Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANTIOXIDANT ACTIVITY OF PROTEIN HYDROLYSATE PRODUCED FROM TUNA EYE (Thunnus sp.) BY ENZYMATIC HYDROLYSIS Dewi Mutamimah; Bustami Ibrahim; Wini Trilaksani
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 21 No 3 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.073 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v21i3.24736

Abstract

Tuna (Thunnus sp.) by-products from frozen loin and canning industry especially the eye is rich in proteins and in lipids consisting of polyunsaturated fatty acids (PUFA). That requires protective agent (antioxidant) to inhibit the oxidation naturally present and predicted to be protein peptides. Enzymatic hydrolysis of protein is an appropriate method to produce bioactive peptide with such nutraceutical/pharmaceutical function such as an antioxidant peptide. This study aimed to produce protein hydrolysate having a function as anwith an antioxidant activity from eye of tuna through enzymatic hydrolysis and determining the antioxidant activity by DPPH methods. Protein soluble content of tuna’s eye protein hydrolysate (TEPH) ranged from 59.98±0.130 to 94.90±0.002%. The degree of hydrolysis (DH) of TEPH was about 9.10±0.28 to 16.14±0.09%. The highest inhibition of DPPH radical scavenging activity was 93.57±0.05% (at 5 mg/mL) was obtained with a DH of 11.35±0.002% at the concentration 0.1% of papain for 6 hours hydrolysis. The IC50 value of was 1.08±0.008 mg/mL
KARAKTERISASI BIOAKTIF EKSTRAK Eucheuma cottonii DI PERAIRAN DESA SUMBERKENCONO, BANYUWANGI Dewi Mutamimah; Iid Mufaidah; Arfiati Ulfa Utami
JURNAL LEMURU Vol 4 No 2 (2022): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i2.2105

Abstract

Rumput laut merah jenis Eucheuma cottonii merupakan jenis alga yang melimpah dipesisir pantai banyuwangi. E. cottonii memiliki manfaat yang besar untuk industri makanan maupun industri farmasi. Hal tersebut terkait dengan komposisi kandungan zat yang ada di dalam E.cottonii berupa fitokimia. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan bioaktif berupa fitokimia yang ada pada ekstrak E. cottonii. Melalui metode ektraksi dengan maserasi menghasilkan ekstrak E. cottonii. Hasil yang diperoleh dari penelitian berupa fitokimia yaitu pada E. cottonii memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, terpenoid dan saponin.
PROSES PEMBEKUAN IKAN LAYANG (DECAPTERUS SPP.) DI PT. NAFO (NATIONAL FOOD PACKERS) BANYUWANGI Yoga Aditya; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah; Dewi Mutamimah
JURNAL LEMURU Vol 4 No 1 (2022): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i1.2355

Abstract

Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak, sehingga perlunya dilakukan penanganan yang baik guna mempertahankan mutu ikan. Penanganan hasil laut yang kurang hati-hati serta penerapan sanitasi yang kurang baik dapat mempercepat kemunduran mutu. Penerapan rantai dingin (cold chain) dapat dilakukan melalui teknik pendinginan dan pembekuan untuk mencegah kemunduran mutu ikan. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di PT. National Food Packers (NAFO) Banyuwangi pada tanggal 01–30 November 2021. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan partisipasi aktif. Penerapan proses pembekuan ikan layang (Decapterus spp.) di PT. National Food Packers (NAFO), dengan mengetahui proses pembekuan ikan layang dengan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, serta mengetahui permasalahan yang timbul dalam pengembangan usaha selama melakukan pembuatan ikan layang beku.
Fermentasi FERMENTASI PERIKANAN TRADISIONAL TERASI REBON (Acetes sp.) PADA UMKM FAMILI DAN POKLAHSAR CAHAYA JAYA KECAMATAN MUNCAR, BANYUWANGI Dewi Mutamimah; Ani Novitasari; Wahyu Rifqi Maulana; Finatun Hasanah
JURNAL LEMURU Vol 5 No 1 (2023): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terasi is a form of processed rebon shrimp which is widely circulating in Indonesia. Terasi is one of product diversifications resulting from fermentation based on trash fish and rebon shrimp with the addition of salt or other additives in the shape of paste or powder with a distinctive terasi flavor. The purpose of salt addition is to obtain certain condition allow halotolerant microorganisms to react to produce certain food products with unique characteristics such as terasi products. This research used a descriptive method with data collection techniques through primary and secondary data. Data collection was carried out by observation, interviews, active participation, and literature study. The research results at MSME Family and MSME Poklahsar Cahaya Jaya, Muncar District, Banyuwangi Regency among others the raw material used in product processing is rebon shrimp (Acetes sp.) obtained from Banyuwangi Muncar coastal waters. Rebon shrimp mixed with 20-25% salt of the total fish weight. Furthermore, the fermentation process was carried out for some time and dried in the sun and the final product will be packaged with PE plastic for the UMKM Famili and plastic jar packaging for the UMKM Poklahsar Cahaya Jaya, Muncar District. Resulted terasi has a distinctive flavor of terasi, dry characteristics with the shape of solids in the MSME Famili and has dry characteristics in the form of powder and granules in the MSME Poklahsar Cahaya Jaya, has a moisture content below 45%, and a salt content of 15-20%.
Analisis Data Hasil Penangkapan Ikan di Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar Akbar Hadi; Dewi Mutamimah; Megandhi Gusti Wardhana
JURNAL LEMURU Vol 2 No 1 (2020): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i1.1226

