Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

APLIKASI IRIGASI TETES PADA TANAMAN CABE MERAH DI KABUPATEN ENREKANG Muh. Kusmali; Ahmad Munir; Sitti Nur Faridah
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 8, Nomor 2, Oktober 2015
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.18 KB) | DOI: 10.20956/at.v8i2.79

Abstract

Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak digemari masyarakat di Indonesia, dan juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Produksi tanaman cabe merah sangat dipengaruhi oleh ketersediaan kebutuhan air tanaman sehingga pada musim kemarau produksinya mengalami penurunan drastis. Dengan demikian manajemen irigasi sangat besar peranannya dalam pengembangan budidaya tanaman cabe merah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rancangan operasional irigasi tetes pada tanaman cabe merah berdasarkan kebutuhan air pada masing-masing tingkatan umur tanaman. Metode penelitian ini dilakukan dengan menghitung kebutuhan air tanaman cabe merah perhari pada masing-masing tingkatan umur yaitu 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan. Kemudian menghitung debit rata-rata emiter sehingga diperoleh waktu operasional irigasi tetes. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan air tanaman cabe merah sangat beragam berdasarkan umur tanaman yaitu 0,11 l/hari untuk umur 1 bulan, 0,422 l/hari untuk umur 2 bulan, 1,148 l/hari untuk umur 3 bulan dan 1,323 l/hari untuk umur 4 bulan. Sehingga diperoleh waktu operasional yaitu 0,055 jam/hari untuk tanaman berumur 1 bulan, 0,211 jam/hari untuk umur 2 bulan, 0,574 jam/hari untuk umur 3 bulan dan 0,662 jam/hari untuk tanaman yang berumur 4 bulan.
Penerapan Pertanian Terpadu Budidaya Tanaman Hidroponik Dan Ikan Lele Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Kawasan Perbatasan Kalimantan Utara Dwi Santoso; Siti Fatima; Nurhaya Kusmiah; Ince Siti Wardatullatifah; Anugerah Fitri Amalia; Muh. Kusmali; Muh. Adiwena; Nurul Chairiyah; Aditya Murtilaksono; Nurlela Machmuddin; Saat Egra; Deny Murdianto; Khaerunnisa Khaerunnisa; Rayhana Jafar; Banyuriatiga Banyuriatiga; Nove Kurniati Sari; Nurmaisah Nurmaisah; Erwan kusnadi; Berly Yasmon; Ovistevi Munthe; Nurjannah Nurjannah; Hendris Hendris; Zulhafandi Zulhafandi; Moh. Wahyu Agang; Muhammad Arbain; Kartina Kartina
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.481 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.108

Abstract

Kalimantan Utara merupakan salah satu provinsi yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia perlu didukung untuk dapat berkembang sehingga masyarakatnya tidak tergantung dengan produk-produk pertanian dari daerah Negara lain. Salah satu hal yang bisa dilakukan guna mendukung hal tersebut adalah dengan menerapkan program pertanian terpadu. Desa batu kajang merupakan salah satu desa terluar di wilayah Kalimantan Utara dan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani tanaman hortikultura, permasalahan yang ada di desa Batu Kajang yaitu masyarakatnya belum banyak yang memiliki usaha sampingan lain untuk menunjang ekonomi keluarga sehingga masyarakat disana hanya bergantung pada pendapatan hasil panen yang dijual kepasar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Batu Kajang Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. Mekanisme kegiatan dibagi kedalam beberapa tahapan yaitu survei, sosialisasi, pelatihan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan pelatihan merupakan kegiatan puncak dari PKM yaitu bimbingan teknis kepada masyarakat mengenai pembuatan instalasi hidroponik dan pembuatan kolam terpal untuk ikan lele. Tahapan pelatihan terdiri dari beberapa tahapan diantaranya pembuatan instalasi hidroponik, Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik ditunjukkan dengan antuasisme masyarakat desa batu kajang yang sangat besar dalam mengikuti pelatihan tersebut. Budidaya tanaman secara hidroponik dan ternak lele merupakan salah satu solusi terbaik sebagai usaha sampingan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
Mini review pengaruh jumlah sudu turbin vortex berdasarkan daya pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang dihasilkan Harmiansyah Harmiansyah; Devy Arysandia; Fino Agustian Jourdan Gamas; Nawang Wulan Saputri; Muh. Kusmali; Raizummi Fil’aini
Sultra Journal of Mechanical Engineering Vol 2 No 2 (2023): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sjme.v2i2.520

Abstract

Energi air menjadi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang tengah digalakan saat ini. Dalam pemanfaatannya energi air dapat diaplikasikan menjadi suatu pembangkit listrik, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Di Indonesia sendiri PLTMH telah banyak dikembangkan, terutama dalam mengatasi keterbatasan energi listrik di daerah terpencil. Namun, PLTMH masih belum berkembang secara optimal karena masih bertumpu pada aliran air dengan head tinggi, seperti air terjun. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus untuk memilih lokasi implementasi. Oleh karena itu dilakukan pengkajian dengan mempelajari bagian utama dari PLTMH, yakni dengan menggunakan turbin vortex. Berdasarkan julukannya turbin vortex memanfaatkan pusaran air dalam sistem kerjanya yang mampu diterapkan pada aliran air dengan head rendah, seperti aliran sungai. Dalam sistem kerjanya, turbin vortex harus memperhatikan jumlah sudu yang digunakan karena hal tersebut mempengaruhi kinerja turbin vortex dan keluarannya. Kajian teoritis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jumlah sudu ditinjau dari keluaran PLTMH yang didasari dari sumber literatur terdahulu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dan kualitatif. Hasil dari kajian teoritis dapat diketahui semakin banyak jumlah sudu yang divariasikan maka akan semakin besar keluaran PLTMH, seperti nilai putaran turbin, nilai putaran generator, tegangan, arus, daya, torsi, dan efisiensi.
Water Productivity of Mustard Green (Brassica juncea L.) with Variation of Irrigation Systems Nova Anika; Muh Kusmali; Harmiansyah Harmiansyah; Setyadi Gumaran; Ridwan Ridwan
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 13, No 3 (2024): September 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i3.831-838

