utama, Shoffin Nahwa; Setyaningrum, Haris
Informatika Pertanian Vol 29, No 1 (2020): Juni
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/ip.v29n1.2020.p55-62

Abstract

Pengendalian hama wereng menggunakan berbasis teknologi ramah lingkungan merupakan hal sangat berperan penting dalam menjaga melestarian dan menyelamatkan ekosistem dari bahaya cemaran bahan kimia yang meracuni tanaman dan makhluk hidup lainnya. Salah satu teknologi yang mampu dapat mempengaruhi perilaku hama wereng adalah gelombang ultrasonik. HC-SR04 merupakan perangkat yang menghasilkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40 kKHhz. Penelitian pengendalian hawa hama wereng menggunakan teknologi gelombang ultrasonik masih terbatas. Penelitian ini lanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk memperbaiki desain dan  areal jangkauan gelombang ultrasonik menggunaan HC-SR04 dengan frekuensi 40 kKHz. Uji coba desain siystem yang telah dilakukan diperoleh hasilmenunjukkan semua fungsionalitias siystem bekerja dengan baik , Adan areal yang dapat dijangkau outwere seluasmencakup radius 6.000 cm2(meter persegi). Hasil uji pHama wengaruh gelombang ultrasonikc terhadap wereng cokelat yang didapatkan bahwa pada menit awal terkena gelombang ultrasonikultrasonik pada menit awalc, wereng bergerak aktif seperti terusik dan menjauh dari pusat gelombang., setelah Setelah 15 menit kemudian, wereng menjadi pasif dan tidak bergerak.
Karakter Morfologis Kultivar Padi Ketan Lokal Ponorogo Mahmudah Hamawi; Haris Setyaningrum; Use Etica
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 47 No. 3 (2019): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.149 KB) | DOI: 10.24831/jai.v47i3.24568

Abstract

Morphological characters are basic characters to identify rice cultivars. The information of glutinous rice cultivars in Ponorogo is still very limited, therefore the exploration and characterization of the local cultivar are needed. The research aimed to explore and identify local cultivars based on morphological characters of plant, grain, and milled rice. The research was conducted on March-October 2018 at elevens subdistricts in Ponorogo. There were eleven cultivars have been collected and characterized, namely five white glutinous rice cultivars (Latisa, Tawon, Semok, Pelem, Genjah), three red glutinous rice cultivars (Garingan, Merah Pendek, Jowo), and three black glutinous rice cultivars (Wilis, Gundik, dan Gontor Bulu). The eleven cultivars were varied on plant height, panicle length, flowering time, number of tillers, grain size and shape, and the color of aleurone. The analysis of diversity and similarity on characters showed that all cultivars could be classified into four different groups. The first group was Latisa (Gontor Bulu), the second was Tawon group (Pelem), third was Genjah group (Garingan, Merah Pendek and Jowo), and the fourth was Wilis group (Gundik). Keywords: aleurone , diversity, exploration, rice grain, similarity
EFFECT OF STARVATION AND INFESTATION BEHAVIOR OF LARVAE KHAPRA BEETLE, Trogoderma granarium Everts (COLEOPTERA : DERMESTIDAE) Haris Setyaningrum
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 2, No 1 (2015): December 2015
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v2i1.297

Abstract

The Khapra beetle Trogoderma granarium Everts is very destructive pest in various stored product and nominated as one of the hundred worst invasive species in the world. The study of starvation and infestation behaviors are important for improvement of insect control method. This study represent the number of molting as fact of regressive molting in starved condition, the larva of T. granarium within 68 days periods can be molted 1-3 times. The infestation behavior on three diets treatment presented. In grain wheat their larva are laid off the casting skin over the surface of product and distributed randomly in whole part of stored product. Respectively in flour casting skin are laid down in bottom of the container as effect of feeding. In flour the casting skin are laid on mostly over surface of the flour mixed with frass. In toilet tissue the infestation is present in hole over the surface and randomly position of casting skin.
A Survey of Phytopathogenic Fungi and Oomycetes in Riyadh, Saudi Arabia Arya Widyawan; Boy Valenza Damiri; Adyatma Irawan Santosa; Haris Setyaningrum
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 1, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v1i2.261

