Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Spasial Penyakit Dermatitis di Puskesmas Labakkang Kabupaten Pangkep Andi Shaleha Maudani; Muhammad Ikhtiar; Alfina Baharuddin
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v16i1.16998

Abstract

Dermatitis adalah peradangan kulit yang menyebabkan kelainan klinis dalam bentuk pengkoleran polimorfik dan keluhan gatal dengan prevalensi kasus di duni sebanyak 10%. Angka kasus dematitis di Indonesia masih tinggi, khususnya di Kabupaten Pangkep dengan 23.583 pasien pada tahun 2017 dan 10.436 pasien pada tahun 2018. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan memetakan dermatitis di wilayah kerja Puskesmas Labakkang di Kabupaten Pangkep. Penelitian ini adalah penelitian observasional kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 284 responden yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan ArcGIS. Hasil penelitian ini adalah 195 (65%) Pasien PHBS yang Baik dengan 102 (35%), 73 (25%) Riwayat Penyakit Kulit dengan 224 (75%) riwayat, 73 (32%) Riwayat Alergi tidak memiliki sejarah 201 (67%), waktu kontak yang belum pernah mengalami 124 (42%), tidak selama 151 (51%) dan sebanyak 22 (7%), Suhu yang Memenuhi Syarat sebanyak 128 (43%) ,Tidak memenuhi syarat sebanyak 169 (57%), Kelembaban yang memenuhi persyaratan 247 (83%), dan tidak memenuhi persyaratan 169 (17%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kejadian dermatitis di Kabupaten Pangkep banyak terjadi pada kelompok usia lansia dengan personal hygiene yang buruk dan waktu paparan bahan kimia yang lama.
Hubungan Pemakaian Pestisida Terhadap Kadar Cholinesterase Darah pada Petani Sayur Jenetallasa-Rumbia Hardi Hardi; Muhammad Ikhtiar; Alfina Baharuddin
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 16 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v16i1.16999

Abstract

Pestisida banyak digunakan oleh masyarakat efektifitasnya dalam membasmi hama. Namun, WHO dan UNEP mencatat bahwa terdapat 1.5 juta kasus keracunan pestisida yang sebagian besar terjadi di negara berkembang dengan 20.000 kasus berakibat fatal. Indonesia mencatat terdapat 771 kasus keracunan akibat pestisida di tahun 2016. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pemakaian pestisida terhadap kadar cholinesterase darah pada petani sayur. Penelitian ini adalah penelitian observasional-kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data penelitian adalah hasil tes darah di BBLK, Kota Makassar dari 30 orang responden petani sayur yang dipilih secara acak menggunakan teknik simple random sampling. Hasil analisis statistik terhadap hubungan penggunaan pestisida dan kadar colinesterase darah menunjukkan frekuensi penyemprotan (p=0,039), lama penyemprotan (p=0,021), dan masa kerja (p=0,009). Sehingga dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi dan lama penyemprotan pestisida serta masa kerja dengan kadar colinesterase darah petani sayur di Desa Jenetallsa. Sehingga para petani di Desa Jenetallsa disarankan untuk meningkatkan upaya meminimalisisr resiko terpapar pestisida dengan cara disiplin dalam penerapan SOP penggunaan pestisida yang aman dan penggunaan APD yang tepat.
Expression of MRHR-CRHR1 (Type I CRH Receptor) and the Effects of Prenatal Yoga on Mother Primagravida Trimester III Ruqaiyah1,2, Nusratuddin Abdullah3 , Mochammad Hatta4 , Nasrudin A Mappeware5 , Ayatullah Harun 2 ,
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 14 No. 4 (2020): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v14i4.11564

