Amanda Pasca Rini, Amanda Pasca
Dosen Tetap Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pentingnya Kebahagiaan dalam Membentuk Keterikatan Kerja Pegawai Di Indonesia Karundeng, Imory Rebecca Jayata; Matulessy, Andik; Rini, Amanda Pasca
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.394 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i4.2542

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kebahagiaan dengan keterikatan kerja pegawai di Indonesia. Keterikatan kerja pegawai adalah suatu pemikiran, kondisi dan emosi positif yang dimiliki seorang pegawai terhadap pekerjaan dan organisasinya yang ditandai dengan perasaan semangat, dedikasi dan keasyikan untuk tercapainya tujuan dan keberhasilan organisasi. Kebahagiaan adalah segala sesuatu yang membuat individu merasa lebih baik dan gembira dengan apa yang diperolehnya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Subyek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 277 pegawai atau karyawan dari suatu perusahaan atau intansi yang tidak dibatasi oleh jenis usaha yang dilakukan oleh intansi atau perusahaan tersebut. Sampel penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling dan snowball sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan tehnik analisis regresi dengan IBM SPSS versi 20 for windows. Hasil penelitian didapatkan Hubungan yang positif antara variabel kebahagiaan dan variabel keterikatan kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,627 dan sumbangan efektif sebesar 26,02%. Kesimpulan dalam penelitan ini adalah terdapat hubungan yang sangat signifikan dan arah hubungan positif antara variabel kebahagiaan dengan keterikatan kerja pegawai di Indonesia dengan sumbangan efektif sebesar 26,02%, sedangkan sisanya sebanyak 73,98% dipengaruhi variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Arah hubungan yang positif ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kebahagiaan yang dimiliki oleh partisipan penelitian (pegawai diseluruh Indonesia) akan semakin tinggi artinya mereka akan semakin terlibat, antusias dan bersemangat ketika bekerja.
Harga Diri Positif pada Ibu Rumah Tangga yang Menopause Berusia 49 Tahun Keatas Di Sidoarjo Jawa Timur Amalya, Iffah Dewi; Matulessy, Andik; Rini, Amanda Pasca
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.566 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i2.2248

Abstract

Perubahan adalah salah satu kata kunci dari perjalanan hidup manusia. Salah satu tahap perubahan kehidupan yang pasti dialami oleh setiap wanita adalah datangnya menopause. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan harga diri yang positif pada subjek yang sudah memasuki masa menopause serta untuk mendalami, menemukan, dan menggambarkan subjek dari faktor-faktor yang mempengaruhi menopause. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan dengan studi kasus yang bersifat intrinsik. Subjek penelitian ini adalah wanita yang sudah memasuki masa menopause. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah satu orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek memiliki harga diri yang positif, walaupun subjek sudah menopause. Kesimpulan pada penelitian ini subjek menghargai orang lain dan tidak merendahkan orang lain, menghargai diri sendiri dan tidak merendahkan diri sendiri, mengemukakan pandangan atau pendapat terutama ketika ditanya dan melakukan rasionalisasi ketika gagal melakukan sesuatu, memiliki banyak teman dan juga mengikuti kegiatan sosialisasi dengan daerah lingkungan sekitar, meskipun tidak terlalu aktif, tetapi lebih cenderung aktif dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan dan tekanan lingkungan, menerima keadaan saat menopause dan merasa bahagia, menerima diri dengan baik dan lebih percaya diri terhadap dirinya yang sudah memasuki masa menopause, menerima dan menghargai kritik dan saran dari orang lain terhadap dirinya, menghormati diri sendiridan bangga terhadap diri sendiri, cenderung tidak konformitas dan menerima keadaan dalam hal fisik dan materi, sikap tidak mudah tersinggung dan dapat menerima sikap orang lain dengan baik, apabila terjadi kecemasan beliau memiliki cara untuk mengatasinya dengan berbagi cerita dengan orang-orang terdekat dan selalu mensyukuri apa yang dimiliki.