Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI PEMANFAATAN RUANG PASAR SENTRAL KOTA KENDARI BERDASARKAN POLA PERILAKU PENGGUNA Dede Agustina; Annas Ma’ruf; Weko Indira Romanti Aulia
Jurnal Malige Arsitektur Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Malige Arsitektur
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/malige.v4i1.25181

Abstract

         Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya minat pengunjung Pasar Sentral Kota Kendari terutama pada lantai 2 dan 3 yang dapat dilihat dari kurangnya penjual yang berjualan pada lantai 2 maupun lantai 3, Sehingga menyebabkan banyaknya los kosong yang tidak terpakai pada lantai 2 maupun lantai 3 yang menjadikan pasar ini tidak berjalan dengan dengan baik. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku pengguna ruang dan pola aktifitas pengguna ruang Pasar Sentral Kota Kendari. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengamatan atau observasi, dan metode wawancara yang terdiridari kuisioner serta wawancara. Tahap analisa data yang pertama adalah mendeskripsikan pola pemanfaatan ruang pasar di Pasar Sentral Kota Kendari. Dari data fisik ruang yang didapat, akan dideskripsikan fungsi ruang yang sebenarnya lalu bagaimana pola pemanfaatan ruang oleh pengguna ruang yaitu pengunjung, pedagang dan pengelolah dapat menyebar keseluruh kawasan penelitian dan proses penyajian teknik behavioral mapping. Tahap analisa data yang kedua adalah mendeskripsikan pola perilaku pengguna ruang di Pasar Sentral Kota Kendari. Adapun pada tahap ini adalah kajian terhadap teori pola perilaku pengguna ruang meliputi bentuk penyesuaian pengguna ruang yaitu pengunjung, pedagang serta pengelolah terhadap ruang Pasar Sentral Kota Kendari dilihat dari teori arsitektur perilaku dan ruang, yaitu: Teritori, Crowding, Adaptasi, dan Adjustmen. Berdasarkan hasil penelitian, pola pemanfaatan ruang ditinjau dari behavior mapping dan pola perilaku pengguna ruang ditinjau dari aspek teori arsitektur perilaku Pasar Sentral Kota Kendari dipengaruhi oleh pola perilaku pengguna ruang yaitu pedagang yang cenderung menggunakan selasar sebagai area teritori dagang sehingga memengaruhi pengguna ruang lain seperti pengunjung/ pembeli dan pengelolah. Hal ini disebabkan karena tidak adanya batasan yang jelas mengenai teritori dagang, serta pola perilaku pengguna ruang yaitu pedagang masih menggunakan sistem berdagang secara tradisional yaitu dengan menggelar seluruh dagangan sehingga lebih mudah dilihat oleh pengunjung/pembeli yang berkunjung di Pasar Sentral Kota Kendari. Selain itu, pola perilaku pengguna ruang ditinjau dari aspek teori arsitektur di pengaruhi oleh penataan jenis komoditi dagang yang tidak tepat dan efisien, serta pola sirkulasi yang kurang baik sehingga menyebabkan banyaknya los yang terjadi dead spot. Hal inilah yang menyebabkan kurangnya minat pengunjung Pasar Sentral Kota KendariKata Kunci: Studi Penggunaan Ruang Berdasarkan Pola Perilaku Pengguna, Pasar Sentral Kota Kendari.
Desain Bangunan Apung Sebagai Upaya Pengembangan Urban Farming Di Teluk Kendari Made Supriatna; Annas Ma’ruf; Weko Indira Romanti Aulia
Reka Karsa: Jurnal Arsitektur Vol 10, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v10i1.7963