Abstract

Background: CRHR1 receptors are very important for determining the initial HPA axis response to stressfulevents. Changes in the CRH system and chronically elevated CRH levels are involved in stress-relatedaffective disorders.Methods: The design of this study is a quasi-experimental approach / quasi experimental and one groupdesign pre and post test design with group control. The population in this study were all trimester IIIprimigravida mothers who examined their pregnancy in PPK I ranks of the XIV / Hasanuddin Kesdam andseveral health centers in Makassar in 2019. The sample in this study amounted to 24 respondentsResults: the mean CRHR1 gene expression value after was greater than the mean CRHR1 gene expressionbefore. So this means that in the control group CRHR1 gene expression in third trimester pregnant womenthere will be a significant increase.Conclusion: an increase in CRHR1 gene expression means that it can be concluded that prenatal yogadecreases CRHR1 gene expression before and after treatment.
The Measurement of Cortisol Levels in the Blood Pregnant Trimester III with ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay ) Method Ruqaiyah1,2, Nusratuddin Abdullah3 , Mochammad Hatta4 , Nasrudin A Mappeware5 , Ayatullah Harun 2 ,
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 14 No. 4 (2020): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v14i4.11565

Abstract

Background: During pregnancy, maternal cortisol increases 2-4 times. Every type of body response in theform of stress, both physical and psychological stress can increase ACTH secretion, which in turn canincrease cortisol levels.Methods: This study uses quasi experimental / quasi experimental one group design pre and post test designwith group control. The sample in this study was 24 respondents. . Cortisol level examination tool uses amicroplate reader with the ELISA examination method.Results: There was a significant difference (p = 0.000 <?) of the average cortisol level in the control groupbefore observation (54.43 ± 25.86) and after observation (459.15 ± 28.08Whereas in the treatment groupshowed a significant difference (p = 0.004 <?) the average cortisol level before being treated (65.26 ± 28.74)and after being treated (53.65 ± 23.68) Yoga exercises.Conclusion: There was a significant difference (p = 0,000 <?), mean cortisol levels in the control groupbefore observation (54.43 ± 25.86) and observations after (459.15 ± 28.08), whereas in the treatment groupthere were significant differences (p = 0.004 <? ) it can be concluded that prenatal yoga reduces cortisollevels before and after treatment.
Anxiety Level Assessment to Primigravidae Women (28-40 week) with Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) Method Ruqaiyah1,2, Nusratuddin Abdullah3 , Mochammad Hatta4 , Nasrudin A Mappeware5 , Ayatullah Harun 2 ,
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 14 No. 4 (2020): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v14i4.12153

Abstract

Background: the prevalence of pregnancy anxiety varies in the different trimesters of pregnancy with highlevels in the first and third trimesters. Anxiety in pregnancy is a strong predictor of poor birth processes andinfant outcomes.Methods: This study uses quantitative research with quasi experimental / quasi experimental approachesand one group design pre and post test design with group control. This research will use the HamiltonAnxiety Rating Scale (HARS) method.Results: There is a significant difference (p = 0.004 <?) the average level of anxiety in the control groupbefore (16.5 ± 0.80) and after observation (18.17 ± 1.03) this means that Yoga exercises can reduce anxietylevels in third trimester pregnant women. In the control group (n = 12) there was no negative rank anxietylevel which meant that there was no person with an anxiety level before greater than after. Furthermore, apositive rank indicates 10 which means there are 10 pregnant women with anxiety levels after being higherthan before or in other words there are 10 pregnant women who have increased anxiety in the third trimester.Conclusion: There is a significant difference (p = 0.004 <?) the average level of anxiety in the control groupbefore (16.5 ± 0.80) and after observation (18.17 ± 1.03), so it can be concluded that prenatal yoga reducesanxiety levels before and after treatment.
The Effects of Prenatal Yoga for Primagravida with Gen Expression mRNA FKBP5 (FK506-binding Protein 51) Ruqaiyah1,2, Nusratuddin Abdullah3 , Mochammad Hatta4 , Nasrudin A Mappeware5 , Ayatullah Harun 2 ,
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 14 No. 4 (2020): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v14i4.12162

