Wijianto Wijianto
Program Studi Profesi Fisioterapis, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Program Fisioterapi Untuk Mengatasi Keluhan Pada Cervical Root Syndrome: Studi Kasus Asmin Vetiani; Wijianto Wijianto; Arif Pristianto
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21864

Abstract

Cervical Root Syndrome (CRS) adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh iritasi atau kompresi radikulopati serviks yang disebabkan oleh tonjolan diskus invertebralis dengan hilangnya sensorik atau motorik. Penelitian ini untuk mengetahui manfaat dari pemberian Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Ultra Sound (US), Neck Calliet Exercise, Stretching, dan Cervical Traction pada kasus CRS. Pengukuran yang dipakai yaitu pengukuran nyeri menggunakan Numerical Rating Scale (NRS), pengukuran Lingkup Gerak Sendi (LGS) menggunakan meterline, dan pengukuran spasme otot dengan palpasi. Pengukuran kemampuan fungsional menggunakan Neck Disability Index (NDI). Penelitian dilakukan secara langsung kepada seorang pasien dengan kondisi CRS dengan pemberian terapi sebanyak enam kali pertemuan dengan pemberian intervensi fisioterapi. Setelah dilakukan intervensi tersebut didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan nyeri pada nyeri gerak dan tekan. Terjadi peningkatan LGS pada bidang gerak leher fleksi, lateral fleksi dekstra dan sinistra, rotasi neck dekstra. Terjadi penurunan nilai spasme pada m. upper trapezius dekstra. Penurunan keluhan menyebabkan perbaikan pada kemampuan fungsional (NDI) dimana tingkatan intensitas nyeri, perawatan diri, aktivitas mengangkat, bekerja, dan tidur. Pemberian intervensi pada kasus CRS terdapat penurunan nyeri gerak dan nyeri tekan, peningkatan LGS, penurunan spasme otot m. upper trapezius, dan peningkatan kemampuan fungsional NDI.