Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hak Atas Air dan Kewajiban Negara dalam Pemenuhan Akses terhadap Air Arinto Nurcahyono; Husni Syam; Yuhka Sundaya
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 31, No. 2, Year 2015 [Accredited by Ristekdikti]
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.836 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v31i2.1477

Abstract

Water is a basic need of human being, no one can live without water and ithas no substitution. Water is a a requirement of adequate living standard for the healthand well-being of all human being..The current problem is the availability of water infulfill the human need is decreased. On the one hand there is the view that water isa commodity while the other side said that water is a social good.. The right to waterimplies that everyone should have access to water without discrimination. The state’srole is indispensable when people are not in the same position in getting water, thedifferences position of people can occur not only a problem of economic inequality, butalso the specific natural conditions in a certain region. Such differences make some partsof society difficult to gain access to water, and in this situation, the presence of the stateis strong required.
Kekerasan Sebagai Fenomena Budaya: Suatu Pelacakan Terhadap Akar Kekerasan di Indonesia Arinto Nurcahyono
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 19, No. 3, Tahun 2003
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.664 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v19i3.107

Abstract

Kekerasan secara umum dipahami sebagai tindakan, perilaku, atau keadaan sosial yang mengakibatkan orang atau kelompok lain menderita, sengsara, terluka, bahkan meninggal dunia, selalu dipandang sebagai tindakan atau perbuatan tidak bermoral, tidak manusiawi, dan merusak basis kehidupan manusia. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah apakah kekerasan itu sesuatu yang inheren ataukah bersifat struktural. Tulisan ini akan berusaha menjawab pertanyaan tersebut dengan melacak akar kekerasan di Indonesia melalui catatan sejarah kekerasan pada era pra kolonial.
Reformasi Kultural Orde Baru dalam Perspektif Postmodernisme Arinto Nurcahyono
Unisia No 39/XXII/III/1999
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/unisia.v0i39.5745

Abstract

As a discourse of Postmodernism, deconstruction has a great importance to be used as a tool of cultural reform in Indonesia. When The New Era was in power it developed the "logocentrism culture" through the creation of "biner position" in the structure of language, society, political-economy, and of course, culture. These structures were implemented in the feudalism., totalitarianism, and oppresive manner of the New Era. The stigmatization against some groups as a subversives, dissident or anti-Pancaslla, had been very popular during Suharto's regime. Hopefully, the deconstruction perspective, as a tool of reform will encourage changes in Indonesia which meet requirements for globalization. Finally, it recommended that the perspective of deconstruction encourage changes for Indonesia toward the new paradigm and structure which, in turn, satisfy, the intemal and global needs. 
Penegakan Hukum Tindak Pidana Penimbunan dan Penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak Dihubungkan dengan Undang Undang No 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Ilham Maulana; Arinto Nurcahyono
Bandung Conference Series: Law Studies Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Law Studies
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsls.v3i1.5096