Abstract

Background: FKBP5 protein plays an important role in determining sensitivity to negative glucocorticoidfeedback, a key mechanism for stopping the HPA axis response in stressful episodes.Methods: The design of this study is a quasi-experimental approach / quasi experimental and one groupdesign pre and post test design with group control. The sample in this study amounted to each group of 12respondents as control and treatment of yoga.Results: There was a significant difference (p = 0.000 <?) on average FKBP5 gene expression in the controlgroup before (7.1 ± 0.59) and after observation (9.43 ± 0.68), meaning that there was an increase in cortisollevels in the control group in the control group before and after observation, while the treatment groupshowed a significant difference (p = 0.001 <?), the average expression of FKBP5 gene before being treated(7.52 ± 0.49) and after being treated (6.88 ± 0.54),Conclusion: There was a significant difference (p = 0.000 <?) on average FKBP5 gene expression in thecontrol group, which means that prenatal yoga decreased FKBP5 gene expression before and after treatment.
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment, Risk Control) pada Pekerja PT. Varia Usaha Beton Cabang Makassar Sri Ainun Muhtia; Suharni A. Fachrin; Alfina Baharuddin
Window of Public Health Journal Vol. 1 No. 3 (2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v1i3.29

Abstract

HIRARC atau Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control adalah upaya metode melakukan identifikasi terhadap bahaya yang digunakan suatu proses menentukan nilai risiko dan memasukkan kedalam kategori tingkat bahaya yang ada di tempat kerja serta menentukan pengendalian risiko yang digunakan pada setiap kegiatan prosedur yang ada di lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di bagian produksi kerja PT. Varia Usaha Beton Makassar. Jenis penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang ada di lingkungan kerja di PT. Varia Usaha Beton Makassar dengan teknik total sampling yaitu sebanyak 32 responden yang ada dibagian produksi beton. Data dianalisis dengan menggunakan univariat untuk mendeskripsikan karakkteristik responden serta menganalisa setiap variabel. Hasil penelitian menunjukkan identifikasi bahaya memiliki risiko sebanyak 75% sedangkan penilaian risiko di setiap kegiatan produksi beton terdapat tingkat risiko paling tinngi di kegiatan pengoperasian mesin sebanyak 20 WRAC dan tingkat risiko rendah di kegiatan perbaikan mobil truck sebanyka 02 WRAC. Pengendalian risiko yang ada di PT. Varia Usaha Beton telah menimalisir bentuk upaya terhadap bahaya dan risiko yang ada di lingkungan kerja produksi beton. Bagi pekerja yang ada dibagian produksi beton agar kiranya dapat disiplin menggunakan APD pada saat bekerja dan kepada pihak perusahaan agar kiranya lebih meningkatkan pengawasan K3 yang terkhusus di bagian produksi beton lebih meningkatkan budaya K3. Untuk peneliti selanjutnya agar lebih dalam menganalisis suatu potensi bahaya dan risiko bahaya yang ditimbulkan di suatu tempat kerja.
Hubungan Kepatuhan Perawat dengan Penarapan Five Moment Cuci Tangan Di RSUD Kabupaten Buton Tahun 2020 Wa Ode Dinda Agustin K; Nurbaeti; Alfina Baharuddin
Window of Public Health Journal Vol. 1 No. 4 (2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v1i4.109