Abstract

A survey of phytopathogenic fungi and Oomyceteswas conducted in Riyadh, Kingdom of Saudi Arabia duringOctober 2008 – May 2009. Total of 223 samples were collectedfrom four regions; Al-Kharj, Oyaynah, Old Diriyah, and Al Amariyah. Isolation was done using Potato Dextrose Agar(PDA). Infected parts were cut then sterilized in chlorox(10%), then were put in petridish that contain PDA andincubated at 25-27 °C. A total twelve genera of fungi andsingle genera of Oomycetes were isolated from the infectedplants and identifi ed as Fusarium spp., Alternaria spp.,Helmintosphorium (Bipolaris) spp., Sclerotium spp., Rhizoctoniaspp., Cladosporium spp., Mauginiella scattae, Erysiphe spp.,Leveillula spp., Macrophomina phaseolina, Ustilago spp.,Ulocladium spp., and Phytium spp.
Eksplorasi dan Aplikasi Mikoriza Sebagai Masukan Teknologi Pupuk Hayati Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Mutu Melon Muhammad Muhammad; Haris Setyaningrum
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 15 No 2 (2017): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masukan teknologi dalam meningkatkan mutu buah dan system produksi yang efisien juga berkelanjutan adalah aplikasi pupuk hayati mikoriza. Aplikasi mikoriza mampu meningkatkan mutu buah; kandungan gula pada sari buah jeruk dan warna buah jeruk. Aplikasi mikoriza juga dapat meningkatkan jumlah buah dan berat buah pada tanaman semangka, tanaman cabai, dan bawang merah. (Sastrahidayat, 2011). Kemampuan satu jenis mikoriza dapat berasosiasi dengan beberapa tanaman cukup luas, tapi kesesuaiannya dalam bersimbiosis dengan tanaman sangat dipengaruhi oleh berbagai kondisi tanah, jenis tanah dan jenis tanaman. Simanungkalit (2000) mengemukakan spesies mikoriza dapat mengkolonisasi secara efektif pada tanaman tertentu tetapi belum tentu efektif pada tanaman lain. Eksplorasi mikoriza dari berbagai tempat dan aplikasi mikoriza pada tanaman melon sebagai teknologi pupuk hayati penting untuk dilakukan penelitian. Sehingga didapatkan beberapa genus mikoriza dan mendapatkan genus mikoriza yang cocok untuk tanaman melon. Metode untuk mendapatkan beberapa genus mikoriza dilakukan dengan cara eksplorasi, identiikasi dan koleksi di lahan sawah dan lahan perkebunan di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Metode Eksplorasi menggunakan ayakan basah (Wet sieving) dan teknik decanting. Metode identifikasi dilakukan berdasarkan “Species Guide Manual” yang disusun oleh Schenck dan Peres (1990) dan dicocokkan dengan INVAM 2017. Sedangkan untuk mengetahui kecocokan genus mikoriza dengan tanaman melon dilakukan dengan parameter infeksi genus mikoriza pada akar melon, berat akar, dan panjang akar. Infeksi mikoriza diamati dengan metode Phyllip and Hayman (1970). Analisis data dilakukan dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD pada taraf kepercayaan 5%. Hasil eksplorasi genus mikoriza pada lahan sawah dan lahan perkebunan berhasil didapatkan 7 genus antara lain yaitu genus glomus, Gigaspora, Acaulospora, Archaeospora, Paraglomus, Entrophospora dan Scutellospora dengan rata-rata spora 0,1 sampai dengan 5,3 spora/100gr sampel. Hasil uji kecocokan genus mikoriza terhadap tanaman melon adalah genus Scutellospora dan Glomus yang diisolasi dari rezospher tanaman melon di lahan sawah.
PEMBERDAYAAN SANTRI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN BUDIDAYA TANAMAN HIAS DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR KAMPUS PUTRI 1 MANTINGAN (Students Empowerment to Ornamental Propagation Development at Gontor For Girls 1 Mantingan Lutfy Ditya Cahyanti; Alfu Laila; Mahmudah hamawi; Use Etica; Haris Setyaningrum
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 2, No 1 (2017): June 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v2i1.1291

