Menurut data hasil Riset Kesehatan Dasar di Indonesia, Prevalensi hipertensi di Bali berkisar 3,4-8,4%. Hipertensi membutuhkan pengobatan jangka lama, masalah yang sering dihadapi ialah ketidak patuhan pasien dalam melakukan terapi perawatan yang sedang mereka jalani. Ketidakpatuhan dalam pengobatan hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi dan kerusakan organ. Lansia sangat beresiko mengalami kegagalan pengobatan akibat ketidak patuhan dalam menjalani pengobatan (World Health Organization, 2014). Pada kondisi lansia yang cepat lelah, keterbatasan gerak dan penurunan kemampuan mengurus dirinya maka sangat membutuhkan dukungan keluarga. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Lansia Hipertensi di Fasilitas Kesehatan Primer Kota Denpasar Selatan. Metode : Metode penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Responden pada penelitian ini berjumlah 80 orang di Fasilitas Kesehatan Primer Kota Denpasar Selatan sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga adopsi dari (fitri,D,2014 )dan MMAS-8. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Hasil : Hasil pada penelitian didapatkan persentase dukungan keluarga baik sebesar 75%. Persentase kepatuhan minum obat rendah sebesar 10%, kepatuhan sedang sebesar 52,5% dan tinggi sebesar 37,5%. Dimana kuesioner MMAS-8 kategori patuh merupakan gabungan dari kategori sedang dan tinggi, total persentase yang didapat ialah 90 % dikategotikan patuh. Uji dengan Spearman Rho didapatkan nilai p value = 0,000 < 0,05 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,436. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada Lansia Hipertensi di Fasilitas Kesehatan Primer Kota Denpasar Selatan dengan arah hubungan yang bermakna.