Abstract

Abtsract. Fuel hoarding and misuse is a serious matter and a problem that must be resolved immediately, this is due to the impact of hoarding and misuse which is bad for people's welfare. Especially if there is news that there will be an increase in fuel prices, the acts of hoarding and misuse of fuel will become more massive. Even though regulations already exist, the punishments that are imposed are clear, namely the sanctions in Article 53 of Law No. 22 of 2001 concerning Oil and Gas has not been able to compensate for the repeated acts of hoarding and misuse of fuel. This study aims to determine law enforcement efforts against the crime of hoarding and misuse of subsidized fuel oil in Indonesia and to find out the criminal policy towards overcoming the misuse of fuel oil associated with Law no. 22 of 2001 concerning Oil and Natural Gas. The research method used is a normative juridical type, with a statutory regulation approach and relying on primary, secondary and tertiary sources of law.The results of this study are efforts to enforce the law against the crime of hoarding and misusing subsidized fuel oil in Indonesia by using two means, namely penal and non-penal means. Regarding penal facilities, it is specifically regulated in Article 55 of Law No. 22 of 2001 and non-penalty efforts include counseling and legal education, supervising and monitoring the distribution of fuel purchases, establishing cooperation with agents and oil retailers so that they do not participate or cooperate in fuel smuggling. as well as conducting patrols just before the news of the increase in fuel prices. Criminal policies against the prevention of misuse of fuel oil are associated with Law No. 22 of 2001 is in the form of application of criminal law (criminal law application), where provisions for criminal prosecution of all types of fuel abuse are regulated starting from Article 51 to Article 55 of the Oil and Gas Law. Articles 51 to 55 in essence are part of the penal effort to realize people's welfare by reducing the number of acts of fuel abuse. Abstrak. Penimbunan dan penyalahgunaan BBM merupakan hal yang serius dan menjadi masalah yang harus segera dituntaskan, hal ini disebabkan oleh dampak dari penimbunan dan penyalahgunaan yang berakibat buruk bagi kesejahteraan masyarakat. Terlebih jika ada kabar akan ada kenaikan harga BBM, maka perbuatan penimbunan dan penyalahgunaan BBM akan semakin massif terjadi. Walaupun regulasi telah ada bahkan dengan jelas dihukuman yang dikenakan yakni sanksi pada Pasal 53 Undang-undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi belum mampu mengimbangi terulangnya perbuatan penimbunan dan penyalahgunaan BBM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya penegakan hukum terhadap tindak pidana penimbunan dan penyalahgunaan bahan bakar minyak bersubsidi Indonesia dan untuk mengetahui kebijakan kriminal terhadap penanggulangan penyalahgunaan bahan bakar minyak dikaitkan dengan Undang Undang No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Dan Gas Bumi. Metode penelitian yang yang digunakan ialah berjenis yuridis normatif, dengan pendekatan peraturan perundang-undangan dan bertumpu pada sumber hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil penelitian ini upaya penegakan hukum terhadap tindak pidana penimbunan dan penyalahgunaan bahan bakar minyak bersubsidi di Indonesia ditegakkan dengan dua sarana yakni sarana penal dan non penal. Pada sarana penal, secara spesifik diatur dalam Pasal 55 UU No 22 tahun 2001 dan upaya non penal ialah meliputi penyululuhan dan edukasi hukum, melakukan pengawasan serta memantau distribusi pembelian BBM, menjalin kerjasama dengan para agen maupun pengecer minyak agar tidak ikut atau bekerjasama dalam penyelundupan BBM serta melakukan patroli pada waktu menjelang kabar kenaikan BBM.. Kebijakan kriminal terhadap penanggulangan penyalahgunaan bahan bakar minyak dikaitkan dengan UU No 22 tahun 2001 ialah berbentuk penerapan hukum pidana (criminal law application), dimana ketentuan pemidanaan terhadap semua jenis penyalahgunaan BBM diatur mulai dari Pasal 51 sampai Pasal 55 UU Migas. Pasal 51 sampai Pasal 55 pada hakikatnya adalah bagian dari upaya penal untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan menekan angka tindak penyalahgunaan BBM.
Sosialisasi Mengenai Cyberbullying Guna Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat Pada Pesantren Entrepreneur Ash-Shalahuddin Cililin, Kabupaten Bandung Barat Ahmad Faizal Adha; Efik Yusdiansyah; Muhammad Ilman Abidin; Chepi Ali Firman; Arinto Nurcahyono; Neni Ruhaeni; Dini Dewi Heniarti; Sri Ratna Suminar; Hasya Fazni Pratiwi; Suci Setiawati
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v8i2.5030

Abstract

Cyberbullying atau intimidasi dalam dunia maya, telah menjadi fenomena yang semakin meresahkan dalam era digital saat ini. Dengan semakin meluasnya akses ke platform online, tindakan ini mengancam kesejahteraan emosional individu terutama anak muda. Penelitian ini mengulas dampak negatif cyberbullying terhadap kesehatan mental korban, seperti stres, kecemasan, depresi, dan bahkan potensi bunuh diri. Faktor-faktor seperti anonimitas dan jangkauan luasnya internet memperumit upaya pencegahan. Oleh karena itu, perlunya kerjasama antara orangtua, pendidik, dan platform online dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendidik bagi para pengguna, serta implementasi regulasi yang lebih ketat untuk melindungi individu dari dampak buruk cyberbullying. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi terkait cyberbullying. Metode yang digunakan yaitu survei lapangan, sosialisasi, dan evaluasi. Hasil kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran hukum sosialisasi tentang cyberbullying di pesantren merupakan langkah penting untuk membekali santri dengan pemahaman dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dunia maya dengan bijaksana dan bertanggung jawab.
Sosialisasi Mengenai Cyberbullying Guna Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat Pada Pesantren Entrepreneur Ash-Shalahuddin Cililin, Kabupaten Bandung Barat Ahmad Faizal Adha; Efik Yusdiansyah; Muhammad Ilman Abidin; Chepi Ali Firman; Arinto Nurcahyono; Neni Ruhaeni; Dini Dewi Heniarti; Sri Ratna Suminar; Hasya Fazni Pratiwi; Suci Setiawati
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v8i2.5030

Abstract

Cyberbullying atau intimidasi dalam dunia maya, telah menjadi fenomena yang semakin meresahkan dalam era digital saat ini. Dengan semakin meluasnya akses ke platform online, tindakan ini mengancam kesejahteraan emosional individu terutama anak muda. Penelitian ini mengulas dampak negatif cyberbullying terhadap kesehatan mental korban, seperti stres, kecemasan, depresi, dan bahkan potensi bunuh diri. Faktor-faktor seperti anonimitas dan jangkauan luasnya internet memperumit upaya pencegahan. Oleh karena itu, perlunya kerjasama antara orangtua, pendidik, dan platform online dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendidik bagi para pengguna, serta implementasi regulasi yang lebih ketat untuk melindungi individu dari dampak buruk cyberbullying. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi terkait cyberbullying. Metode yang digunakan yaitu survei lapangan, sosialisasi, dan evaluasi. Hasil kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran hukum sosialisasi tentang cyberbullying di pesantren merupakan langkah penting untuk membekali santri dengan pemahaman dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dunia maya dengan bijaksana dan bertanggung jawab.