Abstract

Tujuan dari pengabdian masyarakat dengan tema budidaya tanaman hias ini adalah agar para santri memahamidan mengetahui sekaligus bisa mempraktekan perbanyakan tanaman hias dengan vegetatif dan generatif,budidaya tanaman hias dengan media hidrogel dan terarrium. Metode yang diterapkan pada pengabdianmasyarakat ini adalah dengan pemberian informasi atau materi, diskusi, tentang budidaya tanaman hias,kemudian dilakukan tahapan simulasi dan praktik budidaya tanaman hias dengan vegetatif dan generatif,budidaya tanaman hias dengan media hidrogel dan terarrium. Ada tiga tahapan dalam kegiatan pengabdianmasyarakat ini, yaitu (1) Prakegiatan, diisi dengan pemberian materi dan diskusi tentang perbanyakan tanamanhias dengan vegetatif dan generatif, serta budidaya tanaman hias dengan media hidrogel dan terarrium. ; (2)Pelaksanaan kegiatan, meliputi praktik budidaya tanaman hias serta budidaya tanaman hias dengan terarriumdan hidrogel. Dapat disimpulkan bahwa santri tampak antusias mengikuti kegiatan pelatihan perbanyakantanaman, baik saat pemberian materi ataupun praktek secara langsung. Acara sejenis dapat dilanjutkan dengantema yang lain sehingga akan meningkatkan minat santri pada dunia tanaman. Pelatihan ini juga akanmeningkatkan hard skill santri yang akan menjadi bekal para santri ketika sudah lulus dari pondok pesantren. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v2i1.1291
SISTEM PAKAR PENYAKIT BAWANG MERAH MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING DAN CERTAINTY FACTOR Aziz Musthafa; Faisal Reza Pradana; Haris Setyaningrum; Rizqi Dino Triyatmoko
semanTIK : Teknik Informasi Vol 7, No 2 (2021): semanTIK : Teknik Informasi
Publisher : Informatics Engineering Department of Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.261 KB) | DOI: 10.55679/semantik.v7i2.20624

Abstract

Petani bawang merah sering menghadapi berbagai jenis permasalahan baik gagal panen atau menurunnya hasil panen. Selain itu, bawang merah tergantung musim namun kondisi musim di saat ini sering berubah secara tidak pasti. Selain itu juga, karena beberapa faktor contohnya adalah faktor hama dan penyakit. Dengan demikian perlu adanya tindakan dalam mengurangi resiko tersebut dengan pendiagnosaaan terhadap hama dan penyakit. Diagnosis mengadopsi pengetahuan seorang pakar ke dalam aplikasi menggunakan Case Based Reasoning (CBR) dan Certainty Factor (CF). Dua metode ini, digunakan untuk menghasilkan hasil yang lebih akurat dan resiko gagal panen karena hama dan penyakit bisa dikurangi. Penelusuran fakta dengan CBR yaitu dengan menggali kejadian dan kemiripan suatu kasus(similar) dengan kasus baru. Sedangkan metode CF digunakan sebagai perhitungan diagnosis dengan faktor kepastian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini menghasilkan penilaian dari petani terhadap kebergunaan sistem sebesar 78.5%. Hal ini membuktikan bahwa sistem pakar ini bisa membantu para petani dalam mengurangi tingkat resiko gagal panen akibat faktor hama dan penyakit.Kata kunci; Case Based Reasoning, Certainty Factor, Bawang Merah, Sistem Pakar