Seiring berjalannya waktu, produksi minyak pada sumur R-11 mengalami penurunan dimana laju produksi padatanggal 5 Februari 2013 sebesar 600 BLPD menjadi 264 BLPD pada 11 Februari 2013. Salah satu penyebabterjadinya penurunan produksi adalah terbentuknya endapan scale yang dapat menghambat aliran fluida baik padazona perforasi, tubing atau flowline, maupun pada peralatan permukaan. Scale merupakan endapan yang terbentukkarena proses kristalisasi dan pengendapan mineral yang terkandung pada air formasi. Untuk mengatasi scale dandiharapkan dapat meningkatkan produksi maka dilakukan stimulasi dengan metode acidizing. Acidizing adalah prosespelarutan material batuan yang terdapat disekitar zona perforasi. Dalam pelaksanaan acidizing terdapat 3 tahaputama yaitu pickle job, acid job dan swab. Pickle job merupakan kegiatan membersihkan tubing dari endapan ataukorosi sebelum dilakukannya acidizing. Chemical yang digunakan adalah KCl dengan konsentrasi 2% . Setelah picklejob maka selanjutnya melakukan acid job, yang bertujuan untuk menghilangkan scale pada zona perforasi. Chemicalyang digunakan adalah HCl dengan konsentrasi 15%. Setelah acid bereaksi dengan scale, maka selanjutnya dilakukanswab untuk mengeluarkan chemical acid. Apabila air formasi bernilai PH : 7 dan Cl- : 11k maka swab selesai. Setelahmelakukan proses acidizing maka scale yang menghambat fluida menjadi larut, sehingga aliran fluida menjadi lancardan produksi pun meningkat menjadi 1248 BLPD. Indikator keberhasilan pelaksanaan stimulasi acidizing dapat dilihatdari peningkatan laju produksi (Q), kurva Inflow Performance Relationship (IPR), dan Productivity Index (PI).