Abstract

Drip irrigation and self-watering are two examples of irrigation technology improvements that employ effective and efficient watering methods. Water productivity may be used as a benchmark to compare irrigation efficiency and agricultural productivity. The purpose of this study was to assess mustard green's water productivity under conventional, drip, and self-watering irrigation systems. The effect of irrigation variation on mustard green growth was studied using a nonfactorial technique with a completely randomized design (CRD). The design has three treatments and six replications. This study examined the following variables: height, number of leaves, yield, irrigation water utilized, and water productivity of mustard green. The study found that mustard green plants require 0.69 mm/day of water in the vegetative phase, 2.83 mm/day in the generative phase, and 1.69 mm/day in the final phase. The use of different watering systems has a significant influence on mustard green's height and leaf number. Self-watering at 15 g/L provides the maximum water productivity for mustard green, followed by drip irrigation at 8.46 g/L and conventional irrigation at 7.69 g/L. Keywords: Drip irrigation, Mustard green, Self-watering irrigation, Water productivity
Pengaruh Jenis Kemasan Plastik terhadap Mutu Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L.) selama penyimpanan Kusmali, Muh.; Dermawan, Muhammad
Communication in Food Science and Technology Vol 3 No 1 (2024): Communication in Food Science and Technology, April Chapter
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/cfst.v3i1.1765

Abstract

Abstract: Cabai merah keriting merupakan salah satu produk tanaman hortikultura yang tergolong non-klimakterik dan mudah rusak. Paparan oksigen dapat meningkatkan penurunan mutu cabai merah keriting sehingga penentuan jenis kemasan yang tepat menjadi penting diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jenis kemasan plastik dalam menghambat laju penurunan mutu cabai merah keriting selama penyimpanan. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Tunggal (RALT) dengan factor perlakuan jenis kemasan (P) yang terdiri dari 6 taraf perlakuan yaitu plastik PP (P1), PE (P2), HDPE (P3), LDPE (P4), Wrapping (P5) dan control (P6). Masing-masing unit perlakuan dilakukan 3 kali. Parameter mutu yang diamati yaitu kadar air, susut bobot, kerusakan, dan warna dengan interval pengukuran setiap 2 hari selama penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan jenis kemasan memberikan berpengaruh signifikan terhadap kadar air, susut bobot, kerusakan, dan warna cabai merah keriting selama penyimpanan. Perlakuan kemasan plastik PP lebih mampu mempertahankan mutu cabai merah keriting hingga minggu ke-6 dengan kadar air 80.12%, susut bobot terendah 5.67%, kerusakan terendah 30.48%, indeks warna L* (kecerahan) tertinggi 30.45 dan a* 32.23. Kata kunci: kemasan plastic, kadar air, susut bobot, kerusakan, warna
PERUBAHAN MUTU FISIK CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.) MENGGUNAKAN BERBAGAI JENIS KEMASAN PLASTIK PADA PENYIMPANAN SUHU RENDAH Kusmali, Muh.; Gumaran, Setyadi; Harmiansyah, Harmiansyah; Fil’aini, Raizummi; Utari, Ni Wayan; Dermawan, Muhammad; Bossa Samang, Andi Marlisa
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i2.4607

Abstract

Curly red chilies are a horticultural crop product that has high economic value but is easily damaged. Storage temperature conditions and exposure to oxygen can influence the rate of decline in the quality of curly red chilies, so determining the type of packaging with optimum permeability according to the needs of red chili metabolic activity is very important to pay attention to. This research aims to analyze the effect of plastic packaging type in inhibiting the rate of decline in the quality of curly red chilies in low temperature storage. The research method used a Completely Randomized Design (CRD) with a single factor, namely the treatment of the type of plastic packaging (P), which consisted of 6 levels of treatment, namely Polypropylene (PP), Polyethylene (PE), High Density Polyethylene (HDPE), Low Density Polyethylene (LDPE), Wrapping and Control. Each treatment unit was carried out 3 times. The quality parameters observed were changes in water content, weight loss, damage, hardness and color with measurement intervals every 2 days during storage. The results of the research showed that the treatment of the type of plastic packaging at low temperature storage had a significant effect on the water content, weight loss, damage, hardness and color of curly red chilies during storage. The Polypropylene plastic packaging treatment was better able to maintain the quality of curly red chilies until day-16 with a water content of 79.98%, the lowest weight loss of 9.67%, the lowest damage of 36.19%, hardness of 9.59 N, the highest color index L* (brightness) of 31.77 and a * (reddish) high 35.46.