Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Elektro-Akupuntur terhadap Perbedaan Kadar IL-2 pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar yang Diinduksi DMBA Rahmah, Aliyah Adek; Agoes, Achdiat; Yuliatun, Laily
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.897 KB)

Abstract

Kanker payudara adalah salah satu tumor yang bersifat ganas dan penyebab kematian utama pada wanita. Pada penderita kanker payudara, terjadi penurunan kadar interleukin-2 (IL-2) yang berfungsi sebagai antikanker. Terapi elektro-akupuntur (EA) adalah salah satu terapi komplementer yang dapat meningkatkan kadar interleukin-2 pada tubuh.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran elektro-akupuntur terhadap perbedaan kadar interleukin-2 pada tikus yang diinduksi DMBA. Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental in vivo, dengan sampel tikus Wistar berjumlah 25 ekor. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu (i) kontrol negatif (normal), (ii) kontrol positif (DMBA), (iii) perlakuan I (DMBA dan terapi EA selama 3 hari); (iv) perlakuan II (DMBA dan terapi EA selama 5 hari); (v) perlakuan III (DMBA dan terapi EA selama 10 hari). Kadar IL-2 diukur menggunakan metode ELISA sandwich dan datanya dianalisis dengan one way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar IL-2 terendah terdapat pada tikus kontrol positif dan rata-rata kadar IL-2 tertinggi pada tikus perlakuan EA 10 hari. Analisis statistik uji LSD  menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna diantara kelompok perlakuan terhadap rata-rata kadar IL-2 (p = 0.000). Kesimpulan yang diperoleh yaitu terapi elektro-akupuntur dapat meningkatkan kadar IL-2 pada tikus yang diinduksi DMBA. Kata kunci : DMBA, Interleukin-2, Kanker Payudara, Terapi elektro-akupuntur.
EFFECTS OF BRAIN AGE TO INCREASE COGNITIVE FUNCTION IN ELDERLY Agoes, Achdiat; Lestari, Retno; Alfaruqi, Saifullah
Malang Neurology Journal Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Malang Neurology Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.498 KB) | DOI: 10.21776/ub.mnj.2016.002.02.4

Abstract

Background. The concept of cognitive (from Latin cognosere, to know or to recognize) refers to the ability to process information, applying knowledge, and change the trend. cognitive function of the elderly can be optimized through a variety of ways, one of that way is the brain training game (Brain Age). The game was created specifically to train the cognitive function of elderly.Objective. To determine the effect of Brain Ag) to the improvement of cognitive function in the elderly in Malang. Methods. Quasi-experimental pretest-posttest approach, the treatment and control groups, and the sampling is done with purposive sampling to obtain the 20 respondents. Data collection instrument in this study are in general cognitive tests by using a measuring instrument MMSE. Then the data were analyzed by Mann-Whitney test showed p value 0.000 <α 0.05. Results. There is the effect of therapy brain training game (Brain Age) on increasing cognitive function of elderly in Malang.Conclusion. Therapy of brain training game (Brain Age) can be used as an alternative method of nursing actions that can be implemented in nursing geriatric and to consider inter-community cooperation between the elderly or nursing home.
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN ORANG AWAM UNTUK MEMBERIKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA MALANG Firdaus, Achmad Dafir; Agoes, Achdiat; Lestari, Retno
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.664 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v3i2.109

Abstract

ABSTRAK                Kejadian kecelakan lalu lintas diprediksi cenderung semakin meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Banyaknya orang yang menjadi korban kecelakaan tidak selalu ditunjang dengan banyaknya responder dan pelayanan kesehatan yang dapat memberikan pertolongan yang cepat serta tepat. Untuk mengatasi hal tersebut perlu pemberdayaan orang awam yang seringkali menjadi first responder. Namun orang awam saat ini juga tidak selalu mau untuk memberikan pertolongan dikarenakan beberapa faktor diantaranya faktor intrapersonal, psikososial dan situasional yang mempengaruhi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor – faktor tersebut sehingga dapat mengoptimal kemauan dan peran orang awam pada akhirnya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode pendekatan restrospektif menggunakan instrumen terstruktur yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji Chi-Square dan Fisher sebagai alternatif. Sampel yang digunakan berjumlah 110 orang awam yang pernah menemui kejadian lalu lintas di Kota Malang. Hasil yang didapatkan adalah responden saat menemui kejadian kecelakaan lalu lintas (KLL) yang dipengaruhi faktor intrapersonal sebanyak 92,7%, faktor psikososial sebanyak 27,3%, dan faktor situasional sebanyak 60%. Sedangkan responden yang memberikan pertolongan adalah sebanyak 47,3%. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan hanya faktor situasional saja yang memiliki hubungan signifikan dengan kemauan orang awam untuk menolong korban kecelakaan lalu lintas dengan nilai p 0,002 (p&lt;0,005). Dengan demikian perlu pemberdayaan peran serta orang awam dengan cara – cara yang dapat meningkatkan pengetahuan, kemauan, serta kemampuan dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas. Kata Kunci : Kemauan, Pertolongan Pertama, Kecelakaan Lalu Lintas, Orang Awam ABSTRACTTraffic accidents predicted tend to increase over time. The number of people who become victims of accidents are not always supported by many responders and health care that can provide prompt and appropriate care. To overcome this problem, we need to give empowerment to laypeople who are often become the first responder. But, lay people nowadays are not always willing to provide assistance due to several factors including intrapersonal factors, psychosocial and situational influences. The purpose of this study was to analyze those factors so that we can optimize the willingness and the role of lay people in the end. This study is observational study with retrospective approach using structured instruments which have been validity and reliability tested. The analysis is bivariate analysis using Chi-Square and Fisher as an alternative. The samples are 110 lay people who had witnessed traffic accidents in Malang city. The results obtained are respondents who witnessing traffic accidents that are affected by intrapersonal factors is 92.7%, psychosocial factors is 27.3% and situational influences is 60%. While respondents who gave aid is 47.3%. Based on Chi-Square test is obtained only situational factors that have a significant relation with the willingness of lay people to help traffic accidents victim with a value p 0.002 (p&lt;0.005). Thus, we need to give empowerment to laypeople in ways that can improve kowledge, willingness, and ability to provide first aid to traffic accidents victims. Key Words: Willingness, First Aid, Traffic Accidents, Laypeople