Abstract

Pelabuhan perikanan pantai Muncar merupakan tempat pelelangan ikan terbesar di Banyuwangi yang berada di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai (UPT PPP) Muncar. Metode tangkapan nelayan Muncar mayoritas menggunakan pukat cincin atau jaring purse seine yang merupakan alat tangkap aktif. Penanganan ikan di atas kapar di wilayah kerja tersebut masih kurang baik karena perlakuan pada ikan kurang memperhatikan kualitas kesegarannya. Hasil total produksi tangkapan nelayan pada bulan Februari 2020 yaitu ikan laying sebanyak 235,092 ton, ikan tongkol sebanyak 207,280 ton dan ikan lemuru sebanyak 74,474 ton.
Pembuatan Lumpia Udang sebagai Inovasi Produk Perikanan Irwan Prabowo; Nadya Adharani; Dewi Mutamimah
JURNAL LEMURU Vol 2 No 1 (2020): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produk perikanan merupakan sumber pangan yang memiliki kandungan protein, mineral dan zat gizi lainya yang baik bagi pertumbuhan dan regenerasi sel-sel yang ada di dalam tubuh manusia, termasuk udang. Udang merupakan salah satu komoditas hasil perikanan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Banyuwangi dengan nilai budidaya mencapai 20,5 ton. Hal inilah yang kemudian menjadi pertimbangan untuk mengembangkan produk olahan makanan berbahan dasar udang yaitu lumpia. Percobaan yang dilakukan dalam inovasi kali ini adalah dengan mengganti isian lumpia dengan daging udang serta dilakukan berbagai perlakuan pada sayur isiannya meliputi perlakuan tumis, blansir, dan mentah kemudian dilakuan penggujian hedonik (kenampakan, aroma, tekstur dan rasa) terhadap produk inovasi olahan udang. Setelah itu dilakukan analisis kelayakan usaha apabila nantinya produk inovasi tersebut diaplikasikan oleh masyarakat. Berdasarkan percobaan pembuatan lumpia udang serta uji hedonik didapatkan hasil bahwa rata-rata panelis lebih menyukai lumpia udang dengan perlakuan tumis pada sayur isiannya. Hasil perhitungan analisis kelayakan usaha didapatkan kesimpulan bahwa produk lumpia udang memiliki angka B/C Ratio adalah 1.82 atau lebih besar dari 1 sehingga usaha pembuatan lumpia udang skala kecil secara ekonomi sangat layak untuk dikembangkan sebagai usaha komersial.
Karakterisitik Edible Film yang Diproduksi dari Kombinasi Ulva Lactuca dan Gelatin Irwan Prabowo; Sulistiono; Dewi Mutamimah
JURNAL LEMURU Vol 2 No 2 (2020): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i2.1266