Abstract

Menteri Kesehatan menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk mendukung upaya perlindungan keselamatan pasien dengan mencegah dan mengurangi risiko terjadinya penularan infeksi. Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi dilakukan dengan kewaspadaan standar. Salah satu kewaspadaan standar yang harus dilakukan adalah melaksanakan kebersihan tangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional study. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan perawat dengan penerapan five moments cuci tangan. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di Unit Rawat Inap berjumlah 60 orang, sampel dari populasi ini menggunakan tehnik total sampling, tehnik analisis data yaitu analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis uji chi-square dengan α=0,05 menunjukkan bahwa nilai p-value untuk sebelum kontak dengan pasien sebesar p=0,154, sebelum melakukan tindakan aseptik sebesar p=0,925, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien yang berisiko sebesar p=0,006, setelah kontak dengan pasien sebesar p=0,155, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien sebesar p=0,526 dengan kepatuhan perawat di Unit Rawat Inap RSUD Kabupaten Buton Tahun 2020. Berdasarkan hasil penelitian ini, kesadaran dalam kepatuhan melakukan cuci tangan perlu ditingkatkan agar pelaksanaan cuci tangan menjadi budaya kerja yang diterapkan baik. Menyadari pentingnya mencuci tangan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi nosokomial dan dapat mencegah/memutus penyebaran Virus Covid-19 (SARS-CoV-2) pada pasien demi meningkatkan mutu pelayanan.
Pengukuran Tekanan Panas dan Risk Assesment (K3) pada Pekerja di Area Factory I PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar Andriani Yuli S; Suharni A. Fachrin; Alfina Baharuddin
Window of Public Health Journal Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v2i1.124

Abstract

Tekanan Panas adalah lingkungan kerja yang bersuhu tinggi dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja sehingga untuk bekerja pada lingkungan dengan keadaan temperatur tinggi. Demikian perlu upaya penyesuaian lingkungan kerja yang berpotensi menimbulkan bahaya. Penilaian risiko adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya. Diperlukan untuk mengurangi risiko cedera di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk Indonesia Makassar. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan pemberian kuisioner. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 40 responden yang ada di area factory I dan pengumpulan data menggunakan metode observasi. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagian besar pekerja berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan, dengan tingkat risiko tertinggi adalah bahaya dari gangguan fungsi tubuh, dehidrasi, kecelakaan kerja, sesak nafas, dan pendengaran kurang, serta stress kerja. Disarankan kepada pihak perusahaan dapat memberikan teguran atau sangsi kepada tenaga kerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak lengkap pada saat bekerja.mengetahui pengukuran tekanan panas dan risk assessment K3 pada pekerja di Area factory I PT. Maruki International.
Pengelolaan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Kota Tobelo Gibran Muhti TapiTapi; Andi Surahman Batara; Rahman; Andi Nurlinda; Alfina Baharuddin
Window of Public Health Journal Vol. 2 No. 5 (2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v2i5.291

Abstract

Limbah cair dan limbah padat yang berasal dan rumah sakit/puskesmas dapat berfungsi sebagai media penyebaran gangguan atau penyakit bagi para petugas, penderita maupun masyarakat. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk untuk mengetahui gambaran pengelolaan limbah di rumah sakit umum daerah dengan struktur pengelolaan di mulai dari pemilahan, pewadahan, pengangktan, tempat penampungan sementara, tempat pembuangan akhir. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional dan deskriptif, melalui metode penelitian deskriptif, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi seuatu keadaan secara objektif di RSUD Kota Tobelo tentang pengelolaan limbah medis padat. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 11 ruangan. Hasil penelitian proses pemilahan dalam hal ini semua ruangan tidak ada yang tidak melakukan pemilahan, proses pewadahan limbah medis di RSUD Kota Tobelo, dari 11 ruangan yang di teliti ada 2 (18,18%) ruangan yang tidak memenuhi syarat di karenakan tidak mempunyai wadah untuk limbah dan 9 ruangan lainnya memenuhi syarat pewadahan dengan persentase (81,82%), proses pengangkutan telah memenuhi syarat karena pengangkutan limbah menggunakan troli bahan anti karat memiliki tutup dan petugasnya pun menggunakan APD, Proses penyimpanan sementara bahwa seluruh ruangan yang menghasilkan limbah medis padat di tampung sementara di tempat penampungan sementara dengan luas ruangan 11 x 8 meter, mudah di bersihkan, wadah tertutup, dan kedap air sehingga di katakana memenuhi syarat, Proses pembuangan akhir RSUD Kota Tobelo tidak memiliki insenerator akan tetapi RSUD Kota Tobelo menggunakan pihak ke tiga untuk mengolah limbah rumah sakit.