Wandono Wandono
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Karakteristik Tanah dan Struktur Kecepatan Gelombang Geser Menggunakan Data Mikrotremor di Daerah Lembang, Jawa Barat Adelia Fatimah; Sesar Prabu Dwi Sriyanto; Bambang Sunardi; Wandono Wandono
Jurnal Geofisika Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Geofisika
Publisher : Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36435/jgf.v20i1.521

Abstract

Lembang menjadi salah satu daerah yang memiliki tingkat bahaya kegempaan yang tinggi karena terletak dekat dengan struktur Sesar Lembang. Sebagai langkah mitigasi, dilakukan identifikasi karakteristik tanah lokal dan pemodelan struktur kecepatan gelombang geser di wilayah ini. Hal ini sangat penting untuk identifikasi daerah-daerah dengan potensi kerentanan bahaya gempabumi yang tinggi berdasarkan efek tanah lokalnya, serta untuk perencanaan dan pengembangan infrastruktur bangunan tahan gempa. Investigasi ini dilakukan menggunakan metode HVSR dan pemodelan inversi eliptisitas gelombang Rayleigh. Data yang digunakan pada metode-metode tersebut adalah data mikrotremor. Data mikrotremor dikumpulkan dengan menempatkan seismograf portabel di 26 titik lokasi pengukuran selama 30 menit untuk masing-masing titik. Hasil dari analisis HVSR menunjukkan bahwa secara umum bagian utara daerah penelitian memiliki nilai indeks kerentanan seismik yang lebih tinggi daripada bagian selatan. Pola sebaran indeks kerentanan seismik ini selaras dengan pola sebaran nilai amplifikasi yang tinggi dan frekuensi dominan tanah yang rendah di bagian utara daerah penelitian. Pemodelan inversi eliptisitas gelombang Rayleigh menggunakan kurva keluaran HVSR menghasilkan struktur kecepatan gelombang geser hingga kedalaman 30 meter di masing-masing titik. Secara umum, kecepatan gelombang geser yang berkisar antara 118-560 m/s meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman. Kecepatan gelombang geser rata-rata hingga kedalaman 30 meter (Vs30) ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menilai klasifikasi jenis tanah di lokasi pengukuran. Berdasarkan data yang diperoleh, jenis tanah di seluruh titik pengukuran termasuk dalam jenis tanah sedang dengan rentang nilai Vs30 antara 194.48 m/s – 246.23 m/s.
Identifikasi Sesar Cimandiri Segmen Cidadap Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Dipole–Dipole dan Schlumberger Puji Ariyanto; Sandy Tri Gustono; Relly Margiono; Ade Lambang Ricaksono; Agus Marsono; Wandono Wandono; Darwin Harahap; Iman Suardi
Wahana Fisika Vol 8, No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v8i1.57465

Abstract

Pengukuran geolistrik resistivitas telah dilakukan untuk mempelajari struktur bawah permukaan dan geometri sesar Cimandiri khususnya Segmen Cidadap di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Indonesia. Survei dilakukan dengan menggunakan konfigurasi dipole–dipole dan Schlumberger dengan jarak antar elektroda 5 meter. Pengambilan data dilakukan pada dua lintasan memotong tegak lurus sesar dengan arah utara-selatan, masing-masing sepanjang 355 m dan satu lintasan sejajar sesar dengan arah timur-barat sepanjang 175 m. Berdasarkan analisis tomografi geolistrik resistivitas dari ketiga lintasan di area penelitian, didapatkan nilai resistivitas batuan cukup rendah sebesar 1.18-9.85 Ωm di utara lintasan yang interpretasikan sebagai sedimen aluvial. Pada selatan lintasan dimana morfologi berupa perbukitan lipatan mempunyai nilai resistivitas material cukup tinggi sebesar 40.8-200 Ωm yang diinterpretasikan sebagai batu pasir, batu lempung hingga batuan breksi vulkanik yang cukup keras. Sesar Cimandiri Segmen Cidadap ditunjukkan dengan ditemukannya bidang diskontinuitas dengan kontras resistivitas secara vertikal pada penampang resistivitas pada dua lintasan memotong sesar. Bidang sesar pada lintasan 1 berada pada jarak 80 m dan menerus pada lintasan 2 berada pada jarak 85 m, bertepatan dengan kelurusan lereng topografi utama (gawir sesar). Jurus Sesar Cimandiri khususnya Segmen Cidadap berarah timur-barat dengan pergerakan mendatar dengan sedikit komponen naik sesuai dengan penelitian sebelumnya.