Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENENTUAN KADAR VITAMIN C MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) TERHADAP EKSTRAK BONGGOL NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) DENGAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI Zaldy Rusli; Yulianita; Bela Rahmawati
Pharmacoscript Vol. 5 No. 2 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i2.917

Abstract

Buah-buahan mengandung berbagai macam vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh, salah satunya yaitu vitamin C. Contoh buah yang mengandung vitamin C adalah nanas. Namun buah nanas memiliki bagian yang bersifat buangan seperti bonggol nanas yang belum dimanfaatkan secara optimal, padahal bonggol nanas mengandung vitamin C yang bermanfaat sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar vitamin C dari hasil metode ekstraksi digesti dan Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) pada ekstrak bonggol nanas serta menganalisis pengaruh perbedaan metode ekstraksi bonggol nanas terhadap kadar vitamin C. Penentuan kadar vitamin C dilakukan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik dengan kecepatan alir 1 mL/menit yang dideteksi dengan panjang gelombang 254 nm. Fase gerak yang digunakan yaitu amonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4) 0,01 mol/L dan asam ortofosfat 0,1% (80:20). Hasil kadar vitamin C yang diperoleh dari metode digesti yaitu sebesar 117,479 mg/100g sedangkan hasil kadar vitamin C yang diperoleh dari metode UAE yaitu sebesar 98,487 mg/100g. Perbedaan kadar vitamin C dalam ekstrak bonggol nanas dapat terjadi karena adanya perbedaan pada metode ekstraksi, dimana ekstraksi senyawa vitamin C menggunakan pemanasan yang disertai dengan pengadukan (digesti) lebih baik dibandingkan ekstraksi menggunakan gelombang ultrasonik.
Estrogenic Effects of Kebar Grass (Biopyhtum Petersianum) in 96% Ethanol Extract and Various Solvent Fractions Mulyati Effendi; Yulianita; Nina Herlina; Wilda Nurhikmah
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Pusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM IPB; Tropical Biopharmaca Research Center - Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to compare antioxidant, antibacterial and toxicity tests of various types of kesambi tree bark extract (Schleichera oleosa (Lour) Oken). The research stages included extraction of kesambi stem skin from Mancak Serang sub-district with multilevel maceration techniques using 3 solvents: Methanol, n-hexane, and ethyl acetate. The extract was then tested for antioxidant activity, antibacterial, and toxicity. The results of antioxidant testing using the DPPH method, antibacterial with agar diffusion method, and toxicity test with BSLT method, the results showed that ethyl acetate extract had better antioxidant activity (IC50 7,723 ppm.) compared to extract of methanol (IC50 7,801 ppm), and n-hexane extract (IC50 8,568 ppm). Antibacterial activity showed the ability to inhibit the growth of Streptococcus aureus compared to Escherichia coli at a concentration of 10000 ppm, and the results of the toxicity test showed that ethyl acetate extract had better activity (LC50 305,17 ppm) than n-hexane extract (LC50 374, 96 ppm) and methanol extract (LC50 431,26 ppm).