Abstract

AbstrakPesatnya laju pertumbuhan populasi dan perkembangan pembangunan sarana dan prasarana di suatu kota akan menimbulkan masalah lingkungan, mulai dari konversi lahan sampai degradasi kualitas lingkungan akibat polusi dan sampah. Dalam Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi, UHO, 2020 memproyeksikan penggunaan lahan terbangun di kota kendari dalam jangka waktu 5 tahun saja lahan terbangun di kota kendari mengalami penambahan yang cukup besar, rata- rata ±16%. Hal ini diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang juga cukup tinggi di kota Kendari.. Hal ini akan berdampak pada jumlah konsusmsi pangan kota. Tujuan yang ingin dicapai adalah menciptakan sebuah gagasan desain metode pengembangan kawasan pertanian perkotaan dengan memanfaatkan ruang air sebagai respon terhadap berkurangnya lahan produktif beberapa tahun kedepan yang tetap mengedepankan prinsip berkelanjutan. Konsep desain bangunan mengedepankan fungsi produksi melalui ruang budidaya serta edukasi tentang pertanian perkotaan. Hal ini bertujuan agar kedepan dapat menjadi acuan pengembangan-pengembangan konsep serupa. Dengan menggunakan sistem floating structure pada bangunan sehingga dapat mengurangi dampak negatif yang diberikan terhadap lingkungan. Dengan konsep ini bangunan memiliki sifat yang lebih fleksibel serta lebih mudah dalam pengembangan kedepannya.Kata Kunci: Bangunan, Ruang Air, Urban Farming, Struktur ApungAbstractThe rapid rate of population growth and the development of facilities and infrastructure development in a city will cause environmental problems, ranging from land conversion to environmental quality degradation due to pollution and waste. In the Journal of Geography Applications and Technology, UHO, 2020 projects that the use of built-up land in the city of Kendari in just 5 years, the built-up land in the city of Kendari will experience a fairly large increase, an average of ±16%. This is caused by population growth which is also quite high in the city of Kendari. This will have an impact on the amount of food consumption in the city. The goal to be achieved is to create an idea for a design method for developing urban agricultural areas by utilizing water space as a response to the reduction of productive land in the next few years that still prioritizes the principle of sustainability. The concept of building design puts forward the function of production through cultivation spaces and education about urban agriculture. It is intended that in the future it can be a reference for the development of similar concepts. By using a floating structure system in buildings so as to reduce the negative impact on the environment. With this concept, the building has a more flexible nature and is easier to develop in the future.Keywords: Building, Floating Structure, Urban Farming, Water Room
Mitigasi Banjir di Kelurahan Wawombalata Kota Kendari Weka Widayati; Sawaludin Sawaludin; Anita Indriasary; Weko Indira Romanti Aulia; Saban Rahim
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 7, No 1 (2023): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v7i1.28205

Abstract

The problem of flooding is still a problem that occurs in urban communities. High water intensity during the rainy season results in the potential for flooding in residential areas around the river flow. This study aims to determine flood mitigation in the Wawombalata sub-district, Kendari City. The method used in this research is survey and map overlay. The results showed that: On the flood hazard map, the area that has the highest hazard class is in the RT 5 section. Meanwhile, the flood hazard in the high class covers parts of the RT 1, RT 2, RT 3, RT 4, RT 5, RT 6 and RT 7. Overall the potential for flooding in the Wawombalata sub-district is classified as a high hazard class up to the highest class around residential areas and community housing. Flood mitigation strategies that can be carried out include: Conducting learning about disaster mitigation and outreach as well as disaster emergency simulations, maintaining the functions of vital objects/public facilities. Coordinating disaster management at the District/City level and and the Central Government. Keywords: Mitigation, Hazard, Flood, Community
KONSEP TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PESISIR BERBASIS INDUSTRI DAN PARIWISATA Studi Kasus: Desa Langere Kabupaten Buton Utara Muhammad Arsyad; La Ode Abdul Rachmad Sabdin Andisiri; Sachrul Ramadhan; Weko Indira Romanti Aulia
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i3.001

Abstract

Masyarakat pesisir memandang perairan sebagai habitat otentik mereka. Hanya di perairan lah rumah bagi mereka. Di lautan mereka berhuni, bekerja, bermain, dan berbudaya secara bermakna. Penelitian ini bertujuan mendokumentasikan  ekspresi spasial, kondisi infrastruktur, dan budaya masyarakat desa Langere. Menemukan rumusan model kawasan berbasis industri dan pariwisata  serta, kebutuhan infrastruktur desa Langere. Penelitian ini diselenggarakan di desa Langere Kabupaten Buton Utara yang berparadigma pasca positifistik dengan metode basis teori pendekatan kualitatif dimana variabel yang digunakan mencakup spasial, infrastruktur, ekonomi, ekologi, dan budaya. Penelitian ini, menemukan tigat temuan yakni, secara morfologis, bentuk persegi panjang kawasan Langere dipengaruhi oleh kondisi iklim dan geografinya dan karakter infrastruktur setempat merupakan ekspresi dari budaya maritim yang kokoh meski, umumnya dalam kondisi rusak ringan.  Dari perspektif arsitektur, rumah deret di kawasan Langere adalah wujud keselarasan arsitektur dengan lingkungan, iklim, dan geografi. Rumusan model kawasan Langere berparadigma kontekstualisme dimana, konfigurasi kawasan direncanakan dengan konsep makro secara sektoral meliputi, sektor primer, sekunder, dan tersier dan, konsep mikro berupa kenyamana termal, audial, dan visual yang secara umum dijiwai oleh kebudayaan masayarakat Langere.