Abstract

Ulva lactuca merupakan salah satu jenis rumput laut yang melimpah di Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan edible film yang dapat menjadi alternatif pengganti kemasan plastik untuk produk pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi yang tepat dan karakteristik edible film dari Ulva lactuca dan gelatin. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan variasi perlakuan tepung Ulva lactuca dan gelatin dengan (P1) 100% gelatin (kontrol), (P2) 25% Ulva lactuca:75% gelatin, (P3) 50% Ulva lactuca:50% gelatin dan (P4) 75% Ulva lactuca:25% gelatin dilakukan sebanyak 5 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa formulasi yang tepat dalam pembuatan edible film adalah pada perlakuan 4 dengan perbandingan 75% Ulva lactuca dan 25% gelatin dengan nilai laju transmisi uap air sebesar 15,5 g/m2/jam, nilai kadar air sebesar 43,8%, nilai kelarutan sebesar 87,6 %, dan nilai ketebalan sebesar 0,05 mm.
Komponen Bioaktif dari Euchema cottonii, Ulva lactuca, Halimeda opuntia, dan Padina australis Ilmiyah Hudaifah; Dewi Mutamimah; Arfiati Ulfa Utami
JURNAL LEMURU Vol 2 No 2 (2020): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i2.1268

Abstract

Senyawa bioaktif merupakan senyawa yang terdapat pada tumbuhan dan hewan. Rumput laut diketahui memiliki senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, saponin dan tanin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan bioaktif dan aktivitas antioksidan pada Euchema cottonii, Ulva lactuca, Halimeda opuntia dan Padina australis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode rancangan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data yang dihasilkan dari penelitian ini terkandung komponen aktif pada rumput laut Euchema cottonii antara lain alkaloid, flavonoid, dan saponin. Pada jenis Padina australis terkandung komponen aktif alkaloid, triterpenoid, saponin, dan tanin. Pada jenis Halimeda opuntia mengandung komponen aktif alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid. Pada jenis Ulva lactuca terkandung komponen aktif alkaloid, flavonoid, triterpenoid, saponin dan tanin. Data yang diperoleh pada uji antioksidan pada rumput laut Ulva lactuca mengandung aktivitas antioksidan sebesar 54,4%, Euchema cottonii 49,6%, Halimeda opuntia 51,6% dan Padina australis 52,3%.
PENANGANAN PASCA PANEN DI UNIT PELAYANAN TEKNIS PELABUHAN PERIKANAN PANTAI MUNCAR Ike Kartika Anggraini; Dewi Mutamimah; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 3 No 1 (2021): Jurnal LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v3i1.1274

Abstract

Pada bidang perikanan istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil perikanan setelah panen hingga komoditas berada di tangan konsumen. Istilah tersebut secara lebih tepat disebut pasca produksi (postproduction) yang dapat dibagi dalam dua bagian atau tahapan, yaitu pasca panen (postharvest) dan pengolahan (processing). Penanganan pasca panen (postharvest) sering disebut juga sebagai pengolahan primer (primary processing) merupakan istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan pengolahan berikutnya. Umumnya perlakuan tersebut tidak mengubah bentuk penampilan atau penampakan, kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusi. Pengolahan (secondary processing) merupakan tindakan yang mengubah hasil tanaman ke kondisi lain atau bentuk lain dengan tujuan dapat tahan lebih lama pengawetan, mencegah perubahan yang tidak dikehendaki atau untuk penggunaan lain. Ke dalamnya termasuk pengolahan pangan dan pengolahan industri.
Teknik Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Teluk Pangpang Kabupaten Banyuwangi Dewi Mutamimah; Yuyu Wahyudin
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v2i1.1703

Abstract

Mangrove is one of the unique and distinctive ecosystems, found in tidal areas of coastal areas, coasts and small islands with very high natural resource potential. Mangroves live on sandy or muddy substrates. Lots of organisms that live in the mangrove environment, one of which is the mud crab. Mud crabs have high economic value in the domestic and international markets, encouraging fishermen to start cultivating mud crabs in ponds. The purpose of this research was to determine the magnification technique of mud crabs (Scylla sp.) in Pangpang Bay, Banyuwangi Regency. The research method used is descriptive method with data collection techniques through primary data and secondary data. Data collection was carried out by observation, interviews, active participation, and literature study. The results of the study were mud crab seeds were obtained from collectors in the Muncar District of 1 quintal for a pond with an area of 50 m x 100 m. Maintenance of mud crabs in Pangpang Bay Pond includes feeding and regulating water circulation. The resulting mud crab weight was divided into 3 grades, namely grade A (150-250 g), grade SP 1 (250-350 g) and SP 2 (350 – 500 g).