Diyah Ayu Shinta Prabawati
Universitas PGRI Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kemampuan Berpikir Kritis Ditinjau dari Self–Regulated Learning pada Pembelajaran Model Search, Solve, Create, and Share Materi Geometri Kelas VIII SMP Diyah Ayu Shinta Prabawati; Supandi Supandi; Lilik Ariyanto
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 5 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v4i5.11171

Abstract

Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan aspek penting yang harus dimiliki siswa. Banyak guru di sekolah dasar atau menengah masih kurang memperhatikan kemampuan ini. Dengan mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, guru memperoleh wawasan yang luas tentang potensi dan bakat yang dimiliki siswa-siswinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model SSCS efektif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama dan untuk mengetahui bagaimana deskripsi kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari self regulated leaning. Penelitian ini adalah penelitian kombinasi (mixed methods). Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data kuantitatif dan data kualitatif. Untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil nilai posttest. Untuk data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara sebanyak 2 siswa dari masing-masing kategori self regulated learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan klasikal; (2) persentase ketuntasan belajar pada kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen lebih dari persentase siswa kelas kontrol; (3) rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas eksperimen lebih dari rata-rata siswa kelas kontrol; (4) siswa regulation of cognition mempunyai kemampuan berpikir kritis matematis baik pada setiap tahap; (5) siswa regulation of motivation pada tahap klarifikasi dan asesmen terklasifikasi baik, terklasifikasi cukup pada dua tahap lainnya; (6) siswa regulation of behavior terklasifikasi baik pada tahap klarifikasi, cukup pada tahap asesmen, dan kurang pada dua tahap lainnya.